Olahraga saat pagi hari tentu banyak tantangannya, seperti harus bangun
lebih pagi. Tapi sebaiknya mulailah mencoba olahraga di pagi hari,
karena ada banyak manfaat yang bisa didapatkan.
Berolahraga di
pagi hari memberikan banyak manfaat baik untuk kesehatan atau jadwal
sehari-hari. Serta udara yang didapatkan masih terbilang lebih bersih
sehingga baik untuk paru-paru.
Selain itu cahaya matahari yang
memasuki retina mata di pagi hari akan merangang jalur saraf ke otak
sebagai sinyal awal dari fungsi-fungsi tubuh, dan juga membantu memulai
fungsi metabolik seperti memicu melepaskan hormon yang mempengaruhi
nafsu makan, tekanan darah dan siklus tidur-bangun.
Berikut ini
manfaat-manfaat lain yang bisa didapatkan jika menyempatkan diri untuk
berolahraga di pagi hari, seperti dikutip dari Livestrong, Sabtu (24/9/2011) yaitu:
1. Membantu orang lebih konsisten
Umumnya
sedikit gangguan yang muncul di pagi hari sehingga kegiatan ini jarang
mendapatkan halangan, dibandingkan jika seseorang berolahraga sore hari
atau selepas pulang kerja. Selain itu umumnya orang sudah merasa lelah
bekerja sehingga kecenderungan untuk absen berolahraga lebih besar.
2. Mendapatkan lebih banyak energi
Olahraga
di pagi hari akan meningkatkan suasana hati (mood) dan energi selama
berjam-jam setelahnya. Kondisi ini membantu orang lebih siap menghadapi
tantangan kerja atau apa pun yang dihadapi di siang hari. Jika
berolahraga di malam hari akan membuat suhu tubuh meningkat dan bisa
mengganggu waktu tidur.
3. Membakar kalori lebih baik
Setelah
berolahraga tubuh akan tetap membakar kalori pada tingkat yang lebih
tinggi karena masih melakukan aktivitas fisik lainnya. Saat bekerja,
tubuh akan menggunakan energi lebih efisien dan merampingkan massa otot.
4. Lebih sepi saat ke pusat kebugaran
Umumnya
orang pergi ke pusat kebugaran saat sore atau malam hari sehingga akan
lebih banyak orang yang kadang membuat seseorang harus mengantri untuk
menggunakan alat olahraga. Tapi jika di pagi hari, maka tak perlu
menunggu jika ingin menggunakan alat dan olahraga yang dilakuakn akan
lebih efektif.
Guyur Air Langsung ke Kepala Saat Mandi Berisiko Stroke?
Beredar peringatan agar saat mandi jangan langsung mengguyur air ke
kepala karena bisa berisiko stroke. Ternyata menurut pakar saraf
kemungkinan itu ada terutama pada orang-orang tertentu yakni saat udara
terlalu dingin atau panas dan suhu tubuh sedang dalam kondisi
sebaliknya.
Maka itu disarankan bila Anda sedang kepanasan atau kedinginan, sebaiknya hindari mengguyur air langsung ke kepala saat mandi. Pada orang-orang tertentu, mengguyur air langsung ke kepala dengan suhu yang berlawanan bisa menyebabkan stroke.
Semua titik dan suhu dalam tubuh manusia baik yang berada di dalam maupun di luar berpengaruh pada aktivitas otak. Otak berfungsi untuk memonitor tubuh agar berfungsi secara normal, maka sesuatu yang ganjil pada tubuh tentu sangat mempengaruhi otak.
"Jika seseorang yang tubuhnya sedang kepanasan lalu langsung diguyur kepalanya dengan air dingin, bisa menyebabkan saraf kaget atau bahkan stroke bila terjadi pada orang yang tidak sehat," jelas Prof dr Teguh Ranakusuma, SpS (K), dokter spesialis saraf dari Departemen Neurologi FKUI-RSCM, saat dihubungi detikHealth, Senin (26/9/2011).
Prof Teguh menyebutkan, perubahan suhu yang tiba-tiba bisa menyebabkan stroke bila terjadi pada tipe-tipe orang dengan penyakit tertentu, yaitu:
"Ini juga terjadi ketika tubuh yang kedinginan tiba-tiba diguyur air panas. Perubahan yang tiba-tiba ini yang menyebabkan stroke. Makanya kalau orang haji sering mengalami heat stroke (stroke karena kepanasan), karena belum terbiasa dengan suhu yang tiba-tiba panas," lanjut Prof Teguh.
Prof Teguh menjelaskan, tubuh manusia memiliki regulasi yang tinggi karena terdapat thermo regulator (pengatur suhu) di otak. Ketika suhu tubuh panas, maka otak akan memerintahkan pembuluh darah untuk melebar agar terjadi penguapan dan penurunan suhu. Sebaliknya, otak akan memerintahkan pembuluh darah menyusut bila tubuh kedinginan.
Bila pembuluh darah yang sedang melebar karena kepanasan tiba-tiba disiram air dingin, maka bisa menyebabkan pembuluh darah pecah. Jika hal tersebut terjadi di pembuluh darah otak, maka bisa menyebabkan stroke. Hal yang sama juga terjadi ketika pembuluh darah yang sedang menyusut diguyur dengan air panas.
Menurut Prof Teguh, kondisi ini juga sering terjadi pada orang yang suka mandi uap. Jika selesai mandi uap yang panas kemudian langsung masuk ruangan AC, maka orang tersebut bisa pingsan. Perubahan suhu yang tiba-tiba bisa membahayakan pembuluh darah.
"Jadi orang yang memiliki penyakit jantung, hipertensi, ada masalah dengan pembuluh darah atau isi darahnya sendiri, harus hati-hati dengan perubahan suhu yang tiba-tiba. Kalau mau mandi sebaiknya diusap-usap dulu, jangan langsung diguyur ke kepala jadi biar beradaptasi dulu. Kita harus sayang dengan tubuh kita karena Tuhan sudah memberi kita tubuh yang sempurna. Sakit itu yang ngasih bukan Tuhan tapi karena manusia itu sendiri yang kurang bisa merawat tubuhnya," tutup Prof Teguh.
Untuk menghindari risiko kepala kaget disarankan saat udara terlalu dingin atau panas dan suhu tubuh sedang dalam kondisi sebaliknya, maka saat mandi jangan langsung mengguyur air di kepala. Beri tubuh penyesuaian dulu seperti menyiram tangan lalu badan baru ke kepala.
Maka itu disarankan bila Anda sedang kepanasan atau kedinginan, sebaiknya hindari mengguyur air langsung ke kepala saat mandi. Pada orang-orang tertentu, mengguyur air langsung ke kepala dengan suhu yang berlawanan bisa menyebabkan stroke.
Semua titik dan suhu dalam tubuh manusia baik yang berada di dalam maupun di luar berpengaruh pada aktivitas otak. Otak berfungsi untuk memonitor tubuh agar berfungsi secara normal, maka sesuatu yang ganjil pada tubuh tentu sangat mempengaruhi otak.
"Jika seseorang yang tubuhnya sedang kepanasan lalu langsung diguyur kepalanya dengan air dingin, bisa menyebabkan saraf kaget atau bahkan stroke bila terjadi pada orang yang tidak sehat," jelas Prof dr Teguh Ranakusuma, SpS (K), dokter spesialis saraf dari Departemen Neurologi FKUI-RSCM, saat dihubungi detikHealth, Senin (26/9/2011).
Prof Teguh menyebutkan, perubahan suhu yang tiba-tiba bisa menyebabkan stroke bila terjadi pada tipe-tipe orang dengan penyakit tertentu, yaitu:
- Penyakit jantung
- Tekanan darah tinggi
- Gangguan pembuluh darah (kardiovaskuler)
- Gangguan darah
"Ini juga terjadi ketika tubuh yang kedinginan tiba-tiba diguyur air panas. Perubahan yang tiba-tiba ini yang menyebabkan stroke. Makanya kalau orang haji sering mengalami heat stroke (stroke karena kepanasan), karena belum terbiasa dengan suhu yang tiba-tiba panas," lanjut Prof Teguh.
Prof Teguh menjelaskan, tubuh manusia memiliki regulasi yang tinggi karena terdapat thermo regulator (pengatur suhu) di otak. Ketika suhu tubuh panas, maka otak akan memerintahkan pembuluh darah untuk melebar agar terjadi penguapan dan penurunan suhu. Sebaliknya, otak akan memerintahkan pembuluh darah menyusut bila tubuh kedinginan.
Bila pembuluh darah yang sedang melebar karena kepanasan tiba-tiba disiram air dingin, maka bisa menyebabkan pembuluh darah pecah. Jika hal tersebut terjadi di pembuluh darah otak, maka bisa menyebabkan stroke. Hal yang sama juga terjadi ketika pembuluh darah yang sedang menyusut diguyur dengan air panas.
Menurut Prof Teguh, kondisi ini juga sering terjadi pada orang yang suka mandi uap. Jika selesai mandi uap yang panas kemudian langsung masuk ruangan AC, maka orang tersebut bisa pingsan. Perubahan suhu yang tiba-tiba bisa membahayakan pembuluh darah.
"Jadi orang yang memiliki penyakit jantung, hipertensi, ada masalah dengan pembuluh darah atau isi darahnya sendiri, harus hati-hati dengan perubahan suhu yang tiba-tiba. Kalau mau mandi sebaiknya diusap-usap dulu, jangan langsung diguyur ke kepala jadi biar beradaptasi dulu. Kita harus sayang dengan tubuh kita karena Tuhan sudah memberi kita tubuh yang sempurna. Sakit itu yang ngasih bukan Tuhan tapi karena manusia itu sendiri yang kurang bisa merawat tubuhnya," tutup Prof Teguh.
Untuk menghindari risiko kepala kaget disarankan saat udara terlalu dingin atau panas dan suhu tubuh sedang dalam kondisi sebaliknya, maka saat mandi jangan langsung mengguyur air di kepala. Beri tubuh penyesuaian dulu seperti menyiram tangan lalu badan baru ke kepala.
Ekspresi-ekspresi Jiwa dan Pengaruhnya ke Organ Tubuh
Ekspresi jiwa atau emosi yang dialami setiap orang baik saat senang atau
sedih turut mempengaruhi organ-organ di dalam tubuhnya. Ekpresi senang,
cemas, takut atau sedih punya pengaruh besar pada kinerja organ-organ
tubuh.
Emosi adalah bagaimana tubuh merespons suatu perasaan yang bisa berupa kebahagiaan, kemarahan, kecemasan, kesedihan atau ketakutan. Emosi ini sebagai pengalaman metafisik yang dapat merespons secara biologis maupun psikologis.
Pengobatan tradisional China yang telah dipraktikkan selama lebih dari 5 ribu tahun lalu memiliki prinsip utama menggolongkan 5 sistem organ utama yang masing-masing terkait dengan emosi tertentu dan berdampak pada kesehatan.
Berikut ini beberapa emosi atau ekspresi jiwa yang mempengaruhi organ-organ di dalam tubuh seperti diungkapkan dalam pengobatan China, seperti dikutip dari Livestrong, Jumat (23/9/2011) yaitu:
Kegembiraan
Gembira atau suka cita adalah emosi kepuasan yang mendalam dan berhubungan dengan jantung. Tapi ketika seseorang terlalu bersemangat untuk sukacita maka ia bisa mengalami insomnia, demam dan juga jantung berdebar-debar.
Kemarahan
Emosi ini berhubungan dengan kebencian, frustasi dan mudah marah. Emosi ini disimpan dalam hati dan kantung empedu, yang keduanya berfungsi memproduksi dan menyimpan cairan empedu. Kemarahan bisa mempengaruhi proses biologis yang banyak menyedot energi dan bisa menyebabkan sakit kepala, pusing serta tekanan darah tinggi.
Gelisah dan cemas
Ini adalah emosi khawatir yang berlebihan dan bisa mempengaruhi paru-paru serta usus besar. Kecemasan bisa menyebabkan orang tidak mampu menggunakan energi sehingga menderita sesak napas serta peradangan di usus besar.
Kesedihan
Emosi ini bisa menyebabkan orang menangis sehingga menciptakan keharmonisan di paru-paru dan menghambat energi beredar di seluruh tubuh, karenanya emosi ini bisa mengganggu paru-paru dan menyebabkan penyakit pernapasan.
Melankolis
Emosi ini melibatkan pemikiran yang berlebihan dan melankolis, bisa mempengaruhi limpa dan menyebabkan kelelahan, lesu serta ketidakmampuan untuk berkonsentrasi. Selain itu emosi ini juga dapat menyempitkan sistem pencernaan dan membuat perut jadi penuh gas serta kembung.
Ketakutan
Emosi ini bisa menyebabkan ketidakharmonisan di dalam ginjal yang kadang membuat seseorang buang air kecil tanpa disengaja. Hal ini karena ketakutan yang ekstrim akan membuat seseorang kehilangan kontrol dari ginjal dan kandung kemih. Dalam jangka waktu pendek, ketakutan akan mempengaruhi jantung.
Emosi adalah bagaimana tubuh merespons suatu perasaan yang bisa berupa kebahagiaan, kemarahan, kecemasan, kesedihan atau ketakutan. Emosi ini sebagai pengalaman metafisik yang dapat merespons secara biologis maupun psikologis.
Pengobatan tradisional China yang telah dipraktikkan selama lebih dari 5 ribu tahun lalu memiliki prinsip utama menggolongkan 5 sistem organ utama yang masing-masing terkait dengan emosi tertentu dan berdampak pada kesehatan.
Berikut ini beberapa emosi atau ekspresi jiwa yang mempengaruhi organ-organ di dalam tubuh seperti diungkapkan dalam pengobatan China, seperti dikutip dari Livestrong, Jumat (23/9/2011) yaitu:
Kegembiraan
Gembira atau suka cita adalah emosi kepuasan yang mendalam dan berhubungan dengan jantung. Tapi ketika seseorang terlalu bersemangat untuk sukacita maka ia bisa mengalami insomnia, demam dan juga jantung berdebar-debar.
Kemarahan
Emosi ini berhubungan dengan kebencian, frustasi dan mudah marah. Emosi ini disimpan dalam hati dan kantung empedu, yang keduanya berfungsi memproduksi dan menyimpan cairan empedu. Kemarahan bisa mempengaruhi proses biologis yang banyak menyedot energi dan bisa menyebabkan sakit kepala, pusing serta tekanan darah tinggi.
Gelisah dan cemas
Ini adalah emosi khawatir yang berlebihan dan bisa mempengaruhi paru-paru serta usus besar. Kecemasan bisa menyebabkan orang tidak mampu menggunakan energi sehingga menderita sesak napas serta peradangan di usus besar.
Kesedihan
Emosi ini bisa menyebabkan orang menangis sehingga menciptakan keharmonisan di paru-paru dan menghambat energi beredar di seluruh tubuh, karenanya emosi ini bisa mengganggu paru-paru dan menyebabkan penyakit pernapasan.
Melankolis
Emosi ini melibatkan pemikiran yang berlebihan dan melankolis, bisa mempengaruhi limpa dan menyebabkan kelelahan, lesu serta ketidakmampuan untuk berkonsentrasi. Selain itu emosi ini juga dapat menyempitkan sistem pencernaan dan membuat perut jadi penuh gas serta kembung.
Ketakutan
Emosi ini bisa menyebabkan ketidakharmonisan di dalam ginjal yang kadang membuat seseorang buang air kecil tanpa disengaja. Hal ini karena ketakutan yang ekstrim akan membuat seseorang kehilangan kontrol dari ginjal dan kandung kemih. Dalam jangka waktu pendek, ketakutan akan mempengaruhi jantung.
Perilaku Buruk Remaja Bisa Karena Kurang Tidur
Sebagian besar remaja tidak mendapatkan cukup tidur karena lebih banyak
menghabiskan waktu di depan komputer atau menonton televisi hingga larut
malam. Studi menunjukkan kondisi ini membuat remaja cenderung
berperilaku buruk dan tidak sehat.
Studi yang dilakukan peneliti Amerika Serikat menemukan bahwa kurang tidur pada remaja bisa berdampak serius. Selain berisiko pada kesehatan tubuh, remaja yang kurang tidur cenderung lebih mungkin bertingkah laku buruk.
Studi mengungkapkan remaja yang tidur kurang dari 8 jam pada malam sekolah lebih mungkin terlibat dalam perilaku yang berisiko, seperti:
Dalam studi ini, peneliti menganalisis hasil dari survei nasional Youth Risk Behavior Survey tahun 2007 pada siswa SMA tentang kebiasaan tidur. Survei menemukan hampir 70 persen remaja tidak mendapatkan waktu tidur yang cukup seperti yang direkomendasikan oleh National Sleep Foundation, yaitu 8 jam tidur malam pada hari sekolah.
"Banyak remaja yang tidak mendapatkan waktu tidur yang dianjurkan di malam hari sekolah. Tidur tidak memadai dikaitkan dengan partisipasi dalam sejumlah perilaku berisiko terhadap kesehatan termasuk penggunaan narkoba, berkelahi fisik dan pertimbangan serius dari upaya bunuh diri," jelas Lela McKnight-Eily, dari divisi kesehatan orang dewasa dan masyarakat CDC, seperti dilansir Healthday, Rabu (28/9/2011).
Menurut McKnight-Eily, intervensi kesehatan masyarakat sangat diperlukan. Pertimbangan memundurkan jam masuk sekolah dapat menjadi salah satu langkah efektif dalam pendekatan komprehensif untuk mengatasi masalah ini.
Hasil studi ini telah dipublikasikan dalam jurnal Preventive Medicine.
Studi yang dilakukan peneliti Amerika Serikat menemukan bahwa kurang tidur pada remaja bisa berdampak serius. Selain berisiko pada kesehatan tubuh, remaja yang kurang tidur cenderung lebih mungkin bertingkah laku buruk.
Studi mengungkapkan remaja yang tidur kurang dari 8 jam pada malam sekolah lebih mungkin terlibat dalam perilaku yang berisiko, seperti:
- Minum soda setidaknya sekali sehari
- Tidak mendapatkan 60 menit aktivitas fisik pada setidaknya lima dari tujuh hari terakhir
- Menghabiskan 3 jam atau lebih setiap hari di depan komputer
- Terlibat dengan perkelahian fisik
- Terlibat dalam penggunaan narkoba, seperti minum alkohol atau merokok atau ganja
- Berhubungan seks bebas
- Merasa sedih atau putus asa
- Percobaan bunuh diri yang serius.
Dalam studi ini, peneliti menganalisis hasil dari survei nasional Youth Risk Behavior Survey tahun 2007 pada siswa SMA tentang kebiasaan tidur. Survei menemukan hampir 70 persen remaja tidak mendapatkan waktu tidur yang cukup seperti yang direkomendasikan oleh National Sleep Foundation, yaitu 8 jam tidur malam pada hari sekolah.
"Banyak remaja yang tidak mendapatkan waktu tidur yang dianjurkan di malam hari sekolah. Tidur tidak memadai dikaitkan dengan partisipasi dalam sejumlah perilaku berisiko terhadap kesehatan termasuk penggunaan narkoba, berkelahi fisik dan pertimbangan serius dari upaya bunuh diri," jelas Lela McKnight-Eily, dari divisi kesehatan orang dewasa dan masyarakat CDC, seperti dilansir Healthday, Rabu (28/9/2011).
Menurut McKnight-Eily, intervensi kesehatan masyarakat sangat diperlukan. Pertimbangan memundurkan jam masuk sekolah dapat menjadi salah satu langkah efektif dalam pendekatan komprehensif untuk mengatasi masalah ini.
Hasil studi ini telah dipublikasikan dalam jurnal Preventive Medicine.
Overdosis Vitamin Bisa Bikin Rambut Rontok
Rambut rontok pada wanita terjadi karena beberapa alasan seperti
perubahan hormon, genetika, stres, kurang gizi, penurunan berat badan
yang drastis, penyakit
tertentu, beberapa obat dan perawatan rambut yang buruk. Mengonsumsi
terlalu banyak nutrisi melalui suplemen vitamin juga dapat menyebabkan
kerontokan rambut.
Menurut American Academy of Dermatology, terlalu banyak mengonsumsi vitamin A dapat menyebabkan kerontokan rambut pada pria dan wanita, seperti dilansir Livestrong, Kamis (15/9/2011).
Pada dasarnya mengonsumsi vitamin A dengan jumlah yang direkomendasikan dapat membantu mencegah rambut rontok dan gejala lain yang berhubungan dengan toksisitas vitamin A. Namun, sebagian besar kasus keracunan vitamin A terjadi karena mengonsumsi vitamin A terlalu banyak dari suplemen vitamin.
Jika Anda mengalami kerontokan rambut dan efek samping lain yang terkait dengan toksisitas vitamin A, mintalah penyedia layanan kesehatan untuk memeriksa kadar vitamin A dalam tubuh Anda.
Menurut Medline Plus, selain kerontokan rambut, ada gejala lain dari kelebihan vitamin A, seperti penglihatan kabur, pusing, sakit kepala, kerusakan hati, mual, kepekaan terhadap sinar matahari, muntah, rambut dan kulit kepala berminyak, pengelupasan atau gatal-gatal pada kulit dan perubahan warna kulit menjadi kuning.
Menurut National Office of Dietary Supplements, terlalu sedikit mengonsumsi vitamin A juga dapat menyebabkan masalah seperti rabun senja dan penurunan fungsi kekebalan tubuh. Oleh karena itu, dianjurkan mengonsumsi makanan tunjangan yang mengandung vitamin A tanpa melebihi tingkat toleransi untuk meminimalkan risiko kesehatan dan rambut rontok.
Institute of Medicine merekomendasikan vitamin A 1.300 mcg per hari untuk wanita dewasa yang sedang menyusui, 770 mcg per hari untuk wanita hamil dewasa dan 700 mcg per hari untuk wanita dewasa lainnya.
Menurut American Academy of Dermatology, terlalu banyak mengonsumsi vitamin A dapat menyebabkan kerontokan rambut pada pria dan wanita, seperti dilansir Livestrong, Kamis (15/9/2011).
Pada dasarnya mengonsumsi vitamin A dengan jumlah yang direkomendasikan dapat membantu mencegah rambut rontok dan gejala lain yang berhubungan dengan toksisitas vitamin A. Namun, sebagian besar kasus keracunan vitamin A terjadi karena mengonsumsi vitamin A terlalu banyak dari suplemen vitamin.
Jika Anda mengalami kerontokan rambut dan efek samping lain yang terkait dengan toksisitas vitamin A, mintalah penyedia layanan kesehatan untuk memeriksa kadar vitamin A dalam tubuh Anda.
Menurut Medline Plus, selain kerontokan rambut, ada gejala lain dari kelebihan vitamin A, seperti penglihatan kabur, pusing, sakit kepala, kerusakan hati, mual, kepekaan terhadap sinar matahari, muntah, rambut dan kulit kepala berminyak, pengelupasan atau gatal-gatal pada kulit dan perubahan warna kulit menjadi kuning.
Menurut National Office of Dietary Supplements, terlalu sedikit mengonsumsi vitamin A juga dapat menyebabkan masalah seperti rabun senja dan penurunan fungsi kekebalan tubuh. Oleh karena itu, dianjurkan mengonsumsi makanan tunjangan yang mengandung vitamin A tanpa melebihi tingkat toleransi untuk meminimalkan risiko kesehatan dan rambut rontok.
Institute of Medicine merekomendasikan vitamin A 1.300 mcg per hari untuk wanita dewasa yang sedang menyusui, 770 mcg per hari untuk wanita hamil dewasa dan 700 mcg per hari untuk wanita dewasa lainnya.
Cahaya Lampu Putih Menekan Produksi Hormon Tidur
Melatonin adalah hormon yang menimbulkan rasa kantuk yang keluar saat
kondisi ruangan gelap atau saat larut malam. Sebuah penelitian menemukan
paparan cahaya lampu putih (LED) ternyata dapat menekan produksi
melatonin 5 kali lebih banyak dibandingkan paparan cahaya oranye atau
kuning dari bohlan.
Cahaya lampu LED putih yang memancarkan cahaya dengan panjang gelombang lebih pendek akan lebih banyak menekan produksi melatonin pada tubuh daripada lampu yang memancarkan cahaya oranye atau kuning dari bohlam tekanan tinggi (HPS) dari natrium.
Cahaya putih buatan sebenarnya merupakan spektrum cahaya biru, yang dipancarkan pada panjang gelombang antara 440-500 nanometer. Cahaya putih buatan tersebut dapat menekan produksi melatonin pada kelenjar pineal otak, yang merupakan sebuah kelenjar kecil di otak.
Produksi melatonin yang ditekan dapat menimbulkan dampak, antara lain perubahan pada pengaturan jam biologis, sehingga dapat menyebabkan gangguan perilaku dan masalah kesehatan.
Tubuh memiliki jam biologis sendiri yang mengontrol siklus alami tidur dan bangun. Biasanya tingkat melatonin mulai naik saat larut malam, dan tetap tinggi sepanjang malam, dan kemudian turun saat pagi hari.
Melatonin adalah senyawa yang mengatur jam biologis dan dikenal oleh karena sifat anti-oksidan dan anti-kankernya. Cahaya dapat mempengaruhi berapa banyak tubuh memproduksi melatonin. Tingkat melatonin alami perlahan-lahan turun sejalan dengan bertambahnya usia. Beberapa lansia memproduksi melatonin dalam jumlah yang sangat kecil atau tidak memproduksi sama sekali.
Studi ini meneliti mengenai pengaruh dari berbagai jenis lampu terhadap 'polusi cahaya' dan efek penekan produksi melatonin. Peneliti merekomendasikan beberapa langkah yang harus diambil untuk menyeimbangkan kebutuhan menghemat energi dan melindungi kesehatan masyarakat.
"Seperti halnya ada peraturan dan standar untuk polutan lain, maka juga harus ada peraturan dan aturan untuk polusi yang berasal dari cahaya lampu pada malam hari," kata Prof Ibrahim Haim, kepala Interdisciplinary Chronobiological Research di University of Haifa Israel.
Studi yang berjudul 'Membatasi dampak polusi cahaya pada kesehatan manusia, lingkungan, dan penglihatan bintang' oleh Fabio Falchi, Pierantonio Cinzano, Christopher D. Elvidge, David M. Keith, dan Ibrahim Haim, telah diterbitkan dalam Journal of Environmental Management.
Dari hasil studi ditemukan perbandingannya bahwa bohlam logam halida yang mengeluarkan cahaya putih dan digunakan untuk penerangan stadion, dapat menekan melatonin pada tingkat lebih dari 3 kali lebih besar dari bohlam HPS. Sedangkan lampu dioda pemancar cahaya (LED), yang juga memancarkan cahaya putih, dapat menekan melatonin pada tingkat 5 kali lebih tinggi dari bohlam HPS.
Seperti dikutip dari NewsMedical, Rabu (14/9/2011), para peneliti juga memberikan saran untuk mengurangi dampak polusi cahaya, antara lain:
Cahaya lampu LED putih yang memancarkan cahaya dengan panjang gelombang lebih pendek akan lebih banyak menekan produksi melatonin pada tubuh daripada lampu yang memancarkan cahaya oranye atau kuning dari bohlam tekanan tinggi (HPS) dari natrium.
Cahaya putih buatan sebenarnya merupakan spektrum cahaya biru, yang dipancarkan pada panjang gelombang antara 440-500 nanometer. Cahaya putih buatan tersebut dapat menekan produksi melatonin pada kelenjar pineal otak, yang merupakan sebuah kelenjar kecil di otak.
Produksi melatonin yang ditekan dapat menimbulkan dampak, antara lain perubahan pada pengaturan jam biologis, sehingga dapat menyebabkan gangguan perilaku dan masalah kesehatan.
Tubuh memiliki jam biologis sendiri yang mengontrol siklus alami tidur dan bangun. Biasanya tingkat melatonin mulai naik saat larut malam, dan tetap tinggi sepanjang malam, dan kemudian turun saat pagi hari.
Melatonin adalah senyawa yang mengatur jam biologis dan dikenal oleh karena sifat anti-oksidan dan anti-kankernya. Cahaya dapat mempengaruhi berapa banyak tubuh memproduksi melatonin. Tingkat melatonin alami perlahan-lahan turun sejalan dengan bertambahnya usia. Beberapa lansia memproduksi melatonin dalam jumlah yang sangat kecil atau tidak memproduksi sama sekali.
Studi ini meneliti mengenai pengaruh dari berbagai jenis lampu terhadap 'polusi cahaya' dan efek penekan produksi melatonin. Peneliti merekomendasikan beberapa langkah yang harus diambil untuk menyeimbangkan kebutuhan menghemat energi dan melindungi kesehatan masyarakat.
"Seperti halnya ada peraturan dan standar untuk polutan lain, maka juga harus ada peraturan dan aturan untuk polusi yang berasal dari cahaya lampu pada malam hari," kata Prof Ibrahim Haim, kepala Interdisciplinary Chronobiological Research di University of Haifa Israel.
Studi yang berjudul 'Membatasi dampak polusi cahaya pada kesehatan manusia, lingkungan, dan penglihatan bintang' oleh Fabio Falchi, Pierantonio Cinzano, Christopher D. Elvidge, David M. Keith, dan Ibrahim Haim, telah diterbitkan dalam Journal of Environmental Management.
Dari hasil studi ditemukan perbandingannya bahwa bohlam logam halida yang mengeluarkan cahaya putih dan digunakan untuk penerangan stadion, dapat menekan melatonin pada tingkat lebih dari 3 kali lebih besar dari bohlam HPS. Sedangkan lampu dioda pemancar cahaya (LED), yang juga memancarkan cahaya putih, dapat menekan melatonin pada tingkat 5 kali lebih tinggi dari bohlam HPS.
Seperti dikutip dari NewsMedical, Rabu (14/9/2011), para peneliti juga memberikan saran untuk mengurangi dampak polusi cahaya, antara lain:
- Membatasi penggunaan bohlam yang memancarkan cahaya putih.
- Menyesuaikan tiang lampu sehingga cahaya dari lampu tidak diarahkan melampaui cakrawala, yang secara signifikan akan mengurangi polusi cahaya.
- Mengurangi penggunaan bohlam lampu dalam jumlah yang banyak, yaitu hanya menggunakan jumlah cahaya yang diperlukan untuk suatu keperluan.
- Matikan lampu saat tidak digunakan.
- Produksi melatonin yang ditekan dapat menimbulkan dampak, antara lain perubahan pada pengaturan jam biologis, sehingga dapat menyebabkan gangguan perilaku dan masalah kesehatan.
Bakat Susah Tidur Bisa Menurun ke Anggota Keluarga
Belum ada cukup bukti untuk mengatakan susah tidur atau insomnia sebagai
sifat genetik yang diturunkan. Namun penelitian memberi bukti yang kuat
bahwa risiko insomnia meningkat jika salah satu atau lebih anggota
keluarga mengalaminya.
Peningkatan risiko yang dimaksud cukup signifikan sehingga dapat diduga bahwa insomnia juga bisa menurun ke anggota keluarga. Makin banyak anggota keluarga yang insomnia, peningkatan risiko pada anggota keluarga yang lain juga semakin besar.
Dugaan ini di dikemukakan oleh Dr Charles M Morin, seorang peneliti dari Universite Laval's School of Psychology. Dalam sebuah penelitian terbaru, ia melakukan survei terhadap 3.485 orang dengan cara menanyainya secara langsung melalui telepon.
Dr Morin menanyakan kebiasaan dan pola tidur, khususnya yang menyangkut gejala insomnia yakni gelisah dan susah tidur baik pada responden yang bersangkutan maupun di keluarga intinya. Survei serupa kemudian dilakukan lagi 12 bulan berikutnya, lalu hasilnya dibandingkan.
Rupanya dalam 12 bulan tersebut, jumlah responden maupun keluarga responden yang menunjukkan gejala insomnia meningkat. Peningkatan risiko dialami oleh para responden yang pada survei pertama mengakui adanya riwayat gangguan serupa pada anggota keluarganya.
Data yang terhimpun dalam survei menunjukkan, 40 persen responden punya riwayat insomnia di keluarganya. Kebanyakan punya 1 orang yang insomnia di keluarganya yakni 76 persen, punya 2 orang yang insomnia yakni 21 persen dan 3 orang sebanyak 3 persen.
Makin banyak anggota keluarga yang punya riwayat insomnia, risiko responden untuk mengalami gangguan yang sama pada survei yang kedua makin besar. Pada keluarga yang 1 anggotanya insomnia, risiko meningkat 37 persen, 2 orang meningkat 250 persen dan jika 3 orang peningkatannya 314 persen.
"Ada kemungkinan yang sangat kuat bahwa faktor genetik bisa meningkatkan risiko insomnia. Namun kami belum bisa melihat adanya mekanisme psikologis yang mempengaruhi kegelisahan dan gangguan tidur," ungkap Dr Morin saat mempresentasikannya dalam kongres Sleep Medicine di Quebec City, seperti dikutip dari Medicalnewstoday, Kamis (15/9/2011).
Peningkatan risiko yang dimaksud cukup signifikan sehingga dapat diduga bahwa insomnia juga bisa menurun ke anggota keluarga. Makin banyak anggota keluarga yang insomnia, peningkatan risiko pada anggota keluarga yang lain juga semakin besar.
Dugaan ini di dikemukakan oleh Dr Charles M Morin, seorang peneliti dari Universite Laval's School of Psychology. Dalam sebuah penelitian terbaru, ia melakukan survei terhadap 3.485 orang dengan cara menanyainya secara langsung melalui telepon.
Dr Morin menanyakan kebiasaan dan pola tidur, khususnya yang menyangkut gejala insomnia yakni gelisah dan susah tidur baik pada responden yang bersangkutan maupun di keluarga intinya. Survei serupa kemudian dilakukan lagi 12 bulan berikutnya, lalu hasilnya dibandingkan.
Rupanya dalam 12 bulan tersebut, jumlah responden maupun keluarga responden yang menunjukkan gejala insomnia meningkat. Peningkatan risiko dialami oleh para responden yang pada survei pertama mengakui adanya riwayat gangguan serupa pada anggota keluarganya.
Data yang terhimpun dalam survei menunjukkan, 40 persen responden punya riwayat insomnia di keluarganya. Kebanyakan punya 1 orang yang insomnia di keluarganya yakni 76 persen, punya 2 orang yang insomnia yakni 21 persen dan 3 orang sebanyak 3 persen.
Makin banyak anggota keluarga yang punya riwayat insomnia, risiko responden untuk mengalami gangguan yang sama pada survei yang kedua makin besar. Pada keluarga yang 1 anggotanya insomnia, risiko meningkat 37 persen, 2 orang meningkat 250 persen dan jika 3 orang peningkatannya 314 persen.
"Ada kemungkinan yang sangat kuat bahwa faktor genetik bisa meningkatkan risiko insomnia. Namun kami belum bisa melihat adanya mekanisme psikologis yang mempengaruhi kegelisahan dan gangguan tidur," ungkap Dr Morin saat mempresentasikannya dalam kongres Sleep Medicine di Quebec City, seperti dikutip dari Medicalnewstoday, Kamis (15/9/2011).
Sudah Dewasa Masih Ngompol? Ini Penyebabnya
Mengompol saat tidur biasanya dialami pada masa kanak-kanak. Tapi orang
dewasa juga bisa mengalaminya, tentu saja akan lebih memalukan dibanding
anak-anak. Apa saja penyebabnya?
Mengompol saat tidur atau dalam bahasa kedokteran disebut dengan nocturnal enuresis. Mengompol bukanlah hal yang wajar bila terjadi pada individu dewasa. Kondisi ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Gejala yang muncul bersamaan dengan mengompol juga penting diperhatikan untuk mengetahui ada gangguan urologis atau tidak.
Berikut ini beberapa faktor yang bisa menyebabkan orang dewasa masih mengompol, seperti dikutip dari National Association For Continence, nafc.org, Kamis (15/9/2011) yaitu:
1. Genetik
Salah satu telah menunjukkan bahwa seseorang dengan kedua orangtua yang mengompol memiliki risiko 77 persen jadi bedwetter (pengompol). Jika hanya salah satu saja yang mengompol maka risikonya menjadi 40 persen.
2. Gangguan hormon ADH
Hormon ADH (antidiuretic hormone) yang berfungsi memberitahu ginjal untuk mengurangi jumlah urine yang diproduksi. Beberapa orang menghasilkan hormon ADH yang tidak tepat di malam hari sehingga produksi urine tetap tinggi. Atau bisa juga produksi hormon ADH yang cukup tapi tidak direspons oleh ginjal sehingga terus menghasilkan jumlah urine yang sama seperti siang hari.
3. Kandung kemih yang lebih kecil
Umumnya kapasitas dari kandung kemih penderita nocturnal enuresis untuk menampung urine lebih kecil dibanding dengan orang yang tidak mengompol. Jika jumlahnya melebihi kapasitas dan tidak mampu menahan, menyebabkan otot-otot pada kandung kemih tegang, yang kemudian menyebabkan buang air kecil berlebih.
4. Obat-obatan tertentu
Beberapa obat yang diketahui bisa menyebabkan nocturnal euneresis seperti obat untuk insomnia dan obat untuk kondisi kejiwaan misalnya thioridazine, clozapine dan risperidone.
5. Alkohol
Jika seseorang sering mengonsumsi alkohol, maka produksi hormon vasopresin (hormon yang mengatur pengeluaran urine) yang dihasilkan dalam tubuh akan berkurang.
Alhasil, bila kandung kemih mulai terisi, tidak ada hormon yang mampu mengaturnya dan harus segera dikosongkan dengan pengeluaran urine. Dan biasanya seseorang yang tertidur pulas tidak menyadari dan akhirnya mengompol.
6. Penyebab lainnya
Beberapa kondisi lain diketahui bisa menyebabkan orang mengompol seperti infeksi saluran kemih, batu saluran kemih, gangguan saraf, kelainan anatomi, kanker prostat, pembesaran prostat dan gangguan tidur obstructive sleep apnea. Dalam kasus yang langka beberapa gangguan emosional atau kecemasan akut bisa menyebabkan orang dewasa ikut mengompol.
Untuk mengetahui penyebabnya, maka dokter akan melakukan pemeriksaan yang meliputi tes fisik, tes urine, pemeriksaan urologi serta mengevaluasi kesehatan saraf.
Pengobatan
Pengobatan yang diberikan berdasarkan penyebab dari mengompol itu sendiri. Jika tidak ada masalah medis yang mendasari, maka pasien diminta mengurangi asupan minum menjelang malam dan berlatih senam kegel.
Gerakan dasarnya adalah menggerakkan otot-otot panggul seperti saat menahan kencing, kemudian menahannya selama beberapa saat sebelum dilepaskan kembali. Senam kegel bisa dilakukan sambil duduk atau dimana saja.
Teknik senam Kegel yang mudah dilakukan caranya adalah kontraksikan otot seperti menahan kencing untuk awalnya selama 5 detik, kemudian kendurkan. Terus ulangi latihan tersebut setidaknya lima kali berturut-turut dengan meningkatkan lama waktu menahan kencing 15-20 detik.
Mengompol saat tidur atau dalam bahasa kedokteran disebut dengan nocturnal enuresis. Mengompol bukanlah hal yang wajar bila terjadi pada individu dewasa. Kondisi ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Gejala yang muncul bersamaan dengan mengompol juga penting diperhatikan untuk mengetahui ada gangguan urologis atau tidak.
Berikut ini beberapa faktor yang bisa menyebabkan orang dewasa masih mengompol, seperti dikutip dari National Association For Continence, nafc.org, Kamis (15/9/2011) yaitu:
1. Genetik
Salah satu telah menunjukkan bahwa seseorang dengan kedua orangtua yang mengompol memiliki risiko 77 persen jadi bedwetter (pengompol). Jika hanya salah satu saja yang mengompol maka risikonya menjadi 40 persen.
2. Gangguan hormon ADH
Hormon ADH (antidiuretic hormone) yang berfungsi memberitahu ginjal untuk mengurangi jumlah urine yang diproduksi. Beberapa orang menghasilkan hormon ADH yang tidak tepat di malam hari sehingga produksi urine tetap tinggi. Atau bisa juga produksi hormon ADH yang cukup tapi tidak direspons oleh ginjal sehingga terus menghasilkan jumlah urine yang sama seperti siang hari.
3. Kandung kemih yang lebih kecil
Umumnya kapasitas dari kandung kemih penderita nocturnal enuresis untuk menampung urine lebih kecil dibanding dengan orang yang tidak mengompol. Jika jumlahnya melebihi kapasitas dan tidak mampu menahan, menyebabkan otot-otot pada kandung kemih tegang, yang kemudian menyebabkan buang air kecil berlebih.
4. Obat-obatan tertentu
Beberapa obat yang diketahui bisa menyebabkan nocturnal euneresis seperti obat untuk insomnia dan obat untuk kondisi kejiwaan misalnya thioridazine, clozapine dan risperidone.
5. Alkohol
Jika seseorang sering mengonsumsi alkohol, maka produksi hormon vasopresin (hormon yang mengatur pengeluaran urine) yang dihasilkan dalam tubuh akan berkurang.
Alhasil, bila kandung kemih mulai terisi, tidak ada hormon yang mampu mengaturnya dan harus segera dikosongkan dengan pengeluaran urine. Dan biasanya seseorang yang tertidur pulas tidak menyadari dan akhirnya mengompol.
6. Penyebab lainnya
Beberapa kondisi lain diketahui bisa menyebabkan orang mengompol seperti infeksi saluran kemih, batu saluran kemih, gangguan saraf, kelainan anatomi, kanker prostat, pembesaran prostat dan gangguan tidur obstructive sleep apnea. Dalam kasus yang langka beberapa gangguan emosional atau kecemasan akut bisa menyebabkan orang dewasa ikut mengompol.
Untuk mengetahui penyebabnya, maka dokter akan melakukan pemeriksaan yang meliputi tes fisik, tes urine, pemeriksaan urologi serta mengevaluasi kesehatan saraf.
Pengobatan
Pengobatan yang diberikan berdasarkan penyebab dari mengompol itu sendiri. Jika tidak ada masalah medis yang mendasari, maka pasien diminta mengurangi asupan minum menjelang malam dan berlatih senam kegel.
Gerakan dasarnya adalah menggerakkan otot-otot panggul seperti saat menahan kencing, kemudian menahannya selama beberapa saat sebelum dilepaskan kembali. Senam kegel bisa dilakukan sambil duduk atau dimana saja.
Teknik senam Kegel yang mudah dilakukan caranya adalah kontraksikan otot seperti menahan kencing untuk awalnya selama 5 detik, kemudian kendurkan. Terus ulangi latihan tersebut setidaknya lima kali berturut-turut dengan meningkatkan lama waktu menahan kencing 15-20 detik.
Kebanyakan Duduk Berbahaya Bagi Kesehatan
Hasil penelitian menunjukkan, gaya hidup kurang aktif atau sedentari dapat meningkatkan risiko mengidap penyakit kronis meskipun Anda telah meluangkan waktu untuk berolahraga.
"Jika orang-orang menghabiskan sebagian besar waktunya dengan duduk, meski telah berolahraga secara rutin, mereka tetap berisiko tinggi terkena penyakit kronis. Jika mereka mau menambah gerakan dalam rutinitasnya sepanjang hari, mereka akan merasa lebih baik dan terhindar dari masalah kesehatan," ujar John Thyfault, asisten profesor nutrisi dan fisiologi dari Universitas Missouri.
Dalam penelitian terbaru, Thyfault dan timnya menemukan bahwa mereka yang gaya hidupnya berubah dari level aktivitas tinggi (lebih dari 10.000 langkah setiap hari) menjadi tidak aktif (kurang dari 5.000 langkah per hari) berisiko lebih tinggi mengidap diabetes tipe 2.
Menurut Thyfault, aktivitas yang menuntut seseorang jarang duduk seperti tak terlihat pengaruhnya terhadap seseorang. Tetapi, dalam jangka panjang hal itu dapat mencegah kenaikan berat badan.
Dalam sebuah artikel terbaru yang dipublikasikan Journal of Applied Physiology, para peneliti berpendapat, gaya hidup kurang aktif merupakan penyebab utama penyakit kronis, seperti diabetes, obesitas, juga penyakit perlemakan hati. Berolahraga secara teratur pun mungkin belum cukup bagi mereka yang banyak duduk untuk menekan risiko penyakit ini.
Beberapa penelitian juga membuktikan bahwa menghabiskan sebagian besar waktu dengan duduk dapat memicu risiko kematian.
"Setiap orang harus mencoba mengambil paling tidak 10.000 langkah setiap hari. Tak perlu dilakukan sekaligus, tapi melakukan 500 hingga 1.000 langkah setiap beberapa jam sudah terbilang bagus," ujar Scott Rector, asisten profesor nutrisi dan olahraga fisiologi dari Universitas Missouri.
Perubahan kecil dapat meningkatkan jumlah langkah orang-orang dalam kegiatan rutin mereka. "Cobalah untuk menggunakan tangga dibanding dengan elevator, berjalan menuju meja teman kantor dibandingkan dengan memanggil mereka, atau meluangkan sedikit waktu untuk Anda sedikit berjalan-jalan sepanjang hari," tambahnya.
"Jika orang-orang menghabiskan sebagian besar waktunya dengan duduk, meski telah berolahraga secara rutin, mereka tetap berisiko tinggi terkena penyakit kronis. Jika mereka mau menambah gerakan dalam rutinitasnya sepanjang hari, mereka akan merasa lebih baik dan terhindar dari masalah kesehatan," ujar John Thyfault, asisten profesor nutrisi dan fisiologi dari Universitas Missouri.
Dalam penelitian terbaru, Thyfault dan timnya menemukan bahwa mereka yang gaya hidupnya berubah dari level aktivitas tinggi (lebih dari 10.000 langkah setiap hari) menjadi tidak aktif (kurang dari 5.000 langkah per hari) berisiko lebih tinggi mengidap diabetes tipe 2.
Menurut Thyfault, aktivitas yang menuntut seseorang jarang duduk seperti tak terlihat pengaruhnya terhadap seseorang. Tetapi, dalam jangka panjang hal itu dapat mencegah kenaikan berat badan.
Dalam sebuah artikel terbaru yang dipublikasikan Journal of Applied Physiology, para peneliti berpendapat, gaya hidup kurang aktif merupakan penyebab utama penyakit kronis, seperti diabetes, obesitas, juga penyakit perlemakan hati. Berolahraga secara teratur pun mungkin belum cukup bagi mereka yang banyak duduk untuk menekan risiko penyakit ini.
Beberapa penelitian juga membuktikan bahwa menghabiskan sebagian besar waktu dengan duduk dapat memicu risiko kematian.
"Setiap orang harus mencoba mengambil paling tidak 10.000 langkah setiap hari. Tak perlu dilakukan sekaligus, tapi melakukan 500 hingga 1.000 langkah setiap beberapa jam sudah terbilang bagus," ujar Scott Rector, asisten profesor nutrisi dan olahraga fisiologi dari Universitas Missouri.
Perubahan kecil dapat meningkatkan jumlah langkah orang-orang dalam kegiatan rutin mereka. "Cobalah untuk menggunakan tangga dibanding dengan elevator, berjalan menuju meja teman kantor dibandingkan dengan memanggil mereka, atau meluangkan sedikit waktu untuk Anda sedikit berjalan-jalan sepanjang hari," tambahnya.
Hewan-hewan yang Bisa Bikin Orang Sakit
Memiliki hewan peliharaan biasanya dapat membantu menurunkan stres dan membuat si pemiliknya lebih sehat. Tapi ada beberapa hewan yang justru membuat Anda menjadi sakit. Apa saja?
Tidak semua hewan bisa dipelihara dan beberapa diantaranya justru berpotensi menularkan penyakit berbahaya.
Berikut beberapa hewan yang dapat membuat orang sakit, seperti dilansir ABC News, Sabtu (20/8/2011):
1. Monyet
Monyet bisa membawa virus Herpes B yang dapat ditularkan melalui air liur dan dapat berpotensi mematikan. "Herpes B dapat menyebabkan ensefalitis, yaitu pembengkakan otak. Virus ini terdapat dalam air liur dan dapat masuk ke otak manusia," kata Dr William Schaffner, profesor dan ketua Department of Preventive Medicine di Vanderbilt University School of Medicine di Nashville, Tenn.
2. Kelelawar
Meski manusia jarang bertemu kelelawar, tapi hewan malam ini juga dapat menyebabkan penyakit serius. "Kelelawar dapat menularkan rabies kepada manusia. Itu cukup tinggi pada daftar penyakit serius menyebar melalui kontak dengan hewan," kata Schaffner.
Virus rabies lebih sering menyebar melalui kontak dengan hewan yang terinfeksi lainnya seperti coyote, rubah, rakun, kadang-kadang anjing dan kucing.
Rabies mempengaruhi sistem saraf pusat dan dapat menyebabkan kebingungan, halusinasi, kelumpuhan parsial dan kesulitan menelan. Jika tidak diobati, biasanya berakibat fatal dalam beberapa hari setelah gejala ini muncul.
3. Kelinci liar
Sementara kelinci liar mungkin tampak manis dan lucu untuk dipelihara, hewan pemakan wortel ini dapat menyebarkan tularemia, yaitu penyakit yang dapat menyebabkan masalah pernapasan serius. Tularemia juga dikenal sebagai demam kelinci.
Gejalanya seperti demam mendadak, menggigil, nyeri sendi dan kelemahan progresif. Orang yang terinfeksi juga dapat mengembangkan rasa sakit pneumonia dan dada serta kesulitan bernapas.
4. Burung
Burung dapat menularkan sejumlah penyakit. Diantaranya adalah flu burung, penyakit yang mendapat perhatian internasional kembali pada tahun 1990-an. Flu burung disebabkan oleh virus H5N1, yang dapat tertular melalui penanganan unggas yang terinfeksi. Sejak tahun 1997, lebih dari 120 juta burung di seluruh dunia telah meninggal akibat flu atau setelah dihancurkan untuk mencegah penyebaran penyakit itu. H5N1 sangat mematikan pada manusia.
Penyakit lain yang disebarkan oleh burung adalah demam beo atau psittacosis. Demam beo bisa tersebar bila Anda bernapas dalam tinja kering aerosol yang terinfeksi dari burung yang terinfeksi. Gejalanya seperti demam, menggigil, sakit kepala dan dalam beberapa kasus dapat menyebabkan pneumonia.
5. Tikus
Sejarawan banyak percaya bahwa tikus adalah penyebab Black Death dan juga diketahui membawa mikroorganisme berbahaya lainnya. Diantaranya adalah demam gigitan tikus, penyakit yang dapat disebabkan oleh dua bakteri yang berbeda. Manusia dapat tertular penyakit ini bisa mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi atau melalui gigitan tikus. Gejala bervariasi tergantung pada jenis penyakit ini.
Tikus juga dapat menyebarkan leptospirosis, penyakit bakteri serius yang dapat menyebabkan kerusakan ginjal dan meningitis. Tikus juga dapat mengirimkan salmonella dan giardia, yang dapat menyebabkan penyakit pencernaan.
6. Reptil
Reptil seperti kura-kura berbahaya karena secara alami hewan ini membawa salmonella pada kulitnya. Anak-anak sangat rentan terhadap infeksi salmonella yang disebabkan oleh reptil. CDC memperkirakan sekitar 74.000 orang menderita penyakit terkait salmonella yang berhubungan dari reptil.
7. Sapi
Sapi dapat menyebarkan 3 penyakit utama, yakni yang berhubungan dengan infeksi salmonella, infeksi E. coli dan ensefalitis sapi. Ensefalitis sapi atau Mad Cow Disease (penyakit sapi gila) menyebabkan penyakit otak degeneratif pada sapi. Hal ini dapat menyebar ke manusia mengonsumsi bagian dari otak atau sumsum tulang belakang sapi yang terinfeksi. Hal ini dapat menyebabkan Creutzfeld-Jakob Disease, penyakit degeneratif otak dan mematikan pada manusia.
8. Anjing
Teman terbaik manusia ini juga dapat menjadi musuh terburuk ketika menyebarkan penyakit. Selain kadang-kadang menyebarkan rabies, anjing dapat mengirimkan parasit seperti cacing tambang dan cacing gelang.
Anjing juga dapat menjadi pelabuhan lain organisme penyebab penyakit.
Kutu anjing juga dapat membawa bakteri yang menyebabkan Rocky Mountain Spotted Fever, yang bisa berakibat fatal jika tidak diobati.
9. Kucing
Meski terlihat imut dan menggemaskan, kucing juga dapat menyebarkan penyakit pada manusia. 50 sampai 90 persen gigitan kucing dapat membuat Anda terinfeksi. Pada kesempatan langka, gigitan kucing dapat menyebabkan infeksi tulang atau ensefalitis.
Kucing juga dapat menyebarkan rabies serta tularemia dan toksoplasmosis. Bakteri yang menyebabkan tularemia dan parasit yang menyebabkan toksoplasmosis biasanya dibawa oleh hewan lain, namun kucing yang berada di luar ruangan atau kontak dengan hewan lain dapat menyebarkan penyakit kepada manusia.
Orang yang menderita toksoplasmosis biasanya karena kontak dengan kotoran kucing yang terkontaminasi atau mengonsumsi makanan atau air yang terkontaminasi. Toksoplasmosis berat dapat menyebabkan kerusakan pada otak, mata atau organ lainnya.
Tidak semua hewan bisa dipelihara dan beberapa diantaranya justru berpotensi menularkan penyakit berbahaya.
Berikut beberapa hewan yang dapat membuat orang sakit, seperti dilansir ABC News, Sabtu (20/8/2011):
1. Monyet
Monyet bisa membawa virus Herpes B yang dapat ditularkan melalui air liur dan dapat berpotensi mematikan. "Herpes B dapat menyebabkan ensefalitis, yaitu pembengkakan otak. Virus ini terdapat dalam air liur dan dapat masuk ke otak manusia," kata Dr William Schaffner, profesor dan ketua Department of Preventive Medicine di Vanderbilt University School of Medicine di Nashville, Tenn.
2. Kelelawar
Meski manusia jarang bertemu kelelawar, tapi hewan malam ini juga dapat menyebabkan penyakit serius. "Kelelawar dapat menularkan rabies kepada manusia. Itu cukup tinggi pada daftar penyakit serius menyebar melalui kontak dengan hewan," kata Schaffner.
Virus rabies lebih sering menyebar melalui kontak dengan hewan yang terinfeksi lainnya seperti coyote, rubah, rakun, kadang-kadang anjing dan kucing.
Rabies mempengaruhi sistem saraf pusat dan dapat menyebabkan kebingungan, halusinasi, kelumpuhan parsial dan kesulitan menelan. Jika tidak diobati, biasanya berakibat fatal dalam beberapa hari setelah gejala ini muncul.
3. Kelinci liar
Sementara kelinci liar mungkin tampak manis dan lucu untuk dipelihara, hewan pemakan wortel ini dapat menyebarkan tularemia, yaitu penyakit yang dapat menyebabkan masalah pernapasan serius. Tularemia juga dikenal sebagai demam kelinci.
Gejalanya seperti demam mendadak, menggigil, nyeri sendi dan kelemahan progresif. Orang yang terinfeksi juga dapat mengembangkan rasa sakit pneumonia dan dada serta kesulitan bernapas.
4. Burung
Burung dapat menularkan sejumlah penyakit. Diantaranya adalah flu burung, penyakit yang mendapat perhatian internasional kembali pada tahun 1990-an. Flu burung disebabkan oleh virus H5N1, yang dapat tertular melalui penanganan unggas yang terinfeksi. Sejak tahun 1997, lebih dari 120 juta burung di seluruh dunia telah meninggal akibat flu atau setelah dihancurkan untuk mencegah penyebaran penyakit itu. H5N1 sangat mematikan pada manusia.
Penyakit lain yang disebarkan oleh burung adalah demam beo atau psittacosis. Demam beo bisa tersebar bila Anda bernapas dalam tinja kering aerosol yang terinfeksi dari burung yang terinfeksi. Gejalanya seperti demam, menggigil, sakit kepala dan dalam beberapa kasus dapat menyebabkan pneumonia.
5. Tikus
Sejarawan banyak percaya bahwa tikus adalah penyebab Black Death dan juga diketahui membawa mikroorganisme berbahaya lainnya. Diantaranya adalah demam gigitan tikus, penyakit yang dapat disebabkan oleh dua bakteri yang berbeda. Manusia dapat tertular penyakit ini bisa mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi atau melalui gigitan tikus. Gejala bervariasi tergantung pada jenis penyakit ini.
Tikus juga dapat menyebarkan leptospirosis, penyakit bakteri serius yang dapat menyebabkan kerusakan ginjal dan meningitis. Tikus juga dapat mengirimkan salmonella dan giardia, yang dapat menyebabkan penyakit pencernaan.
6. Reptil
Reptil seperti kura-kura berbahaya karena secara alami hewan ini membawa salmonella pada kulitnya. Anak-anak sangat rentan terhadap infeksi salmonella yang disebabkan oleh reptil. CDC memperkirakan sekitar 74.000 orang menderita penyakit terkait salmonella yang berhubungan dari reptil.
7. Sapi
Sapi dapat menyebarkan 3 penyakit utama, yakni yang berhubungan dengan infeksi salmonella, infeksi E. coli dan ensefalitis sapi. Ensefalitis sapi atau Mad Cow Disease (penyakit sapi gila) menyebabkan penyakit otak degeneratif pada sapi. Hal ini dapat menyebar ke manusia mengonsumsi bagian dari otak atau sumsum tulang belakang sapi yang terinfeksi. Hal ini dapat menyebabkan Creutzfeld-Jakob Disease, penyakit degeneratif otak dan mematikan pada manusia.
8. Anjing
Teman terbaik manusia ini juga dapat menjadi musuh terburuk ketika menyebarkan penyakit. Selain kadang-kadang menyebarkan rabies, anjing dapat mengirimkan parasit seperti cacing tambang dan cacing gelang.
Anjing juga dapat menjadi pelabuhan lain organisme penyebab penyakit.
Kutu anjing juga dapat membawa bakteri yang menyebabkan Rocky Mountain Spotted Fever, yang bisa berakibat fatal jika tidak diobati.
9. Kucing
Meski terlihat imut dan menggemaskan, kucing juga dapat menyebarkan penyakit pada manusia. 50 sampai 90 persen gigitan kucing dapat membuat Anda terinfeksi. Pada kesempatan langka, gigitan kucing dapat menyebabkan infeksi tulang atau ensefalitis.
Kucing juga dapat menyebarkan rabies serta tularemia dan toksoplasmosis. Bakteri yang menyebabkan tularemia dan parasit yang menyebabkan toksoplasmosis biasanya dibawa oleh hewan lain, namun kucing yang berada di luar ruangan atau kontak dengan hewan lain dapat menyebarkan penyakit kepada manusia.
Orang yang menderita toksoplasmosis biasanya karena kontak dengan kotoran kucing yang terkontaminasi atau mengonsumsi makanan atau air yang terkontaminasi. Toksoplasmosis berat dapat menyebabkan kerusakan pada otak, mata atau organ lainnya.
Vitamin yang Bikin Pria Makin 'Garang'
Salah satu penyakit yang paling ditakuti oleh kaum laki-laki adalah disfungsi ereksi, karena bisa menurunkan kepercayaan diri dan tidak dapat memuaskan pasangan. Ada beberapa vitamin yang dapat membuat pria makin 'garang' dan menjauhkan dari disfungsi ereksi.
Vitamin yang bisa membuat pria makin garang adalah vitamin niasin (B3). Vitamin ini banyak ditemukan pada daging ayam, ikan dan biji-bijian. Penemuan ini sudah dipublikasikan dalam Journal of Sexual Medicine.
Disfungsi ereksi (DE) adalah suatu kondisi yang mana seorang laki-laki mengalami kegagalan dalam memulai atau mempertahankan ereksi sampai batas waktu yang diperlukan oleh kedua pasangan seksual dalam mencapai kepuasan.
Niasin membantu proses lemak tubuh dan mampu mengurangi kolesterol. Seperti statin yang juga dapat mengatasi DE, niasin meningkatkan aliran darah ke seluruh tubuh dengan membuka arteri. Meningkatnya aliran darah akan membuat ereksi lebih kuat dan lebih dapat diandalkan.
Dalam studi yang dipimpin oleh Chi-Fai Ng, MD, pria yang menderita kolesterol tinggi dan DE diberi niasin dan plasebo selama 12 minggu. Hasilnya, pria yang mendapatkan niasin lebih mampu mempertahankan ereksi selama hubungan seksual setelah 12 minggu, dibandingkan dengan pria yang hanya mendapatkan plasebo.
"Selain niasin memiliki sedikit efek samping, terutama kemerahan pada wajah dan kulit gatal, tapi vitamin ini bisa menjadi pengobatan alternatif yang baik untuk pria DE dengan kolesterol tinggi," ujar Chi-Fai Ng, MD, seperti dilansir Menshealth, Jumat (19/8/2011).
Namun peneliti tidak menguji vitamin ini pada pria tanpa kolesterol tinggi atau membandingkan niasin dengan obat DE lainnya, seperti Viagra. Menurutnya dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk melihat apakah vitamin ini benar-benar bekerja untuk kasus lain juga.
Selain mengonsumsi vitamin niasin, pria yang mengalami disfungsi ereksi sebaiknya harus mencari pertolongan dokter karena DE bisa menjadi petunjuk adanya gangguan kardiovaskular seperti penyakit jantung.
"Pria dengan DE harus di-skrining untuk masalah jantung dan pembuluh darah oleh dokter sebelum memulai pengobatan niasin," ujar Larry Lipschultz, urolog dari Baylor College of Medicine.
Vitamin yang bisa membuat pria makin garang adalah vitamin niasin (B3). Vitamin ini banyak ditemukan pada daging ayam, ikan dan biji-bijian. Penemuan ini sudah dipublikasikan dalam Journal of Sexual Medicine.
Disfungsi ereksi (DE) adalah suatu kondisi yang mana seorang laki-laki mengalami kegagalan dalam memulai atau mempertahankan ereksi sampai batas waktu yang diperlukan oleh kedua pasangan seksual dalam mencapai kepuasan.
Niasin membantu proses lemak tubuh dan mampu mengurangi kolesterol. Seperti statin yang juga dapat mengatasi DE, niasin meningkatkan aliran darah ke seluruh tubuh dengan membuka arteri. Meningkatnya aliran darah akan membuat ereksi lebih kuat dan lebih dapat diandalkan.
Dalam studi yang dipimpin oleh Chi-Fai Ng, MD, pria yang menderita kolesterol tinggi dan DE diberi niasin dan plasebo selama 12 minggu. Hasilnya, pria yang mendapatkan niasin lebih mampu mempertahankan ereksi selama hubungan seksual setelah 12 minggu, dibandingkan dengan pria yang hanya mendapatkan plasebo.
"Selain niasin memiliki sedikit efek samping, terutama kemerahan pada wajah dan kulit gatal, tapi vitamin ini bisa menjadi pengobatan alternatif yang baik untuk pria DE dengan kolesterol tinggi," ujar Chi-Fai Ng, MD, seperti dilansir Menshealth, Jumat (19/8/2011).
Namun peneliti tidak menguji vitamin ini pada pria tanpa kolesterol tinggi atau membandingkan niasin dengan obat DE lainnya, seperti Viagra. Menurutnya dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk melihat apakah vitamin ini benar-benar bekerja untuk kasus lain juga.
Selain mengonsumsi vitamin niasin, pria yang mengalami disfungsi ereksi sebaiknya harus mencari pertolongan dokter karena DE bisa menjadi petunjuk adanya gangguan kardiovaskular seperti penyakit jantung.
"Pria dengan DE harus di-skrining untuk masalah jantung dan pembuluh darah oleh dokter sebelum memulai pengobatan niasin," ujar Larry Lipschultz, urolog dari Baylor College of Medicine.
Otak Remaja Pecandu Internet Cenderung Keriput
Penggunaan internet sudah sangat umum pada zaman sekarang. Tapi sebuah studi menemukan bahwa menggunakan internet secara berlebihan dapat merusak otak remaja yang membuat salah satu bagian otak cenderung keriput.
Para ilmuwan menemukan adanya tanda-tanda atrofi (penyusutan) pada materi abu-abu di otak remaja pengguna internet berat yang semakin memburuk dari waktu ke waktu.
Hal ini dapat mempengaruhi tingkat konsentrasi dan memori, serta kemampuan remaja untuk membuat keputusan dan tujuan yang diterapkan. Selain itu juga dapat mengurangi hambatan dan mendorong remaja melakukan perilaku yang tidak pantas.
Kesimpulan ini diperoleh dari penelitian yang dilakukan dengan menggunakan scan otak MRI dari 18 pelajar berusia 19 tahun yang menghabiskan 8 sampai 13 jam sehari untuk bermain game online,selama enam hari dalam seminggu.
Pelajar diklasifikasikan sebagai pecandu internet setelah menjawab delapan pertanyaan, termasuk apakah mereka telah mencoba untuk berhenti menggunakan internet dan apakah mereka berbohong kepada anggota keluarga tentang jumlah waktu yang mereka habiskan untuk online.
Hasil perbandingan dengan kelompok kontrol menunjukkan bahwa remaja pecandu internet mengalami kerusakan pada materi abu-abu di permukaan keriput otak (korteks), yang merupakan tempat pengolahan memori, emosi, kemampuan bahasa, penglihatan, pendengaran dan kontrol motor.
Peneliti juga menemukan adanya perubahan dalam jaringan otak yang disebut sebagai materi putih, yang melewatkan pesan antara daerah berbeda dari materi abu-abu dalam sistem saraf.
Menurut peneliti, kelainan ini dapat membuat remaja lebih bergantung pada internet dan harus menghadapi risiko mengalami IAD (internet addiction disorder).
"Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa kecanduan internet jangka panjang akan mengakibatkan perubahan struktur otak," jelas peneliti yang merupakan ahli saraf dan ahli radiologi di universitas dan rumah sakit di China, seperti dilansir Dailymail, Senin (18/7/2011).
Hasil penelitian ini telah diterbitkan dalam jurnal PLoS ONE.
Para ilmuwan menemukan adanya tanda-tanda atrofi (penyusutan) pada materi abu-abu di otak remaja pengguna internet berat yang semakin memburuk dari waktu ke waktu.
Hal ini dapat mempengaruhi tingkat konsentrasi dan memori, serta kemampuan remaja untuk membuat keputusan dan tujuan yang diterapkan. Selain itu juga dapat mengurangi hambatan dan mendorong remaja melakukan perilaku yang tidak pantas.
Kesimpulan ini diperoleh dari penelitian yang dilakukan dengan menggunakan scan otak MRI dari 18 pelajar berusia 19 tahun yang menghabiskan 8 sampai 13 jam sehari untuk bermain game online,selama enam hari dalam seminggu.
Pelajar diklasifikasikan sebagai pecandu internet setelah menjawab delapan pertanyaan, termasuk apakah mereka telah mencoba untuk berhenti menggunakan internet dan apakah mereka berbohong kepada anggota keluarga tentang jumlah waktu yang mereka habiskan untuk online.
Hasil perbandingan dengan kelompok kontrol menunjukkan bahwa remaja pecandu internet mengalami kerusakan pada materi abu-abu di permukaan keriput otak (korteks), yang merupakan tempat pengolahan memori, emosi, kemampuan bahasa, penglihatan, pendengaran dan kontrol motor.
Peneliti juga menemukan adanya perubahan dalam jaringan otak yang disebut sebagai materi putih, yang melewatkan pesan antara daerah berbeda dari materi abu-abu dalam sistem saraf.
Menurut peneliti, kelainan ini dapat membuat remaja lebih bergantung pada internet dan harus menghadapi risiko mengalami IAD (internet addiction disorder).
"Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa kecanduan internet jangka panjang akan mengakibatkan perubahan struktur otak," jelas peneliti yang merupakan ahli saraf dan ahli radiologi di universitas dan rumah sakit di China, seperti dilansir Dailymail, Senin (18/7/2011).
Hasil penelitian ini telah diterbitkan dalam jurnal PLoS ONE.
Yang Harus Dilakukan Ketika Hidung Meler dan Tersumbat
Gangguan yang paling menyiksa saat pilek adalah hidung meler atau berair, serta hidung tersumbat apabila lendirnya terlalu kental. Jika mengalami salah satu di antaranya, jangan panik karena banyak cara bisa dilakukan untuk meredakannya.
Salah satunya adalah memperbanyak minum air putih untuk menjaga kelembaban jaringan di sekitar sinus dan hidung. Kadar air yang cukup akan mencegah terjadinya infeksi, atau jika sudah ada infeksi maka akan menjaga agar kondisinya tidak semakin memburuk.
Selain itu, hindari juga pemicunya karena kadang-kadang hidung meler dan tersumbat hanya merupakan reaksi alergi terhadap bahan-bahan tertentu misalnya debu, kotoran, bulu binatang maupun serbuk sari bunga-bunga. Gunakan obat antialergi jika memang tidak mungkin menghindarinya.
Selebihnya, hidung meler dan hidung tersumbat harus diatasi dengan cara yang berbeda. Hidung meler relatif lebih mudah diatasi, sementara hidung tersumbat sedikit lebih susah karena harus mengencerkan lendirnya terlebih dahulu agar lebih mudah dikeluarkan.
Untuk mengatasi hidung meler, caranya adalah sebagai berikut seperti dikutip dari Realage, Selasa (15/3/2011).
1. Keluarkan dengan perlahanBuang kelebihan lendir dengan perlahan agar tidak menimbulkan tekanan berlebih pada gendang telinga. Lakukan sesering mungkin, jika kulit hidung pecah-pecah karena sering ditekan dengan jari, oleskan petroleum jelly atau pelembab kulit bayi.
2. Gunakan antialergiJika memang dipicu oleh alergi dan tidak mungkin menghindari pemicunya, gunakan antialergi. Kadang-kadang obat antialergi juga bisa meredakan pilek akibat flu, rhinitis non-alergi dan sinusitis.
Sementara itu hidung tersumbat bisa diatasi dengan cara yang kurang lebih sama dengan hidung meler, hanya saja karena lendirnya lebih kental maka lebih sulit dikeluarkan.
1. Hirup uap mentholAir panas saja sebenarnya sudah cukup untuk menghasilkan uap yang bisa meredakan pembengkakan membran mukosa di dalam hidung sehingga produksi dan kekentalan lendir berkurang. Meski tidak banyak bukti ilmiah, bukti empiris menunjukkan bahwa penambahan aroma menthol dan eucaliptus bisa memperkuat efeknya.
2. Lakukan olahraga ringanJika tidak disertai demam dan masih ada sedikit tenaga, lakukan olahraga ringan. Aktivitas fisik memicu pelepasan adrenalin yang akan meredakan pembengkakan membran mukosa yang menghasilkan lendir di saluran pernapasan.
3. Gunakan pelega tenggorokanDekongestan atau pelega tenggorokan bekerja dengan cara mengatasi pembengkakan mukosa dan pembuluh darah yang menyumbat pernapasan, meski efeknya hanya sementara. Jangan digunakan lebih dari 3 hari karena jika terlalu banyak justru akan memperparah produksi lendir di hidung.
Salah satunya adalah memperbanyak minum air putih untuk menjaga kelembaban jaringan di sekitar sinus dan hidung. Kadar air yang cukup akan mencegah terjadinya infeksi, atau jika sudah ada infeksi maka akan menjaga agar kondisinya tidak semakin memburuk.
Selain itu, hindari juga pemicunya karena kadang-kadang hidung meler dan tersumbat hanya merupakan reaksi alergi terhadap bahan-bahan tertentu misalnya debu, kotoran, bulu binatang maupun serbuk sari bunga-bunga. Gunakan obat antialergi jika memang tidak mungkin menghindarinya.
Selebihnya, hidung meler dan hidung tersumbat harus diatasi dengan cara yang berbeda. Hidung meler relatif lebih mudah diatasi, sementara hidung tersumbat sedikit lebih susah karena harus mengencerkan lendirnya terlebih dahulu agar lebih mudah dikeluarkan.
Untuk mengatasi hidung meler, caranya adalah sebagai berikut seperti dikutip dari Realage, Selasa (15/3/2011).
1. Keluarkan dengan perlahanBuang kelebihan lendir dengan perlahan agar tidak menimbulkan tekanan berlebih pada gendang telinga. Lakukan sesering mungkin, jika kulit hidung pecah-pecah karena sering ditekan dengan jari, oleskan petroleum jelly atau pelembab kulit bayi.
2. Gunakan antialergiJika memang dipicu oleh alergi dan tidak mungkin menghindari pemicunya, gunakan antialergi. Kadang-kadang obat antialergi juga bisa meredakan pilek akibat flu, rhinitis non-alergi dan sinusitis.
Sementara itu hidung tersumbat bisa diatasi dengan cara yang kurang lebih sama dengan hidung meler, hanya saja karena lendirnya lebih kental maka lebih sulit dikeluarkan.
1. Hirup uap mentholAir panas saja sebenarnya sudah cukup untuk menghasilkan uap yang bisa meredakan pembengkakan membran mukosa di dalam hidung sehingga produksi dan kekentalan lendir berkurang. Meski tidak banyak bukti ilmiah, bukti empiris menunjukkan bahwa penambahan aroma menthol dan eucaliptus bisa memperkuat efeknya.
2. Lakukan olahraga ringanJika tidak disertai demam dan masih ada sedikit tenaga, lakukan olahraga ringan. Aktivitas fisik memicu pelepasan adrenalin yang akan meredakan pembengkakan membran mukosa yang menghasilkan lendir di saluran pernapasan.
3. Gunakan pelega tenggorokanDekongestan atau pelega tenggorokan bekerja dengan cara mengatasi pembengkakan mukosa dan pembuluh darah yang menyumbat pernapasan, meski efeknya hanya sementara. Jangan digunakan lebih dari 3 hari karena jika terlalu banyak justru akan memperparah produksi lendir di hidung.
Cara Menangkal Pilek dan Batuk
Batuk dan pilek merupakan penyakit yang paling sering dialami oleh masyarakat dan sangat mudah menyebar. Tapi ada cara-cara tertentu yang bisa dilakukan untuk menangkal batuk pilek.
Umumnya batuk dan pilek menyebar melalui tetesan bakteri atau virus yang terbang di udara. Diperkirakan ada sekitar 200 jenis virus yang bisa menyebabkan kondisi ini. Orang dewasa akan mengalami pilek sekitar 2-5 kali dalam setahun, sedangkan anak-anak bisa 5-10 kali dalam setahun.
Namun ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah batuk dan pilek, seperti dikutip dari Lifemojo, Jumat (15/4/2011) yaitu:
1. Jangan lupa untuk selalu mencuci tangan
Virus flu kebanyakan disebarkan melalui kontak langsung, karenanya menjadi hal yang paling penting untuk rajin mencuci tangan dengan sabun atau larutan anti bakteri dan air mengalir. Serta hindari pula menggosok mata atau hidung jika belum mencuci tangan.
2. Minum banyak cairan
Tubuh manusia menggunakan cairan untuk menyaring limbah yang terakumulasi sehingga menghasilkan sistem yang sehat secara keseluruhan. Jika mengalami pilek atau batuk cobalah mengonsumsi jus jeruk. Selain menambah cairan tubuh, jeruk juga kaya vitamin C yang bisa memperkuat sistem kekebalan tubuh.
3. Berhenti merokok dan hindari asap rokok
Asap rokok yang terhirup bisa mengiritasi tenggorokan sehingga akan memperparah gejala yang muncul. Statistik juga menunjukkan bahwa perokok berat akan mengalami sakit flu yang lebih parah.
4. Bawalah tisu saat bepergian
Simpanlah tisu yang bisa digunakan saat berada di tempat umum atau disekitar orang lain, serta menjaga jarak dengan orang yang memiliki gejala-gejala batuk pilek. Tiga hari pertama merupakan waktu yang paling menular.
5. Melakukan sauna
Ketika sauna maka seseorang akan menghirup udara panas lebih dari 80 derajat celsius. Suhu ini akan terlalu panas bagi virus untuk bertahan hidup. Tapi jangan terlalu lama melakukan sauna untuk menghindari efek sampingnya.
6. Melakukan istirahat yang cukup
Stres dan kurang istirahat bisa menurunkan sistem kekebalan tubuh sehingga lebih mudah tertular penyakit. Istirahatlah yang cukup dan usahakan agar tidak kurang tidur. Karena ketika tidur, otak akan beristirahat dan tubuh mengisi ulang energi serta melawan setiap infeksi.
7. Mengonsumsi makanan tertentu
Sayuran berdaun hijau seperti bayam dan buah-buahan yang kaya vitamin seperti jeruk bisa memberikan nutrisi dan vitamin yang membantu tubuh melawan infeksi serta meningkatkan kekebalan tubuh. Beberapa makanan diketahui bermanfaat untuk mengatasi batuk seperti bawang mentah berguna menghilangkan dahak, akar kunyit untuk batuk kering dan secangkir jus anggur yang dicampur 1 sendok teh madu disarankan untuk mengatasi batuk.
8. Menghindari makanan junk food
Mengonsumsi makanan junk food bisa membuat tubuh menjadi lemah dan rentan terhadap penyakit. Karena itu hindari makanan ini tapi gantilah dengan sayuran dan buah-buahan untuk kekebalan tubuh yang lebih baik.
9. Melakukan aromaterapi
Prinsip dari aromaterapi adalah menghirup aroma yang berbeda-beda. Dengan menghirup suatu uap bisa efektif mencairkan lendir dan mengurangi iritasi, serta menghirup minyak esensial dapat menstimulasi paru-paru untuk mengusir dahak.
10. Melakukan olahraga
Olahraga secara teratur bisa membuat tubuh mendapatkan udara segar dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Umumnya batuk dan pilek menyebar melalui tetesan bakteri atau virus yang terbang di udara. Diperkirakan ada sekitar 200 jenis virus yang bisa menyebabkan kondisi ini. Orang dewasa akan mengalami pilek sekitar 2-5 kali dalam setahun, sedangkan anak-anak bisa 5-10 kali dalam setahun.
Namun ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah batuk dan pilek, seperti dikutip dari Lifemojo, Jumat (15/4/2011) yaitu:
1. Jangan lupa untuk selalu mencuci tangan
Virus flu kebanyakan disebarkan melalui kontak langsung, karenanya menjadi hal yang paling penting untuk rajin mencuci tangan dengan sabun atau larutan anti bakteri dan air mengalir. Serta hindari pula menggosok mata atau hidung jika belum mencuci tangan.
2. Minum banyak cairan
Tubuh manusia menggunakan cairan untuk menyaring limbah yang terakumulasi sehingga menghasilkan sistem yang sehat secara keseluruhan. Jika mengalami pilek atau batuk cobalah mengonsumsi jus jeruk. Selain menambah cairan tubuh, jeruk juga kaya vitamin C yang bisa memperkuat sistem kekebalan tubuh.
3. Berhenti merokok dan hindari asap rokok
Asap rokok yang terhirup bisa mengiritasi tenggorokan sehingga akan memperparah gejala yang muncul. Statistik juga menunjukkan bahwa perokok berat akan mengalami sakit flu yang lebih parah.
4. Bawalah tisu saat bepergian
Simpanlah tisu yang bisa digunakan saat berada di tempat umum atau disekitar orang lain, serta menjaga jarak dengan orang yang memiliki gejala-gejala batuk pilek. Tiga hari pertama merupakan waktu yang paling menular.
5. Melakukan sauna
Ketika sauna maka seseorang akan menghirup udara panas lebih dari 80 derajat celsius. Suhu ini akan terlalu panas bagi virus untuk bertahan hidup. Tapi jangan terlalu lama melakukan sauna untuk menghindari efek sampingnya.
6. Melakukan istirahat yang cukup
Stres dan kurang istirahat bisa menurunkan sistem kekebalan tubuh sehingga lebih mudah tertular penyakit. Istirahatlah yang cukup dan usahakan agar tidak kurang tidur. Karena ketika tidur, otak akan beristirahat dan tubuh mengisi ulang energi serta melawan setiap infeksi.
7. Mengonsumsi makanan tertentu
Sayuran berdaun hijau seperti bayam dan buah-buahan yang kaya vitamin seperti jeruk bisa memberikan nutrisi dan vitamin yang membantu tubuh melawan infeksi serta meningkatkan kekebalan tubuh. Beberapa makanan diketahui bermanfaat untuk mengatasi batuk seperti bawang mentah berguna menghilangkan dahak, akar kunyit untuk batuk kering dan secangkir jus anggur yang dicampur 1 sendok teh madu disarankan untuk mengatasi batuk.
8. Menghindari makanan junk food
Mengonsumsi makanan junk food bisa membuat tubuh menjadi lemah dan rentan terhadap penyakit. Karena itu hindari makanan ini tapi gantilah dengan sayuran dan buah-buahan untuk kekebalan tubuh yang lebih baik.
9. Melakukan aromaterapi
Prinsip dari aromaterapi adalah menghirup aroma yang berbeda-beda. Dengan menghirup suatu uap bisa efektif mencairkan lendir dan mengurangi iritasi, serta menghirup minyak esensial dapat menstimulasi paru-paru untuk mengusir dahak.
10. Melakukan olahraga
Olahraga secara teratur bisa membuat tubuh mendapatkan udara segar dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Tidak Semua Penderita Anemia Boleh Mengkonsumsi Pil Tambah Darah
“Anda letih, lesu, pucat..?? Itu gejala kurang darah (anemia). Minumlah pil tambah darah X”
Sering kita mendengar atau melihat iklan seperti itu. Dan kalau kita perhatikan, yang dimaksud dengan pil tambah darah adalah obat yang mengandung zat besi. Seakan-akan anemia itu identik dengan kekurangan zat besi.
Perlu diketahui, anemia sangatlah beragam penyebabnya, bukan hanya kurang zat besi. Bahkan ada penyakit anemia yang ternyata dalam tubuhnya kelebihan zat besi. Sehingga zat besi tidak boleh diberikan, karena akan memperberat kondisi. Zat besi yang banyak itu akan menumpuk di organ-organ dalam tubuh seperti jantung, hati, ginjal dan organ lainnya yang akan mengganggu fungsi organ tersebut. Sehingga pada pasien-pasien yang menderita penyakit ini, salah satu terapinya adalah mengeluarkan zat besi dari tubuh. Penyakit ini dikenal dengan thalassemia.
Banyak lagi penyebab lain anemia, seperti kekurangan vit B12, asam folat, autoimun atau karena sumsum tulangnya sendiri yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
Paling ideal, jika kita menderita gejala kurang darah, berobatlah ke RS. Nanti akan dilakukan serangkaian pemeriksaan untuk menentukan apakah benar anemia atau tidak. Anemia yaitu jika kadar hemoglobin darah kurang dari 12 gr% pada wanita dan kurang dari 13 gr% pada pria. Letih dan lesu belum pasti anemia. Dan jika memang anemia, akan ditentukan jenisnya apa.
Sehingga dapat diberikan obat yang tepat.
Namun bagi yang tidak sempat ke RS, atau mau coba-coba pil tambah darah boleh saja. jika dalam waktu 2 minggu tidak ada perbaikan gejala atau bahkan memburuk, segeralah periksa ke RS. Anemia karena kekurangan zat besi kekurangan zat besi, biasanya setelah 2 minggu mulai ada perbaikan gejala penyakitnya.
Sering kita mendengar atau melihat iklan seperti itu. Dan kalau kita perhatikan, yang dimaksud dengan pil tambah darah adalah obat yang mengandung zat besi. Seakan-akan anemia itu identik dengan kekurangan zat besi.
Perlu diketahui, anemia sangatlah beragam penyebabnya, bukan hanya kurang zat besi. Bahkan ada penyakit anemia yang ternyata dalam tubuhnya kelebihan zat besi. Sehingga zat besi tidak boleh diberikan, karena akan memperberat kondisi. Zat besi yang banyak itu akan menumpuk di organ-organ dalam tubuh seperti jantung, hati, ginjal dan organ lainnya yang akan mengganggu fungsi organ tersebut. Sehingga pada pasien-pasien yang menderita penyakit ini, salah satu terapinya adalah mengeluarkan zat besi dari tubuh. Penyakit ini dikenal dengan thalassemia.
Banyak lagi penyebab lain anemia, seperti kekurangan vit B12, asam folat, autoimun atau karena sumsum tulangnya sendiri yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
Paling ideal, jika kita menderita gejala kurang darah, berobatlah ke RS. Nanti akan dilakukan serangkaian pemeriksaan untuk menentukan apakah benar anemia atau tidak. Anemia yaitu jika kadar hemoglobin darah kurang dari 12 gr% pada wanita dan kurang dari 13 gr% pada pria. Letih dan lesu belum pasti anemia. Dan jika memang anemia, akan ditentukan jenisnya apa.
Sehingga dapat diberikan obat yang tepat.
Namun bagi yang tidak sempat ke RS, atau mau coba-coba pil tambah darah boleh saja. jika dalam waktu 2 minggu tidak ada perbaikan gejala atau bahkan memburuk, segeralah periksa ke RS. Anemia karena kekurangan zat besi kekurangan zat besi, biasanya setelah 2 minggu mulai ada perbaikan gejala penyakitnya.
Ciri-ciri Pilek yang Bisa Menular
Meski batuk dan hidungnya masih meler, kuman penyebab pilek bisa saja sudah tertidur sehingga tidak menular. Sebaliknya meski tidak ada gejala, pada masa-masa tertentu pilek tetap menular. Bagaimana mengenali pilek yang masih menular?
Ada beberapa jenis pilek, sehingga masa kritis penularannya sangat dipengaruhi oleh jenis dan karakteristik kuman yang menyebabkanya. Ada yang baru menular setelah muncul gejalanya, ada juga yang diam-diam sudah menular meski belum ada tanda-tanda infeksi.
Beberapa jenis pilek beserta tanda-tanda yang menunjukkan masa kritis penularannya adalah sebagai berikut, seperti dikutip dari Health24, Senin (18/7/2011).
1. Pilek biasa (common cold)
Ada sekitar 200 jenis virus yang bisa menyebabkan pilek, hampir semuanya ditularkan melalui udara dan hanya bisa dicegah dengan menjaga kebersihan termasuk mengenakan masker saat banyak orang kena pilek.
Gejalanya antara lain bersin-bersin, batuk, hidung meler dan radang tenggorokan. Meski demikian, pilek bisa menular sejak 1 hari sebelum muncul gejala hingga 8 hari sesudahnya.
2. Flu (Flu Musiman maupun Flu Burung)
Selain batuk-batuk, infeksi kedua jenis flu ini dicirikan dengan lendir pernapasan termasuk dahak dan ingus. Lendir-lendir itulah yang paling banyak menularkan virus penyebabnya.
Prof Linda Meloy, MD dari Virginia Commonwealth University mengatakan, flu paling menular pada 3 hari pertama sejak muncul gejala dan ketika pasien mengalami demam tinggi. Namun perlu diwaspadai, flu bisa menular sejak 1 hari sebelum gejalanya muncul hingga 7 hari sesudahnya.
3. Pilek Akibat Radang Tenggorokan
Tidak seperti flu yang bisa sembuh sendiri, pilek akibat radang tenggorokan biasanya dipicu oleh bakteri streptococcus sehingga butuh antibiotik untuk mengatasinya. Radang yang tidak disebabkan oleh infeksi tidak akan menular, namun jika berdahak berarti ada infeksi sehingga bisa menular.
Selain dahak, radang tenggorokan akibat infeksi dicirikan dengan nyeri saat menelan, demam tinggi dan pembengkakan pada tonsil. Bakteri penyebabnya baru menular pada hari pertama munculnya gejala hingga 24 jam setelah minum antibiotik, dengan catatan antibiotiknya harus diminum sampai habis agar bakterinya benar-benar mati.
4. Bronkitis
Kuman pemicu bronkitis, baik virus maupun bakteri bisa tinggal hingga berminggu-minggu di saluran pernapasan. Namun kuman-kuman tesebut tidak akan selamanya bersifat aktif atau bisa ditularkan, karena pada masa tertentu si kuman akan tertidur.
Jika disebabkan oleh bakteri, maka pemberian antibiotik akan mempercepat inaktivasi kuman sehingga tidak menular. Masa kritis penularan kuman bronkitis tidak ditandai dengan gejala yang spesifik, namun bisa diperkirakan antara hari pertama munculnya gejala hingga 7 hari sesudahnya.
5. Pneumonia
Pilek yang dipicu oleh infeksi bakteri pneumococcus di paru-paru ini dicirikan dengan batuk, demam, menggigil dan sesak napas. Tidak ada pilihan lain, satu-satunya cara untuk membuat kumannya tidak aktif sekaligus mematikannya adalah dengan minum antibiotik sesuai petunuk dokter.
Masa kritis penularan bakteri pneumococcus adalah hari pertama munculnya gejala hingga 24 jam setelah mengonsumsi antibiotik untuk pertama kali.
6. Pilek Karena Alergi
Gejala pilek yang dipicu oleh alergi antara lain bersin-bersin, hidung meler dan sakit kepala. Karena merupakan reaksi tubuh yang terlalu sensitif terhadap pemicu alergi, maka pilek ini tidak pernah bisa ditularkan.
Namun kadang-kadang ada yang tertular saat berada di dekat orang yang pilek karena alergi. Menurut Charles Ericsson, MD dari University of Texas, dalam kasus seperti itu yang terjadi bukan penularan pilek tetapi secara kebetulan sama-sama mengalami pilek karena karena berada dalam kondisi lingkungan serta faktor pemicu yang sama.
Ada beberapa jenis pilek, sehingga masa kritis penularannya sangat dipengaruhi oleh jenis dan karakteristik kuman yang menyebabkanya. Ada yang baru menular setelah muncul gejalanya, ada juga yang diam-diam sudah menular meski belum ada tanda-tanda infeksi.
Beberapa jenis pilek beserta tanda-tanda yang menunjukkan masa kritis penularannya adalah sebagai berikut, seperti dikutip dari Health24, Senin (18/7/2011).
1. Pilek biasa (common cold)
Ada sekitar 200 jenis virus yang bisa menyebabkan pilek, hampir semuanya ditularkan melalui udara dan hanya bisa dicegah dengan menjaga kebersihan termasuk mengenakan masker saat banyak orang kena pilek.
Gejalanya antara lain bersin-bersin, batuk, hidung meler dan radang tenggorokan. Meski demikian, pilek bisa menular sejak 1 hari sebelum muncul gejala hingga 8 hari sesudahnya.
2. Flu (Flu Musiman maupun Flu Burung)
Selain batuk-batuk, infeksi kedua jenis flu ini dicirikan dengan lendir pernapasan termasuk dahak dan ingus. Lendir-lendir itulah yang paling banyak menularkan virus penyebabnya.
Prof Linda Meloy, MD dari Virginia Commonwealth University mengatakan, flu paling menular pada 3 hari pertama sejak muncul gejala dan ketika pasien mengalami demam tinggi. Namun perlu diwaspadai, flu bisa menular sejak 1 hari sebelum gejalanya muncul hingga 7 hari sesudahnya.
3. Pilek Akibat Radang Tenggorokan
Tidak seperti flu yang bisa sembuh sendiri, pilek akibat radang tenggorokan biasanya dipicu oleh bakteri streptococcus sehingga butuh antibiotik untuk mengatasinya. Radang yang tidak disebabkan oleh infeksi tidak akan menular, namun jika berdahak berarti ada infeksi sehingga bisa menular.
Selain dahak, radang tenggorokan akibat infeksi dicirikan dengan nyeri saat menelan, demam tinggi dan pembengkakan pada tonsil. Bakteri penyebabnya baru menular pada hari pertama munculnya gejala hingga 24 jam setelah minum antibiotik, dengan catatan antibiotiknya harus diminum sampai habis agar bakterinya benar-benar mati.
4. Bronkitis
Kuman pemicu bronkitis, baik virus maupun bakteri bisa tinggal hingga berminggu-minggu di saluran pernapasan. Namun kuman-kuman tesebut tidak akan selamanya bersifat aktif atau bisa ditularkan, karena pada masa tertentu si kuman akan tertidur.
Jika disebabkan oleh bakteri, maka pemberian antibiotik akan mempercepat inaktivasi kuman sehingga tidak menular. Masa kritis penularan kuman bronkitis tidak ditandai dengan gejala yang spesifik, namun bisa diperkirakan antara hari pertama munculnya gejala hingga 7 hari sesudahnya.
5. Pneumonia
Pilek yang dipicu oleh infeksi bakteri pneumococcus di paru-paru ini dicirikan dengan batuk, demam, menggigil dan sesak napas. Tidak ada pilihan lain, satu-satunya cara untuk membuat kumannya tidak aktif sekaligus mematikannya adalah dengan minum antibiotik sesuai petunuk dokter.
Masa kritis penularan bakteri pneumococcus adalah hari pertama munculnya gejala hingga 24 jam setelah mengonsumsi antibiotik untuk pertama kali.
6. Pilek Karena Alergi
Gejala pilek yang dipicu oleh alergi antara lain bersin-bersin, hidung meler dan sakit kepala. Karena merupakan reaksi tubuh yang terlalu sensitif terhadap pemicu alergi, maka pilek ini tidak pernah bisa ditularkan.
Namun kadang-kadang ada yang tertular saat berada di dekat orang yang pilek karena alergi. Menurut Charles Ericsson, MD dari University of Texas, dalam kasus seperti itu yang terjadi bukan penularan pilek tetapi secara kebetulan sama-sama mengalami pilek karena karena berada dalam kondisi lingkungan serta faktor pemicu yang sama.
Awass! Bunyikan Leher Bangkitkan Risiko Stroke
Kebanyakan orang gemar dan puas setelah sukses membunyikan leher. Gerakan khas itu mungkin menjadi kebiasaan yang sulit dihilangkan. Ternyata kebiasaan itu dipercaya dapat mengurangi rasa pegal. Sayangnya jika dilakukan terlalu sering dapat meningkatkan risiko stroke.
Gerakan khas yang menghasilkan bunyi mirip tulang patah sebenarnya terjadi akibat adanya pelepasan gas di dalam membran synovial yang menyelubungi persendian. Gas tersebut keluar dari membran akibat adanya tekanan yang kuat saat leher atau pinggang diputar dengan gerakan mengentak.
Lepasnya gas-gas tersebut tidak berbahaya, bahkan bisa membantu meredakan rasa kaku dan pegal-pegal di persendian. Rasa pegal bisa berkurang untuk sesaat, meski biasanya akan kembali lagi ketika membran synovial mulai terisi kembali oleh udara.
Pakar kebugaran dari New York, Henry S Lodge, MD mengatakan kebiasaan membunyikan leher lebih berbahaya daripada bagian lain karena bisa meningkatkan risiko stroke.
"Pada beberapa perempuan, membunyikan leher dengan gerakan khas dilaporkan bisa meningkatkan risiko stroke. Diduga karena hal ini memicu kerusakan arteri atau pembuluh nadi," ungkap Lodge seperti dikutip dari MSN Health.
Tindakan menggerakkan leher sehingga menghasilkan bunyi mirip tulang patah tidak pernah dianjurkan oleh para ahli. Jika tidak ingin merasakan pegal-pegal, pilihan paling tepat adalah dengan lebih sering bergerak atau melakukan aktivitas fisik.
Kalaupun terpaksa harus melakukannya karena mungkin sudah menjadi kebiasaan yang sulit hilang, maka gerakan yang dilakukan tidak boleh terlalu kuat dan mengentak. Lakukan gerakan sewajarnya, jangan dipaksakan terlalu memutar atau menekuk sehingga memberi beban ekstra karena bisa memicu arthritis atau radang sendi.
Gerakan khas yang menghasilkan bunyi mirip tulang patah sebenarnya terjadi akibat adanya pelepasan gas di dalam membran synovial yang menyelubungi persendian. Gas tersebut keluar dari membran akibat adanya tekanan yang kuat saat leher atau pinggang diputar dengan gerakan mengentak.
Lepasnya gas-gas tersebut tidak berbahaya, bahkan bisa membantu meredakan rasa kaku dan pegal-pegal di persendian. Rasa pegal bisa berkurang untuk sesaat, meski biasanya akan kembali lagi ketika membran synovial mulai terisi kembali oleh udara.
Pakar kebugaran dari New York, Henry S Lodge, MD mengatakan kebiasaan membunyikan leher lebih berbahaya daripada bagian lain karena bisa meningkatkan risiko stroke.
"Pada beberapa perempuan, membunyikan leher dengan gerakan khas dilaporkan bisa meningkatkan risiko stroke. Diduga karena hal ini memicu kerusakan arteri atau pembuluh nadi," ungkap Lodge seperti dikutip dari MSN Health.
Tindakan menggerakkan leher sehingga menghasilkan bunyi mirip tulang patah tidak pernah dianjurkan oleh para ahli. Jika tidak ingin merasakan pegal-pegal, pilihan paling tepat adalah dengan lebih sering bergerak atau melakukan aktivitas fisik.
Kalaupun terpaksa harus melakukannya karena mungkin sudah menjadi kebiasaan yang sulit hilang, maka gerakan yang dilakukan tidak boleh terlalu kuat dan mengentak. Lakukan gerakan sewajarnya, jangan dipaksakan terlalu memutar atau menekuk sehingga memberi beban ekstra karena bisa memicu arthritis atau radang sendi.
Obat-obat yang Efek Sampingnya Bisa Mengobati Penyakit Lain
Selain memiliki khasiat atau indikasi, setiap obat juga punya efek samping yang umumnya selalu dihindari. Namun ada juga beberapa obat yang efek sampingnya justru lebih berguna dan banyak digunakan daripada indikasi yang sebenarnya.
Dari kelompok Over the Counter (OTC) atau obat bebas, detikHealth pernah mengulas beberapa obat yang efek sampingnya bisa dimanfaatkan untuk keperluan lain. Di antaranya obat jerawat yang bisa mengobati wasir serta obat asma untuk menghentikan mimisan.
Bukan hanya obat bebas, obat-obat keras yang digunakan dalam pengobatan penyakit kronis juga banyak yang difungsikan di luar indinasi sebenarnya. Alternatif penggunaan obat tersebut tidak ada dalam gudeline atau panduan resmi bagi tenaga medis, namun digunakan berdasarkan eksperimen.
Beberapa obat yang dipakai tenaga medis karena memiliki manfaat tersembunyi antara lain sebagai berikut, seperti dilansir detikHealth, Senin (18/4/2011), dari WebMD, Pubmed.gov serta Guardian.
1. Obat kanker untuk mencegah kebutaan
Meski fungsi utamanya adalah untuk mengobati kanker usus besar (colon cancer), injeksi Avastin (Bevacizumab) dipakai oleh dokter mata di Eropa untuk mencegah kerusakan makular akibat proses penuaan atau AMD (Age-related Macular Degenerative). AMD merupakan salah satu pemicu kebutaan pada lansia.
2. Obat hipertensi untuk membangkitkan gairah seks
Meski sangat populer sebagai obat impotensi, Viagra (Sildenafil) awalnya justru digunakan sebagai obat jantung dan hipertensi pulmonari atau tekanan darah tinggi di paru-paru. Hanya karena efek sampingnya bisa membangkitkan ereksi, obat ini akhirnya malah dipasarkan sebagai obat anti-impotensi pada laki-laki.
3. Obat epilepsi untuk mengatasi gangguan jiwa
Awalnya, carbamazepine merupakan obat antikejang pada penderita epilepsi. Namun belakangan obat ini digunakan juga untuk mengatasi berbagai kondisi kejiwaan seperti Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH), schizophrenia dan gangguan stres pasca trauma.
4. Antiradang untuk memperbaiki fungsi paru-paru
Dexamethasone dikenal sebagai steroid antiradang yang dipakai dalam pengobatan nyeri sendi atau arthritis. Sebuah penelitian di University of Southern California menunjukkan, obat ini juga bisa memperbaiki kelainan fungsi paru pada janin dan bayi baru lahir.
5. Obat pencahar untuk mencegah preeklamsia
Sebagai obat sehari-hari, Garam Inggris atau Magnesium Sulfat (MgSO4) cukup dikenal sebagai pencahar untuk mengatasi susah air besar. Manfaat lainnya di klinik kebidanan adalah sebagai alternatif pengatasan untuk preeklamsia atau tekanan darah tinggi pada proses persalinan, khususnya pada bayi yang lahir prematur.
6. Obat sakit kepala untuk mengatasi ketombe
Sebagai pereda nyeri, aspirin sangat ampuh menghilangkan sakit kepala. Namun obat ini dikenal juga karena punya banyak khasiat, antara lain mengusir ketombe dengan cara mencampur tablet yang sudah digerus pada shampoo yang digunakan untuk keramas.
Dari kelompok Over the Counter (OTC) atau obat bebas, detikHealth pernah mengulas beberapa obat yang efek sampingnya bisa dimanfaatkan untuk keperluan lain. Di antaranya obat jerawat yang bisa mengobati wasir serta obat asma untuk menghentikan mimisan.
Bukan hanya obat bebas, obat-obat keras yang digunakan dalam pengobatan penyakit kronis juga banyak yang difungsikan di luar indinasi sebenarnya. Alternatif penggunaan obat tersebut tidak ada dalam gudeline atau panduan resmi bagi tenaga medis, namun digunakan berdasarkan eksperimen.
Beberapa obat yang dipakai tenaga medis karena memiliki manfaat tersembunyi antara lain sebagai berikut, seperti dilansir detikHealth, Senin (18/4/2011), dari WebMD, Pubmed.gov serta Guardian.
1. Obat kanker untuk mencegah kebutaan
Meski fungsi utamanya adalah untuk mengobati kanker usus besar (colon cancer), injeksi Avastin (Bevacizumab) dipakai oleh dokter mata di Eropa untuk mencegah kerusakan makular akibat proses penuaan atau AMD (Age-related Macular Degenerative). AMD merupakan salah satu pemicu kebutaan pada lansia.
2. Obat hipertensi untuk membangkitkan gairah seks
Meski sangat populer sebagai obat impotensi, Viagra (Sildenafil) awalnya justru digunakan sebagai obat jantung dan hipertensi pulmonari atau tekanan darah tinggi di paru-paru. Hanya karena efek sampingnya bisa membangkitkan ereksi, obat ini akhirnya malah dipasarkan sebagai obat anti-impotensi pada laki-laki.
3. Obat epilepsi untuk mengatasi gangguan jiwa
Awalnya, carbamazepine merupakan obat antikejang pada penderita epilepsi. Namun belakangan obat ini digunakan juga untuk mengatasi berbagai kondisi kejiwaan seperti Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH), schizophrenia dan gangguan stres pasca trauma.
4. Antiradang untuk memperbaiki fungsi paru-paru
Dexamethasone dikenal sebagai steroid antiradang yang dipakai dalam pengobatan nyeri sendi atau arthritis. Sebuah penelitian di University of Southern California menunjukkan, obat ini juga bisa memperbaiki kelainan fungsi paru pada janin dan bayi baru lahir.
5. Obat pencahar untuk mencegah preeklamsia
Sebagai obat sehari-hari, Garam Inggris atau Magnesium Sulfat (MgSO4) cukup dikenal sebagai pencahar untuk mengatasi susah air besar. Manfaat lainnya di klinik kebidanan adalah sebagai alternatif pengatasan untuk preeklamsia atau tekanan darah tinggi pada proses persalinan, khususnya pada bayi yang lahir prematur.
6. Obat sakit kepala untuk mengatasi ketombe
Sebagai pereda nyeri, aspirin sangat ampuh menghilangkan sakit kepala. Namun obat ini dikenal juga karena punya banyak khasiat, antara lain mengusir ketombe dengan cara mencampur tablet yang sudah digerus pada shampoo yang digunakan untuk keramas.
Banyak yang Tidak Tahu Bahaya Buang Baterai Bekas
Apa yang Anda lakukan terhadap baterai bekas? Hampir semua akan menjawab, membuangnya ke tempat sampah. Baterai bekas adalah limbah yang sangat berbahaya yang sebenarnya tidak boleh dibuang sembarangan.
Semua jenis baterai bekas seperti baterai remote, mainan, jam tangan, telepon seluler, kamera digital maupun baterai yang bisa dicharge (rechargeable) termasuk limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun).
Bila dibuang sembarangan atau tidak didaur ulang, maka kandungan logam berat dan zat-zat berbahaya lain yang ada di baterai dapat mencemari air dan tanah, yang pada akhirnya membahayakan tubuh manusia.
Pakar lingkungan Dr R Budi Haryanto mengaku wajar jika masyarakat banyak yang tidak tahu cara membuang baterai bekas yang aman. Karena memang selama ini juga tidak pernah ada sosialisasi bagaimana memperlakukan jenis-jenis sampah.
Menurutnya, sangat sulit untuk menyadarkan masyarakat bagaimana membuang limbah yang berbahaya jika pemerintah juga tidak memberikan contoh.
"Hampir semua orang tidak aware karena mereka tidak tahu bahayanya, jadi baterai bekas di buang begitu saja," ujar Dr R Budi Haryanto selaku Ketua Departemen Kesehatan Lingkungan FKM UI saat dihubungi, Kamis (17/3/2011).
Dr Budi menuturkan salah satu kuncinya adalah melakukan sosialisasi mengenai masalah hal ini kepada masyarakat bahwa baterai bekas itu berbahaya sehingga penanganannya lebih komprehensif. Kalau tidak disosialisasi maka masyarakat tidak akan tahu dan tidak mengelola limbah tersebut dengan baik.
Kenapa baterai bekas tidak boleh dibuang sembarangan?
Baterai mengandung berbagai macam logam berat seperti merkuri, mangan, timbal, nikel, lithium dan kadmium.
Jika baterai ini dibuang sembarangan maka logam berat yang terkandung di dalamnya akan mencemari air tanah penduduk dan membahayakan kesehatan.
Dr Budi mengungkapkan jika air yang tercemar logam berat ini digunakan oleh masyarakat bisa menyebabkan penyakit kronis yang nantinya menimbulkan gangguan di sistem saraf pusat, ginjal, sistem reproduksi dan bahkan kanker.
"Efek yang muncul adalah jangka panjang. Dan biasanya masyarakat baru akan lebih peduli jika efek yang muncul itu dalam jangka waktu dekat," ungkap dosen FKM yang lahir di Malang 51 tahun lalu.
Bagaimana mengelola sampah baterai bekas?
Seharusnya limbah baterai bekas ini dikelola secara khusus dan terpisah dari sampah-sampah lainnya.
Teknologi yang ada adalah limbah B3 akan ditimbun di dalam tanah yang sudah mengandung bahan-bahan kimia lain untuk dinetralisir dan juga dihancurkan agar tidak mencemari lingkungan.
"Untuk mengatasi limbah B3 ini semua orang harus aware terlebih dahulu, baik dari masyarakat, pengelola sampah dan juga pemerintah karena ini masalah yang kompleks. Biasanya hanya orang yang betul-betul sadar yang melakukan hal ini," ujarnya.
Apa bahaya baterai bekas?
Limbah baterai tidak hanya menyebabkan polusi tetapi juga membahayakan sumber daya alam karena mengandung logam berat dan elektrolit korosif yang menjadi sumber daya baterai, seperti timah, merkuri, nikel, kadmium, lithium, perak, seng dan mangan
Dalam aksi mikroorganisme, merkuri anorganik bisa diubah menjadi methylmercury, berkumpul dalam tubuh ikan yang kemudian dikonsumsi manusia. Methylmercury dapat memasuki sel-sel otak dan berdampak serius seperti merusak sistem saraf yang bisa membuat orang menjadi gila atau bahkan menyebabkan kematian.
Sedangkan kadmium baterai dapat mengkontaminasi tanah dan air, yang akhirnya masuk ke tubuh manusia menyebabkan kerusakan hati dan ginjal, juga dapat menyebabkan tulang lunak atau kecacatan tulang berat.
Selain itu, kadmium dapat menyebabkan keracunan kronis dan menjadi faktor menyebabkan emfisema (penyakit paru obstruktif kronik yang melibatkan kerusakan pada kantung udara di paru-paru), osteomalasia (pelunakan tulang), anemia (kurang darah), juga membuat kelumpuhan pada tubuh manusia.
Ekskresi timbal juga paling sulit di dalam tubuh manusia dan dapat mengganggu fungsi ginjal dan fungsi reproduksi.
Jika limbah baterai dicampur dengan limbah padat lainnya, dari waktu ke waktu kandungan berbahaya didalamnya dapat mencemari air dan tanah, yang kemudian mengancam kehidupan ikan, tanaman, perusakan lingkungan dan secara tidak langsung mengancam kesehatan manusia.
Kenapa susah membiasakan warga membuang limbah baterai dengan tepat?
Menurut Dr Budi susahnya membiasakan orang membuang limbah baterai yang aman karena perlu usaha yang besar. Harus ada fasilitas khusus yang menampung dan orang yang mengerjakannya.
Contohnya jika dikumpulkan per RT, lalu siapa yang akan mengirim ke pusat pengolahan limbah B3 nya. Kondisi ini terkait dengan berapa jauh letaknya dan berapa biaya yang harus dikeluarkan.
Meski demikian Dr Budi menuturkan ada beberapa hal yang bisa dilakukan masyarakat untuk mengurangi dampak buruk dari pencemaran limbah baterai bekas yaitu:
Karena itu sosialisasi mengenai bahaya dari limbah B3 ini sangat penting untuk menyadarkan masyarakat agar jangan membuang limbah baterai bekas secara sembarangan sehingga tidak mencemari lingkungan yang bisa berdampak buruk pada kesehatan.
Tempat buang limbah baterai?
Di beberapa negara maju daur ulang baterai dilakukan sangat serius. Banyak negara di Eropa Barat, tidak hanya di toko-toko tapi juga langsung di jalan, dilengkapi dengan kotak daur ulang baterai khusus dan menggunakan bahan daur ulang baterai 95 persen, khususnya dalam pemulihan logam bernilai tinggi.
Semua jenis baterai bekas seperti baterai remote, mainan, jam tangan, telepon seluler, kamera digital maupun baterai yang bisa dicharge (rechargeable) termasuk limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun).
Bila dibuang sembarangan atau tidak didaur ulang, maka kandungan logam berat dan zat-zat berbahaya lain yang ada di baterai dapat mencemari air dan tanah, yang pada akhirnya membahayakan tubuh manusia.
Pakar lingkungan Dr R Budi Haryanto mengaku wajar jika masyarakat banyak yang tidak tahu cara membuang baterai bekas yang aman. Karena memang selama ini juga tidak pernah ada sosialisasi bagaimana memperlakukan jenis-jenis sampah.
Menurutnya, sangat sulit untuk menyadarkan masyarakat bagaimana membuang limbah yang berbahaya jika pemerintah juga tidak memberikan contoh.
"Hampir semua orang tidak aware karena mereka tidak tahu bahayanya, jadi baterai bekas di buang begitu saja," ujar Dr R Budi Haryanto selaku Ketua Departemen Kesehatan Lingkungan FKM UI saat dihubungi, Kamis (17/3/2011).
Dr Budi menuturkan salah satu kuncinya adalah melakukan sosialisasi mengenai masalah hal ini kepada masyarakat bahwa baterai bekas itu berbahaya sehingga penanganannya lebih komprehensif. Kalau tidak disosialisasi maka masyarakat tidak akan tahu dan tidak mengelola limbah tersebut dengan baik.
Kenapa baterai bekas tidak boleh dibuang sembarangan?
Baterai mengandung berbagai macam logam berat seperti merkuri, mangan, timbal, nikel, lithium dan kadmium.
Jika baterai ini dibuang sembarangan maka logam berat yang terkandung di dalamnya akan mencemari air tanah penduduk dan membahayakan kesehatan.
Dr Budi mengungkapkan jika air yang tercemar logam berat ini digunakan oleh masyarakat bisa menyebabkan penyakit kronis yang nantinya menimbulkan gangguan di sistem saraf pusat, ginjal, sistem reproduksi dan bahkan kanker.
"Efek yang muncul adalah jangka panjang. Dan biasanya masyarakat baru akan lebih peduli jika efek yang muncul itu dalam jangka waktu dekat," ungkap dosen FKM yang lahir di Malang 51 tahun lalu.
Bagaimana mengelola sampah baterai bekas?
Seharusnya limbah baterai bekas ini dikelola secara khusus dan terpisah dari sampah-sampah lainnya.
Teknologi yang ada adalah limbah B3 akan ditimbun di dalam tanah yang sudah mengandung bahan-bahan kimia lain untuk dinetralisir dan juga dihancurkan agar tidak mencemari lingkungan.
"Untuk mengatasi limbah B3 ini semua orang harus aware terlebih dahulu, baik dari masyarakat, pengelola sampah dan juga pemerintah karena ini masalah yang kompleks. Biasanya hanya orang yang betul-betul sadar yang melakukan hal ini," ujarnya.
Apa bahaya baterai bekas?
Limbah baterai tidak hanya menyebabkan polusi tetapi juga membahayakan sumber daya alam karena mengandung logam berat dan elektrolit korosif yang menjadi sumber daya baterai, seperti timah, merkuri, nikel, kadmium, lithium, perak, seng dan mangan
Dalam aksi mikroorganisme, merkuri anorganik bisa diubah menjadi methylmercury, berkumpul dalam tubuh ikan yang kemudian dikonsumsi manusia. Methylmercury dapat memasuki sel-sel otak dan berdampak serius seperti merusak sistem saraf yang bisa membuat orang menjadi gila atau bahkan menyebabkan kematian.
Sedangkan kadmium baterai dapat mengkontaminasi tanah dan air, yang akhirnya masuk ke tubuh manusia menyebabkan kerusakan hati dan ginjal, juga dapat menyebabkan tulang lunak atau kecacatan tulang berat.
Selain itu, kadmium dapat menyebabkan keracunan kronis dan menjadi faktor menyebabkan emfisema (penyakit paru obstruktif kronik yang melibatkan kerusakan pada kantung udara di paru-paru), osteomalasia (pelunakan tulang), anemia (kurang darah), juga membuat kelumpuhan pada tubuh manusia.
Ekskresi timbal juga paling sulit di dalam tubuh manusia dan dapat mengganggu fungsi ginjal dan fungsi reproduksi.
Jika limbah baterai dicampur dengan limbah padat lainnya, dari waktu ke waktu kandungan berbahaya didalamnya dapat mencemari air dan tanah, yang kemudian mengancam kehidupan ikan, tanaman, perusakan lingkungan dan secara tidak langsung mengancam kesehatan manusia.
Kenapa susah membiasakan warga membuang limbah baterai dengan tepat?
Menurut Dr Budi susahnya membiasakan orang membuang limbah baterai yang aman karena perlu usaha yang besar. Harus ada fasilitas khusus yang menampung dan orang yang mengerjakannya.
Contohnya jika dikumpulkan per RT, lalu siapa yang akan mengirim ke pusat pengolahan limbah B3 nya. Kondisi ini terkait dengan berapa jauh letaknya dan berapa biaya yang harus dikeluarkan.
Meski demikian Dr Budi menuturkan ada beberapa hal yang bisa dilakukan masyarakat untuk mengurangi dampak buruk dari pencemaran limbah baterai bekas yaitu:
- Masyarakat harus disosialisasikan terlebih dahulu mengenai bahaya dari limbah B3 bagi kesehatan
- Mulailah untuk memisahkan limbah berbahaya seperti baterai bekas di rumah dengan menaruhnya di dalam plastik khusus dan terpisah dengan sampah lainnya
- Kumpulkan semua limbah bahan berbahaya di dalam tempat tertentu, misalnya di setiap satu RW ada satu tempat khusus untuk menampung sementara limbah berbahaya
- Saat pengelola sampah datang untuk mengambil sebaiknya mereka juga sudah memiliki kesadaran untuk tidak mencampur limbah berbahaya dengan sampah lainnya
- Setelah itu limbah B3 ini akan dikirimkan ke tempat pengelola limbah B3 yang sudah memenuhi standar.
Karena itu sosialisasi mengenai bahaya dari limbah B3 ini sangat penting untuk menyadarkan masyarakat agar jangan membuang limbah baterai bekas secara sembarangan sehingga tidak mencemari lingkungan yang bisa berdampak buruk pada kesehatan.
Tempat buang limbah baterai?
Di beberapa negara maju daur ulang baterai dilakukan sangat serius. Banyak negara di Eropa Barat, tidak hanya di toko-toko tapi juga langsung di jalan, dilengkapi dengan kotak daur ulang baterai khusus dan menggunakan bahan daur ulang baterai 95 persen, khususnya dalam pemulihan logam bernilai tinggi.
Hepatitis B 100 Kali Lebih Menular Dibanding HIV
Virus Hepatitis B merupakan salah satu penyebab infeksi liver atau hati berat. Di Amerika, 1 dari 20 orang dapat terinfeksi virus ini. Tiap tahunnya ada 2 juta orang terinfeksi, 350 orang dengan status kronis, dan diperkirakan 600 ribu orang di dunia meninggal akibat penyakit ini,
Virus ini mempunyai media penularan yang serupa dengan HIV, yaitu melalui darah dan cairan tubuh. Hepatitis B tidak ditularkan melalui kontak kulit, keringat, air mata.
Beberapa gejala dari penyakit ini antara lain:
Diakui oleh World Health Organization (WHO) bahwa virus Hepatitis B berpeluang 50 sampai dengan 100 kali lebih menular (infectious) dibandingkan dengan Human Immunodeficiency Virus (HIV).
Risiko terkena Hepatitis B meningkat apabila:
Apabila Anda merasa telah melakukan tindakan yang berisiko terinfeksi Hepatitis B, segera ke dokter untuk dapat memperoleh suntikan immunoglobulin dalam waktu 24 jam.
Apabila Anda mengetahui telah mengidap Hepatitis B, ada baiknya untuk:
Penyakit Hepatitis B dapat bersifat akut (kurang dari 6 bulan) atau kronis (lebih dari 6 bulan). Kondisi kronik dapat menyebabkan kondisi sirosis Hepatis atau kondisi yang menyebabkan kerusakan jaringan liver permanen, gagal fungsi liver atau bahkan kanker yang berakibat fatal.
Meskipun terapi spesifik untuk virus ini masih dalam investigasi lanjut, sebenarnya virus ini dapat dicegah hanya dengan melakukan vaksin. Vaksin Hepatitis B yang dikenal sebagai Engerix-B efektif untuk memberikan 95% proteksi pada anak dan dewasa.
Perlu diperhatikan bahwa ada efek samping setelah pemberian vaksin ini yang berupa lemah, sakit kepala, mual dan bengkak di sekitar suntikan, yang tidak berlangsung lama.
Virus ini mempunyai media penularan yang serupa dengan HIV, yaitu melalui darah dan cairan tubuh. Hepatitis B tidak ditularkan melalui kontak kulit, keringat, air mata.
Beberapa gejala dari penyakit ini antara lain:
- Berkurangnya nafsu makan
- Mual muntah
- Lemah
- Nyeri perut terutama bagian kanan atas di sekitar iga paling bawah
- Kulit kuning dan warna mata yang harusnya putih juga mulai menguning, yang dikenal sebagai jaundice.
- Nyeri sendi
Diakui oleh World Health Organization (WHO) bahwa virus Hepatitis B berpeluang 50 sampai dengan 100 kali lebih menular (infectious) dibandingkan dengan Human Immunodeficiency Virus (HIV).
Risiko terkena Hepatitis B meningkat apabila:
- Pengguna jarum suntik yang tidak aman
- Hubungan seksual yang tidak terproteksi. Gunakanlah kondom dengan bahan latex atau polyurethane apabila alergi latex.
- Lahir dari ibu yang menderita Hepatitis B
Apabila Anda merasa telah melakukan tindakan yang berisiko terinfeksi Hepatitis B, segera ke dokter untuk dapat memperoleh suntikan immunoglobulin dalam waktu 24 jam.
Apabila Anda mengetahui telah mengidap Hepatitis B, ada baiknya untuk:
- Selalu terproteksi saat berhubungan seksual
- Utarakan kepada partner sexual Anda bahwa Anda mengidap Hepatitis B
- Utarakan pula kepada tenaga kesehatan apabila Anda dirawat di RS untuk penyakit tertentu, sehingga tenaga kesehatan tersebut dapat melindungi diri dengan memakai sarung tangan saat melakukan tindakan medis
- Jangan meminjamkan pisau cukur rambut atau kumis dan sikat gigi
- Utarakan kepada dokter kandungan apabila Anda hamil
Penyakit Hepatitis B dapat bersifat akut (kurang dari 6 bulan) atau kronis (lebih dari 6 bulan). Kondisi kronik dapat menyebabkan kondisi sirosis Hepatis atau kondisi yang menyebabkan kerusakan jaringan liver permanen, gagal fungsi liver atau bahkan kanker yang berakibat fatal.
Meskipun terapi spesifik untuk virus ini masih dalam investigasi lanjut, sebenarnya virus ini dapat dicegah hanya dengan melakukan vaksin. Vaksin Hepatitis B yang dikenal sebagai Engerix-B efektif untuk memberikan 95% proteksi pada anak dan dewasa.
Perlu diperhatikan bahwa ada efek samping setelah pemberian vaksin ini yang berupa lemah, sakit kepala, mual dan bengkak di sekitar suntikan, yang tidak berlangsung lama.
Berjibaku dengan Penyakit Langka Miastenia Gravis
Nama penyakit ini cukup indah, Miastenia Gravis (Myasthenia Gravis/MG). Tapi ketika menyelinap ke tubuh, luar biasa menyakitkan dan penuh perjuangan bagi pasien untuk melawan penyakit langka yang susah disembuhkan ini. Penderitanya seumur hidup harus berjibaku dengan MG.
Penyakit ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Tak sedikit pasien MG yang menyerah di usia muda karena kurang biaya berobat. Beruntung jika berasal dari keluarga mampu, sehingga penderitanya bisa bertahan dan mencoba untuk hidup senormal mungkin meski sulit.
MG adalah penyakit autoimun, yang artinya sistem imun dalam tubuh yang seharusnya melindungi diri malah berbalik menjadi menyerang organ-organ dalam tubuh terutama sistem sambungan saraf (synaps).
Pada penderita MG, sel antibodi tubuh atau kekebalan akan menyerang sambungan saraf yang mengandung acetylcholine (ACh), yaitu neurotransmiter yang mengantarkan rangsangan dari saraf satu ke saraf lainnya.
Jika reseptor mengalami gangguan maka akan menyebabkan defisiensi, sehingga komunikasi antara sel saraf dan otot terganggu dan menyebabkan kelemahan otot.
Terlalu sedih, stres, kelelahan, marah atau terlalu gembira bisa mengakibatkan penderita MG mengalami kekambuhan bahkan sampai mengalami gagal napas karena saraf-saraf napas tidak bisa bergerak seperti yang sering dialami Dyani Gobel.
"Jadi saya nggak boleh terlalu sedih. Dulu karena terlalu sedih dan stres setelah ditinggal almarhum ibu, saya masuk ICU 21 hari. Kalau terlalu gembira saya juga merasa deg-degan," ujar Dyani Gobel (24 tahun) yang divonis menderita MG sejak usia 3 tahun, Rabu (11/5/2011).
Saat penyakit ini kambuh, Dyani sempat mengalami koma dan harus masuk ICU beberapa kali.
"Saya pernah 2 kali masuk ICU, yang pertama 21 hari dan kedua 38 hari. Itu bahkan sampai koma 4 kali. ICU pertama habis sekitar 98 juta dan yang kedua hampir samalah, sekitar 112 juta," ujar mahasiswi jurusan Hubungan Internasional Universitas Paramadina Jakarta ini.
Pertama kali mengalami gejala penyakit ini, ia dan keluarga tidak mengetahui banyak tentang MG, bahkan dikira keluarganya ia diguna-guna.
"Dulu waktu awal-awal kita belum tahu ini penyakit apa, malah dikira kena guna-guna karena saya ngomongnya jadi pelo (cadel)," jelas gadis kelahiran 13 Mei 1987.
Gejala awal dirinya menderita MG tutur Dyani adalah kelopak mata turun bergantian kanan dan kiri, tapi ketika bangun tidur normal. Dan seiring berjalannya waktu, mata Dyani bahkan tidak bisa melirik.
Gejala kelompak mata turun ini diamini oleh dr Dante Saksono, SpPD, PhD, dari RS Cipto Mangunkusumo.
Gejala yang tampak pada Miastenia Gravis bisa ringan maupun berat. Menurut dr Dante, pada usia di bawah 40 tahun lebih banyak wanita yang menderita MG ketimbang pria. Tetapi untuk penderita di atas usia 50-70 tahun, presentase antara wanita dan pria adalah sama.
dr Dante menuturkan gejala-gejala Miastenia Gravis pada pasien usia produktif antara lain:
"Dari kecil itu kelopak mata turun dan sempat nggak bisa jalan. Tapi dulu saya belum disuruh minum obat. Saya baru minum obat mestinon waktu umur 16 tahun," jelas Dyani.
Penyakit ini memang susah sembuhnya, si penderita sangat tergantung pada obat-obatan seperti mestinon. Tapi penyakit ini bisa mengalami remisi atau waktu tidak kambuh. Menghindari stres dan kelelahan sangat disarankan agar penyakit ini tak gampang kambuh.
"Kalau saya sekarang sudah mendingan, terakhir rawat inap tahun 2006. Sekarang bahkan dosis mestinon saya cuma 1 kali seminggu yang tadinya sehari 3 kali. Tapi ada teman-teman (penderita MG) yang harus minum obat 8 kali sehari," jelas gadis yang kini tengah sibuk menyelesaikan skripsi.
Mestinon (Pyridostigmine bromide) merupakan obat yang digunakan untuk mengobati kelemahan otot pada orang dengan Miastenia Gravis.
Namun meski hidup dengan Miastenia Gravis, Dyani mengaku tak pernah membatasi aktivitasnya.
"Saya nggak pernah membatasi diri beraktivitas. Masih suka ikut-ikut outbond, bahkan baru-baru ini habis dari Green Canyon (Jawa Barat), ya tapi pulang dari sana saya harus bedrest 2 hari. Tapi kalau untuk snorkeling saya nggak berani karena terakhir snorkeling malah masuk ICU. Yah saya harus tahu kontrol badan saja, jangan sampai terlalu lelah dan stres agar tidak kambuh," jelas Dyani.
Miastenia Gravis juga dialami perempuan asal Bontang, Aulia Yasmin (26 tahun). Ia mengaku divonis MG sejak tahun 2000 saat dirinya masih duduk di bangku SMA.
"Dulu gejala awalnya, waktu saya masih sekolah kan suka naik bus, nah itu sering jatuh kalau mau naik bus. Terus mata kanan kiri turun. Di bawa ke dokter mata, dokternya nggak tahu. Karena kita di Bontang, kita harus ke Samarinda, terus disuruh ke dokter saraf. Dari dokter saraf dikasih mestinon itu, terus jadi enakan, jadi itu awalnya divonis MG," kenang perempuan yang kini aktif bekerja sebagai guru SMP di Bontang.
Lain ceritanya dengan Dyani yang harus minum obat seminggu sekali, Aulia menuturkan bahwa dirinya masih harus minum obat 2-3 kali sehari. Tapi MG yang dideritanya masih tergolong ringan.
"Karena nggak parah, MG saya jarang kambuh. Paling kalau lagi capek kelopak kanan turun. Dulu waktu masih kuliah mungkin karena banyak pikiran sering kambuh, tapi setelah selesai saya pulang ke Kalimantan sudah jarang kambuh," jelas Aulia yang merupakan alumni Fakultas Psikologi Universitas Airlangga, Surabaya.
Aulia mengaku sudah menjalani operasi kelenjar thymus di Jakarta. Operasi inilah yang membuatnya jarang mengalami kekambuhan MG dan berkurangnya dosis obat yang harus diminum.
Tapi lain halnya dengan Aulia, Dyani mengaku belum direkomendasikan operasi oleh dokter.
"Saya tidak direkomendasikan operasi oleh dokter. Pertama karena memang biayanya besar, minimal 40 juta. Selain itu kalau operasi, tulang dada harus dipatahin dulu terus baru disambung lagi," jelas Dyani.
Operasi thymus memang merupakan salah satu pengobatan bagi penderita MG. Penyakit ini bisa diobati tergantung kerusakan sistem saraf yang dialami. Pengobatan yang biasa dilakukan yaitu:
Bentuk Yayasan MG
Penyakit Miastenia Gravis masih tergolong jarang. Aulia yang merupakan salah satu aktifis MG menuturkan di Indonesia ada sekitar 140 orang yang terdeteksi menderita MG.
"Yang saya dapat dari milis (mailing list), Facebook dan Twitter sih ada sekitar 140-an di seluruh Indonesia. Yang terbanyak ada di Jabodetabek, itu juga karena mungkin terdeteksi. Yang lain ada di Bontang, Samarinda, Pontianak, Yogya, Malang, Bangka Belitung, Sumatera, Sulawesi, Bima. Kalau daerah timur seperti Papua mungkin susah dideteksinya ya," jelas Aulia, perempuan kelahiran 25 Januari 1985.
Mengingat besar dan sulitnya mendapatkan obat (mestinon), Aulia dan kawan-kawan sesama penderita MG berkeinginan untuk mendirikan Yayasan Miastenia Gravis Indonesia, yang diharapkan dapat menjadi wadah untuk menggalang dana dan informasi bagi teman-teman yang juga menderita MG.
"Biaya untuk MG kan nggak murah, belum lagi di beberapa daerah susah nyari obat mestinonnya, padahal itu obat satu-satunya dan kita harus minum obat itu. Jadi disitulah kita merasa terpanggil untuk mendirikan yayasan. Tapi karena saldo rekening minimal 20 juta untuk bikin yayasan dan belum cukup, jadi belum bisa. Masih kurang beberapa juta lagi baru kita bisa ke notaris," jelas Aulia.
Aulia menuturkan, untuk obat mestinon saja ia harus mengeluarkan dana Rp 1,2 juta per bulan.
"Itu buat saya yang minumnya 2-3 kali sehari. Ada teman-teman yang sampai 6-8 kali sehari. Belum lagi untuk cuci darah bisa sekitar Rp 15-17 juta, kalau operasi sampai Rp 50 juta," jelas Aulia.
Aulia dan penderita MG lainnya berharap Yayasan Miastenia Gravis Indonesia bisa didirikan segera agar bisa menjadi wadah bagi mereka yang memerlukan.
"Kalau saya sih masih ada orangtua yang membantu, tapi bagi teman-teman yang kurang mampu, biaya pengobatan itu kan berat sekali. Saya harap yayasan ini segera jadi biar mereka yang menderita MG juga tidak merasa sendirian," jelas Aulia.
Jarang sekali penderita MG terdeteksi dengan cepat. Dokter kadang mendiagnosa macam-macam mulai sesak napas, amandel hingga TBC yang membuat susah bernapas.
Penyebab pasti reaksi autoimun atau sel antibodi yang menyerang reseptor acetylcholine belum diketahui. Tapi pada sebagian besar pasien, kerusakan kelenjar thymus menjadi penyebabnya.
Maka itu kebanyakan si penderita akan menjalani operasi thymus. Tapi setelah thymus diangkat juga belum ada jaminan penyakit autoimun ini akan sembuh.
Thymus adalah organ khusus dalam sistem kekebalan yang memproduksi antibodi. Organ ini terus tumbuh pada saat kelahiran hingga pubertas, dan akan menghilang seiring bertambahnya usia.
Tapi pada orang-orang tertentu, kelenjar thymus terus tumbuh dan membesar, bahkan bisa menjadi ganas dan menyebabkan tumor pada kelenjar thymus (thymoma).
Pada kelenjar thymus, sel tertentu pada sistem kekebalan belajar membedakan antara tubuh dan zat asing. Kelenjar thymus juga berisi sel otot (myocytes) dengan reseptor acetylcholine.
Untuk alasan yang tidak diketahui, kelenjar thymus bisa memerintahkan sel sistem kekebalan untuk menghasilkan antibodi yang menyerang acetylcholine.
Selain kerusakan kelenjar thymus, dr Dante juga menambahkan faktor lain yang dapat menyebabkan miastenia gravis, seperti penyakit antibodi lupus atau systemic lupus erythematosus (SLE), rheumatoid arthritis (radang sendi), gangguan tiroid, juga diabetes tipe I.
Tapi menurut dr Dante, faktor risiko yang paling besar adalah genetis. Genetis bisa disebabkan oleh hereditas (turunan) atau bahkan mutasi dari gen yang dibawa oleh diri sendiri.
Neonatal myasthenia (miastenia yang dibawa sejak lahir atau turunan) terjadi pada 12 persen bayi yang dilahirkan oleh wanita yang mengalami miastenia gravis.
Antibodi melawan acetylcholine, yang beredar di dalam darah, bisa lewat dari wanita hamil terus ke plasenta menuju janin. Pada beberapa kasus, bayi mengalami kelemahan otot yang hilang beberapa hari sampai beberapa minggu setelah lahir.
Penyakit ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Tak sedikit pasien MG yang menyerah di usia muda karena kurang biaya berobat. Beruntung jika berasal dari keluarga mampu, sehingga penderitanya bisa bertahan dan mencoba untuk hidup senormal mungkin meski sulit.
MG adalah penyakit autoimun, yang artinya sistem imun dalam tubuh yang seharusnya melindungi diri malah berbalik menjadi menyerang organ-organ dalam tubuh terutama sistem sambungan saraf (synaps).
Pada penderita MG, sel antibodi tubuh atau kekebalan akan menyerang sambungan saraf yang mengandung acetylcholine (ACh), yaitu neurotransmiter yang mengantarkan rangsangan dari saraf satu ke saraf lainnya.
Jika reseptor mengalami gangguan maka akan menyebabkan defisiensi, sehingga komunikasi antara sel saraf dan otot terganggu dan menyebabkan kelemahan otot.
Terlalu sedih, stres, kelelahan, marah atau terlalu gembira bisa mengakibatkan penderita MG mengalami kekambuhan bahkan sampai mengalami gagal napas karena saraf-saraf napas tidak bisa bergerak seperti yang sering dialami Dyani Gobel.
"Jadi saya nggak boleh terlalu sedih. Dulu karena terlalu sedih dan stres setelah ditinggal almarhum ibu, saya masuk ICU 21 hari. Kalau terlalu gembira saya juga merasa deg-degan," ujar Dyani Gobel (24 tahun) yang divonis menderita MG sejak usia 3 tahun, Rabu (11/5/2011).
Saat penyakit ini kambuh, Dyani sempat mengalami koma dan harus masuk ICU beberapa kali.
"Saya pernah 2 kali masuk ICU, yang pertama 21 hari dan kedua 38 hari. Itu bahkan sampai koma 4 kali. ICU pertama habis sekitar 98 juta dan yang kedua hampir samalah, sekitar 112 juta," ujar mahasiswi jurusan Hubungan Internasional Universitas Paramadina Jakarta ini.
Pertama kali mengalami gejala penyakit ini, ia dan keluarga tidak mengetahui banyak tentang MG, bahkan dikira keluarganya ia diguna-guna.
"Dulu waktu awal-awal kita belum tahu ini penyakit apa, malah dikira kena guna-guna karena saya ngomongnya jadi pelo (cadel)," jelas gadis kelahiran 13 Mei 1987.
Gejala awal dirinya menderita MG tutur Dyani adalah kelopak mata turun bergantian kanan dan kiri, tapi ketika bangun tidur normal. Dan seiring berjalannya waktu, mata Dyani bahkan tidak bisa melirik.
Gejala kelompak mata turun ini diamini oleh dr Dante Saksono, SpPD, PhD, dari RS Cipto Mangunkusumo.
Gejala yang tampak pada Miastenia Gravis bisa ringan maupun berat. Menurut dr Dante, pada usia di bawah 40 tahun lebih banyak wanita yang menderita MG ketimbang pria. Tetapi untuk penderita di atas usia 50-70 tahun, presentase antara wanita dan pria adalah sama.
dr Dante menuturkan gejala-gejala Miastenia Gravis pada pasien usia produktif antara lain:
- Kelopak mata turun sebelah atau layu (asimetrik ptosis)
- Penglihatan ganda
- Kelemahan otot pada jari-jari, tangan dan kaki (seperti gejala stroke tapi tidak disertai gejala stroke lainnya)
- Gangguan menelan
- Gangguan bicara
- Dan gejala berat berupa melemahnya otot pernapasan (respiratory paralysis), yang biasanya menyerang bayi yang baru lahir
"Dari kecil itu kelopak mata turun dan sempat nggak bisa jalan. Tapi dulu saya belum disuruh minum obat. Saya baru minum obat mestinon waktu umur 16 tahun," jelas Dyani.
Penyakit ini memang susah sembuhnya, si penderita sangat tergantung pada obat-obatan seperti mestinon. Tapi penyakit ini bisa mengalami remisi atau waktu tidak kambuh. Menghindari stres dan kelelahan sangat disarankan agar penyakit ini tak gampang kambuh.
"Kalau saya sekarang sudah mendingan, terakhir rawat inap tahun 2006. Sekarang bahkan dosis mestinon saya cuma 1 kali seminggu yang tadinya sehari 3 kali. Tapi ada teman-teman (penderita MG) yang harus minum obat 8 kali sehari," jelas gadis yang kini tengah sibuk menyelesaikan skripsi.
Mestinon (Pyridostigmine bromide) merupakan obat yang digunakan untuk mengobati kelemahan otot pada orang dengan Miastenia Gravis.
Namun meski hidup dengan Miastenia Gravis, Dyani mengaku tak pernah membatasi aktivitasnya.
"Saya nggak pernah membatasi diri beraktivitas. Masih suka ikut-ikut outbond, bahkan baru-baru ini habis dari Green Canyon (Jawa Barat), ya tapi pulang dari sana saya harus bedrest 2 hari. Tapi kalau untuk snorkeling saya nggak berani karena terakhir snorkeling malah masuk ICU. Yah saya harus tahu kontrol badan saja, jangan sampai terlalu lelah dan stres agar tidak kambuh," jelas Dyani.
Miastenia Gravis juga dialami perempuan asal Bontang, Aulia Yasmin (26 tahun). Ia mengaku divonis MG sejak tahun 2000 saat dirinya masih duduk di bangku SMA.
"Dulu gejala awalnya, waktu saya masih sekolah kan suka naik bus, nah itu sering jatuh kalau mau naik bus. Terus mata kanan kiri turun. Di bawa ke dokter mata, dokternya nggak tahu. Karena kita di Bontang, kita harus ke Samarinda, terus disuruh ke dokter saraf. Dari dokter saraf dikasih mestinon itu, terus jadi enakan, jadi itu awalnya divonis MG," kenang perempuan yang kini aktif bekerja sebagai guru SMP di Bontang.
Lain ceritanya dengan Dyani yang harus minum obat seminggu sekali, Aulia menuturkan bahwa dirinya masih harus minum obat 2-3 kali sehari. Tapi MG yang dideritanya masih tergolong ringan.
"Karena nggak parah, MG saya jarang kambuh. Paling kalau lagi capek kelopak kanan turun. Dulu waktu masih kuliah mungkin karena banyak pikiran sering kambuh, tapi setelah selesai saya pulang ke Kalimantan sudah jarang kambuh," jelas Aulia yang merupakan alumni Fakultas Psikologi Universitas Airlangga, Surabaya.
Aulia mengaku sudah menjalani operasi kelenjar thymus di Jakarta. Operasi inilah yang membuatnya jarang mengalami kekambuhan MG dan berkurangnya dosis obat yang harus diminum.
Tapi lain halnya dengan Aulia, Dyani mengaku belum direkomendasikan operasi oleh dokter.
"Saya tidak direkomendasikan operasi oleh dokter. Pertama karena memang biayanya besar, minimal 40 juta. Selain itu kalau operasi, tulang dada harus dipatahin dulu terus baru disambung lagi," jelas Dyani.
Operasi thymus memang merupakan salah satu pengobatan bagi penderita MG. Penyakit ini bisa diobati tergantung kerusakan sistem saraf yang dialami. Pengobatan yang biasa dilakukan yaitu:
- Memberi obat-obatan yang bisa menekan reaksi autoimun atau antibodi yang menyerang acetylcholine
- Cuci darah atau hemodialisis, dengan menyaring antibodi dan membuatnya tidak aktif lagi
- Pada penderita thymoma, maka tumor pada kelenjar thymus harus dioperasi.
Bentuk Yayasan MG
Penyakit Miastenia Gravis masih tergolong jarang. Aulia yang merupakan salah satu aktifis MG menuturkan di Indonesia ada sekitar 140 orang yang terdeteksi menderita MG.
"Yang saya dapat dari milis (mailing list), Facebook dan Twitter sih ada sekitar 140-an di seluruh Indonesia. Yang terbanyak ada di Jabodetabek, itu juga karena mungkin terdeteksi. Yang lain ada di Bontang, Samarinda, Pontianak, Yogya, Malang, Bangka Belitung, Sumatera, Sulawesi, Bima. Kalau daerah timur seperti Papua mungkin susah dideteksinya ya," jelas Aulia, perempuan kelahiran 25 Januari 1985.
Mengingat besar dan sulitnya mendapatkan obat (mestinon), Aulia dan kawan-kawan sesama penderita MG berkeinginan untuk mendirikan Yayasan Miastenia Gravis Indonesia, yang diharapkan dapat menjadi wadah untuk menggalang dana dan informasi bagi teman-teman yang juga menderita MG.
"Biaya untuk MG kan nggak murah, belum lagi di beberapa daerah susah nyari obat mestinonnya, padahal itu obat satu-satunya dan kita harus minum obat itu. Jadi disitulah kita merasa terpanggil untuk mendirikan yayasan. Tapi karena saldo rekening minimal 20 juta untuk bikin yayasan dan belum cukup, jadi belum bisa. Masih kurang beberapa juta lagi baru kita bisa ke notaris," jelas Aulia.
Aulia menuturkan, untuk obat mestinon saja ia harus mengeluarkan dana Rp 1,2 juta per bulan.
"Itu buat saya yang minumnya 2-3 kali sehari. Ada teman-teman yang sampai 6-8 kali sehari. Belum lagi untuk cuci darah bisa sekitar Rp 15-17 juta, kalau operasi sampai Rp 50 juta," jelas Aulia.
Aulia dan penderita MG lainnya berharap Yayasan Miastenia Gravis Indonesia bisa didirikan segera agar bisa menjadi wadah bagi mereka yang memerlukan.
"Kalau saya sih masih ada orangtua yang membantu, tapi bagi teman-teman yang kurang mampu, biaya pengobatan itu kan berat sekali. Saya harap yayasan ini segera jadi biar mereka yang menderita MG juga tidak merasa sendirian," jelas Aulia.
Jarang sekali penderita MG terdeteksi dengan cepat. Dokter kadang mendiagnosa macam-macam mulai sesak napas, amandel hingga TBC yang membuat susah bernapas.
Penyebab pasti reaksi autoimun atau sel antibodi yang menyerang reseptor acetylcholine belum diketahui. Tapi pada sebagian besar pasien, kerusakan kelenjar thymus menjadi penyebabnya.
Maka itu kebanyakan si penderita akan menjalani operasi thymus. Tapi setelah thymus diangkat juga belum ada jaminan penyakit autoimun ini akan sembuh.
Thymus adalah organ khusus dalam sistem kekebalan yang memproduksi antibodi. Organ ini terus tumbuh pada saat kelahiran hingga pubertas, dan akan menghilang seiring bertambahnya usia.
Tapi pada orang-orang tertentu, kelenjar thymus terus tumbuh dan membesar, bahkan bisa menjadi ganas dan menyebabkan tumor pada kelenjar thymus (thymoma).
Pada kelenjar thymus, sel tertentu pada sistem kekebalan belajar membedakan antara tubuh dan zat asing. Kelenjar thymus juga berisi sel otot (myocytes) dengan reseptor acetylcholine.
Untuk alasan yang tidak diketahui, kelenjar thymus bisa memerintahkan sel sistem kekebalan untuk menghasilkan antibodi yang menyerang acetylcholine.
Selain kerusakan kelenjar thymus, dr Dante juga menambahkan faktor lain yang dapat menyebabkan miastenia gravis, seperti penyakit antibodi lupus atau systemic lupus erythematosus (SLE), rheumatoid arthritis (radang sendi), gangguan tiroid, juga diabetes tipe I.
Tapi menurut dr Dante, faktor risiko yang paling besar adalah genetis. Genetis bisa disebabkan oleh hereditas (turunan) atau bahkan mutasi dari gen yang dibawa oleh diri sendiri.
Neonatal myasthenia (miastenia yang dibawa sejak lahir atau turunan) terjadi pada 12 persen bayi yang dilahirkan oleh wanita yang mengalami miastenia gravis.
Antibodi melawan acetylcholine, yang beredar di dalam darah, bisa lewat dari wanita hamil terus ke plasenta menuju janin. Pada beberapa kasus, bayi mengalami kelemahan otot yang hilang beberapa hari sampai beberapa minggu setelah lahir.
Jamu Tak Bikin Ginjal Rusak, Asal..
Minum jamu sering menjadi pilihan masyarakat karena dianggap lebih murah dan tanpa efek samping, meski belakangan muncul tudingan bahwa jamu berbahaya bagi ginjal. Namun, ahli herbal menyatakan jamu tidak berbahaya untuk ginjal asalkan tahu syaratnya.
Jamu atau herbal sudah dikenal luas oleh masyarakat Indonesia sejak zaman dulu. Nenek moyang kita telah menggunakan berbagai ramuan jamu untuk mengobati banyak penyakit.
Namun, seiring dengan berkembangnya kedokteran modern, fungsi jamu semakin tergantikan dengan kehadiran obat-obat kimia yang khasiatnya sudah teruji secara praklinis (pada hewan percobaan) dan klinis (pada manusia). Bahkan, beberapa jamu dituding dapat menyebabkan efek samping merusak ginjal.
"Secara umum herbal tidak ada efek sampingnya, kecuali untuk beberapa kasus dimana obat herbal dicampur dengan obat sintetis kadang-kadang ada efek sampingnya," ujar Prof. Dr. Sumali Wiryowidagdo, Apt, Wakil Ketua Pusat Studi Obat Bahan Alam Departemen Farmasi, FMIPA Universitas Indonesia disela-sela acara Media Workshop 'Inovasi Teknologi Ekstraksi Bahan Alami Menghasilkan Obat Batuk Herbal yang Efektif' di Kembang Goela Resto, Plaza Sentral, Jakarta, Kamis (16/6/2011).
Menurut Prof Sumali, jamu atau herbal yang dituding berbahaya dan dapat merusak ginjal atau hati adalah karena jamu tersebut tidak memenuhi syarat.
"Bisa jadi ada herbal yang dicampur dengan obat sintetis. Itu yang tidak aman. Tapi kalau herbal murni itu nggak ada efek sampingnya," lanjut Prof Sumali yang juga merupakan Guru Besar di Fakultas Farmasi FMIPA UI.
Prof Sumali juga mengingatkan masyarakat agar tidak mudah percaya produsen jamu yang menjanjikan bisa menyembuhkan penyakit pasien dengan cepat bila mengonsumsi jamu produksinya.
"Kalau ada yang bilang minum jamu 2 hari langsung sembuh itu jangan mudah percaya. Harus diperiksa apakah ada campuran bahan kimia atau tidak, karena khasiat herbal biasanya lebih lambat dibandingkan obat kimia," tutur Prof Sumali.
Prof Sumali juga menjelaskan bahwa di Indonesia ada 3 macam obat herbal yang beredar, yaitu:
1. Jamu
Adalah obat asli Indonesia yang ramuan, cara pembuatan, cara penggunaan, pembuktian khasiat dan keamanannya berdasarkan pengetahuan tradisional. Pembuktian khasiat jamu hanya berdasarkan pengalaman atau data empiris bukan uji ilmiah dan uji klinis.
2. Herbal terstandar
Adalah sediaan obat bahan alam yang telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah melalui uji praklinis (pengujian terhadap hewan percobaan) tapi belum uji klinis atau pada manusia meski bahan bakunya telah distandarisasi.
3. Fitofarmaka
Adalah sediaan obat bahan alam yang telah dibuktikan secara ilmiah melalui uji praklinis dan klinis, dimana bahan baku dan produk jadinya telah distandarisasi. Produk fitofarmaka dapat disetarakan dengan obat moderen dan sudah dapat diresepkan oleh dokter.
Agar tidak mudah tertipu produsen jamu palsu, Prof Sumali memberikan beberapa tips memilih jamu, yaitu:
1. Periksa nomor pendaftaran BPOM
"Dilihat dulu nomor registrasi dan logo 'jamu' dari BPOM. Kalau sudah terdaftar, berarti komposisinya sudah diuji oleh BPOM," jelas Prof Sumali.
2. Periksa kemasan jamu
"Periksa kemasan ada yang mencurigakan atau tidak, misalnya terdapat salah ketik atau ada yang dirasakan aneh," lanjut Prof Sumali.
3. Periksa isinya
"Herbal yang sudah diolah biasanya berbentuk serbuk, potongan-potongan herbal, kapsul atau sirup. Yang sudah dalam bentuk modern biasanya lebih terpercaya.
4. Tidak membeli di sembarangan tempat
"Untuk menyimpanannya, herbal harus dihindari dari sinar matahari langsung, kelembaban harus dijaga tetap kering karena herbal sangat dipengaruhi kadar air. Untuk herbal sebaiknya di beli di toko khusus obat herbal atau apotik, jangan di warung-warung sembarangan. Biasanya herbal yang dicampur obat sintetis sering masuk ke warung-warung gitu," jelas Prof Sumali.
5. Beri jeda bila minum jamu bersamaan dengan obat medis
Konsumsi obat-obat herbal sebaiknya diberi jeda dengan obat medis, agar efek obat tidak saling meniadakan misalnya diberi jeda 1 jam. "Biasanya obat medis dulu, karena efeknya lebih cepat, baru obat herbal," jelas Prof Sumali.
Namun, dr. Dante Saksono, SpPD, PhD, dari RS Cipto Mangunkusumo mengakui memang orang yang memiliki bakat ginjal harus lebih berhati-hati mengonsumsi jamu.
Maka itu jika ingin minum jamu harus yang sudah benar-benar teruji secara klinis. Minum jamu bisa berbahaya jika tidak disertai dengan banyak minum air. Air putih ini membantu cairan yang disaring ke ginjal tidak terlalu pekat sehingga tidak mengganggu kerja ginjal.
Menurut dr Dante, minum sembarangan jamu tanpa mengetahui komposisinya bisa berbahaya. Karena materi-materi penyusunnya belum dapat diidentifikasikan secara pasti. Sehingga belum dapat dipastikan apakah material yang terkandung di dalamnya aman untuk ginjal.
"Saya tidak menganjurkan pasien yang sakit untuk minum jamu," ujar dr. Dante Saksono, SpPD, PhD, dari RS Cipto Mangunkusumo.
Orang dengan penyakit ginjal, lanjut dr. Dante, sangat tidak disarankan minum jamu. Karena apabila telah terjadi kerusakan pada ginjal maka minum jamu akan meningkatkan risiko dan mengakibatkan pasien tidak bisa bertahan lebih lama.
Di Indonesia baru ada empat rumah sakit yang telah terakreditasi oleh Departemen Kesehatan dapat memberikan resep obat herbal atau Complementary Alternative Medicine (CAM), yaitu RS Kanker Dharmais Jakarta, RS Persahabatan Jakarta, RSUD Dr Soetomo Surabaya dan RS Kandou Manado.
Jamu atau herbal sudah dikenal luas oleh masyarakat Indonesia sejak zaman dulu. Nenek moyang kita telah menggunakan berbagai ramuan jamu untuk mengobati banyak penyakit.
Namun, seiring dengan berkembangnya kedokteran modern, fungsi jamu semakin tergantikan dengan kehadiran obat-obat kimia yang khasiatnya sudah teruji secara praklinis (pada hewan percobaan) dan klinis (pada manusia). Bahkan, beberapa jamu dituding dapat menyebabkan efek samping merusak ginjal.
"Secara umum herbal tidak ada efek sampingnya, kecuali untuk beberapa kasus dimana obat herbal dicampur dengan obat sintetis kadang-kadang ada efek sampingnya," ujar Prof. Dr. Sumali Wiryowidagdo, Apt, Wakil Ketua Pusat Studi Obat Bahan Alam Departemen Farmasi, FMIPA Universitas Indonesia disela-sela acara Media Workshop 'Inovasi Teknologi Ekstraksi Bahan Alami Menghasilkan Obat Batuk Herbal yang Efektif' di Kembang Goela Resto, Plaza Sentral, Jakarta, Kamis (16/6/2011).
Menurut Prof Sumali, jamu atau herbal yang dituding berbahaya dan dapat merusak ginjal atau hati adalah karena jamu tersebut tidak memenuhi syarat.
"Bisa jadi ada herbal yang dicampur dengan obat sintetis. Itu yang tidak aman. Tapi kalau herbal murni itu nggak ada efek sampingnya," lanjut Prof Sumali yang juga merupakan Guru Besar di Fakultas Farmasi FMIPA UI.
Prof Sumali juga mengingatkan masyarakat agar tidak mudah percaya produsen jamu yang menjanjikan bisa menyembuhkan penyakit pasien dengan cepat bila mengonsumsi jamu produksinya.
"Kalau ada yang bilang minum jamu 2 hari langsung sembuh itu jangan mudah percaya. Harus diperiksa apakah ada campuran bahan kimia atau tidak, karena khasiat herbal biasanya lebih lambat dibandingkan obat kimia," tutur Prof Sumali.
Prof Sumali juga menjelaskan bahwa di Indonesia ada 3 macam obat herbal yang beredar, yaitu:
1. Jamu
Adalah obat asli Indonesia yang ramuan, cara pembuatan, cara penggunaan, pembuktian khasiat dan keamanannya berdasarkan pengetahuan tradisional. Pembuktian khasiat jamu hanya berdasarkan pengalaman atau data empiris bukan uji ilmiah dan uji klinis.
2. Herbal terstandar
Adalah sediaan obat bahan alam yang telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah melalui uji praklinis (pengujian terhadap hewan percobaan) tapi belum uji klinis atau pada manusia meski bahan bakunya telah distandarisasi.
3. Fitofarmaka
Adalah sediaan obat bahan alam yang telah dibuktikan secara ilmiah melalui uji praklinis dan klinis, dimana bahan baku dan produk jadinya telah distandarisasi. Produk fitofarmaka dapat disetarakan dengan obat moderen dan sudah dapat diresepkan oleh dokter.
Agar tidak mudah tertipu produsen jamu palsu, Prof Sumali memberikan beberapa tips memilih jamu, yaitu:
1. Periksa nomor pendaftaran BPOM
"Dilihat dulu nomor registrasi dan logo 'jamu' dari BPOM. Kalau sudah terdaftar, berarti komposisinya sudah diuji oleh BPOM," jelas Prof Sumali.
2. Periksa kemasan jamu
"Periksa kemasan ada yang mencurigakan atau tidak, misalnya terdapat salah ketik atau ada yang dirasakan aneh," lanjut Prof Sumali.
3. Periksa isinya
"Herbal yang sudah diolah biasanya berbentuk serbuk, potongan-potongan herbal, kapsul atau sirup. Yang sudah dalam bentuk modern biasanya lebih terpercaya.
4. Tidak membeli di sembarangan tempat
"Untuk menyimpanannya, herbal harus dihindari dari sinar matahari langsung, kelembaban harus dijaga tetap kering karena herbal sangat dipengaruhi kadar air. Untuk herbal sebaiknya di beli di toko khusus obat herbal atau apotik, jangan di warung-warung sembarangan. Biasanya herbal yang dicampur obat sintetis sering masuk ke warung-warung gitu," jelas Prof Sumali.
5. Beri jeda bila minum jamu bersamaan dengan obat medis
Konsumsi obat-obat herbal sebaiknya diberi jeda dengan obat medis, agar efek obat tidak saling meniadakan misalnya diberi jeda 1 jam. "Biasanya obat medis dulu, karena efeknya lebih cepat, baru obat herbal," jelas Prof Sumali.
Namun, dr. Dante Saksono, SpPD, PhD, dari RS Cipto Mangunkusumo mengakui memang orang yang memiliki bakat ginjal harus lebih berhati-hati mengonsumsi jamu.
Maka itu jika ingin minum jamu harus yang sudah benar-benar teruji secara klinis. Minum jamu bisa berbahaya jika tidak disertai dengan banyak minum air. Air putih ini membantu cairan yang disaring ke ginjal tidak terlalu pekat sehingga tidak mengganggu kerja ginjal.
Menurut dr Dante, minum sembarangan jamu tanpa mengetahui komposisinya bisa berbahaya. Karena materi-materi penyusunnya belum dapat diidentifikasikan secara pasti. Sehingga belum dapat dipastikan apakah material yang terkandung di dalamnya aman untuk ginjal.
"Saya tidak menganjurkan pasien yang sakit untuk minum jamu," ujar dr. Dante Saksono, SpPD, PhD, dari RS Cipto Mangunkusumo.
Orang dengan penyakit ginjal, lanjut dr. Dante, sangat tidak disarankan minum jamu. Karena apabila telah terjadi kerusakan pada ginjal maka minum jamu akan meningkatkan risiko dan mengakibatkan pasien tidak bisa bertahan lebih lama.
Di Indonesia baru ada empat rumah sakit yang telah terakreditasi oleh Departemen Kesehatan dapat memberikan resep obat herbal atau Complementary Alternative Medicine (CAM), yaitu RS Kanker Dharmais Jakarta, RS Persahabatan Jakarta, RSUD Dr Soetomo Surabaya dan RS Kandou Manado.
Agar Selalu Sehat Anggaplah Hidup Seperti Sedang Liburan
Pergi berlibur sering menjadi waktu favorit sepanjang tahun. Orang biasanya mengisi waktu liburan dengan kegiatan yang menyenangkan dan menarik. Namun Anda juga bisa merasakan liburan sepanjang tahun, termasuk dalam rutinitas sehari-hari.
Kebanyakan orang mengisi waktu liburan dengan kegiatan yang menyenangkan, menjelajah tempat-tempat baru, mencoba berbagai makanan baru dan menarik, yang umumnya dapat menghilangkan stres dan baik untuk kesehatan.
Namun saat kembali ke rutinitas harian, orang akan kembali bangun pagi, stres dengan kemacetan lalu lintas, makan siang berkualitas rendah, bekerja hingga larut malam dan tak jarang lupa makan atau kurang tidur, yang membuat pola hidup menjadi tidak sehat.
Sebenarnya Anda bisa memasukkan saat-saat menyenangkan layaknya liburan ke dalam rutinitas harian. Hal ini akan membuat hidup lebih sehat dan terasa sangat menyenangkan.
Berikut 8 cara agar liburan selalu terasa dalam hidup Anda, seperti dilansir Foxnews, Jumat (17/6/2011):
1. Manjakan diri sendiri
Saat liburan, orang sering memanjakan dirinya sendiri dengan membeli barang-barang yang ia sukai baik berupa pernak-pernik atau makanan. Namun ketika kembali ke rutinitas, orang cenderung lebih perhitungan.
Bukan bermaksud boros, tapi memanjakan diri dengan sesekali membeli barang-barang yang Anda sukai seperti pakaian baru meski tidak sedang liburan bisa membantu mengurangi stres karena rutinitas harian.
2. Nikmati pemandangan sekitar
Orang mencari pemandangan baru saat liburan, tapi banyak orang yang tidak sadar bahwa saat melakukan rutinitas harian, banyak pemandangan yang sebenarnya juga bisa dinikmati. Cobalah mengamati lingkungan di sekitar dan temukan sesuatu yang menarik.
3. Santai dan tarik napas dalam
Saat liburan Anda tidak takut untuk menarik napas dalam-dalam, merasa tenang dan menikmati pijat di spa atau hotel. Ketenangan ini sebenarnya juga bisa Anda rasakan dalam kehidupan sehari-hari dengan membuat pikiran santai dan menarik napas dalam.
4. Mencoba makanan baru
Mencoba berbagai makanan baru sering masuk dalam daftar liburan. Cara ini juga bisa Anda terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Bila Anda bosan dengan makanan yang itu-itu saja, cobalah mencari inspirasi baru dengan memasak makanan sendiri dan mencoba berbagai resep baru.
5. Jalan kaki
Ketika sedang liburan orang lebih sering terlibat dalam aktivitas fisik seperti berlari-lari di pantai, berenang, naik gunung atau hanya sekedar jalan-jalan dan berbelanja. Hal ini seharusnya juga bisa Anda terapkan dalam kehidupan sehari-hari, dengan jalan kaki di pagi dan sore hari, atau memarkir mobil lebih jauh dari kantor agar Anda bisa jalan kaki.
6. Tidur cukup
Liburan membuat orang tidak punya beban untuk bangun lebih pagi dan tergesa-gesa, yang membuat waktu tidur cukup dan lebih panjang. Tapi saat hari kerja, Anda juga bisa memiliki banyak waktu untuk tidur dengan mencoba tidur lebih awal setiap hari.
7. Menjadi romantis
Jika Anda pergi dengan istri atau pacar, Anda mungkin menemukan suasana liburan yang memberi lebih banyak waktu untuk romantisme dan keintiman. Tapi saat kembali ke rutinitas harian, orang cenderung sibuk dengan kegiatannya masing-masing hingga terkadang tak punya waktu untuk romantisme. Carilah cara untuk membuat Anda dan pasangan kembali romantis.
8. Jadilah spontan
Melakukan kegiatan yang spontan tanpa direncanakan juga sering dilakukan orang saat liburan. Cobalah menerapkan hal ini dalam rutinitas harian Anda. Spontanitas menghembuskan kehidupan baru ke dalam rutinitas Anda dengan memberikan ide-ide baru dan lebih segar.
Kebanyakan orang mengisi waktu liburan dengan kegiatan yang menyenangkan, menjelajah tempat-tempat baru, mencoba berbagai makanan baru dan menarik, yang umumnya dapat menghilangkan stres dan baik untuk kesehatan.
Namun saat kembali ke rutinitas harian, orang akan kembali bangun pagi, stres dengan kemacetan lalu lintas, makan siang berkualitas rendah, bekerja hingga larut malam dan tak jarang lupa makan atau kurang tidur, yang membuat pola hidup menjadi tidak sehat.
Sebenarnya Anda bisa memasukkan saat-saat menyenangkan layaknya liburan ke dalam rutinitas harian. Hal ini akan membuat hidup lebih sehat dan terasa sangat menyenangkan.
Berikut 8 cara agar liburan selalu terasa dalam hidup Anda, seperti dilansir Foxnews, Jumat (17/6/2011):
1. Manjakan diri sendiri
Saat liburan, orang sering memanjakan dirinya sendiri dengan membeli barang-barang yang ia sukai baik berupa pernak-pernik atau makanan. Namun ketika kembali ke rutinitas, orang cenderung lebih perhitungan.
Bukan bermaksud boros, tapi memanjakan diri dengan sesekali membeli barang-barang yang Anda sukai seperti pakaian baru meski tidak sedang liburan bisa membantu mengurangi stres karena rutinitas harian.
2. Nikmati pemandangan sekitar
Orang mencari pemandangan baru saat liburan, tapi banyak orang yang tidak sadar bahwa saat melakukan rutinitas harian, banyak pemandangan yang sebenarnya juga bisa dinikmati. Cobalah mengamati lingkungan di sekitar dan temukan sesuatu yang menarik.
3. Santai dan tarik napas dalam
Saat liburan Anda tidak takut untuk menarik napas dalam-dalam, merasa tenang dan menikmati pijat di spa atau hotel. Ketenangan ini sebenarnya juga bisa Anda rasakan dalam kehidupan sehari-hari dengan membuat pikiran santai dan menarik napas dalam.
4. Mencoba makanan baru
Mencoba berbagai makanan baru sering masuk dalam daftar liburan. Cara ini juga bisa Anda terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Bila Anda bosan dengan makanan yang itu-itu saja, cobalah mencari inspirasi baru dengan memasak makanan sendiri dan mencoba berbagai resep baru.
5. Jalan kaki
Ketika sedang liburan orang lebih sering terlibat dalam aktivitas fisik seperti berlari-lari di pantai, berenang, naik gunung atau hanya sekedar jalan-jalan dan berbelanja. Hal ini seharusnya juga bisa Anda terapkan dalam kehidupan sehari-hari, dengan jalan kaki di pagi dan sore hari, atau memarkir mobil lebih jauh dari kantor agar Anda bisa jalan kaki.
6. Tidur cukup
Liburan membuat orang tidak punya beban untuk bangun lebih pagi dan tergesa-gesa, yang membuat waktu tidur cukup dan lebih panjang. Tapi saat hari kerja, Anda juga bisa memiliki banyak waktu untuk tidur dengan mencoba tidur lebih awal setiap hari.
7. Menjadi romantis
Jika Anda pergi dengan istri atau pacar, Anda mungkin menemukan suasana liburan yang memberi lebih banyak waktu untuk romantisme dan keintiman. Tapi saat kembali ke rutinitas harian, orang cenderung sibuk dengan kegiatannya masing-masing hingga terkadang tak punya waktu untuk romantisme. Carilah cara untuk membuat Anda dan pasangan kembali romantis.
8. Jadilah spontan
Melakukan kegiatan yang spontan tanpa direncanakan juga sering dilakukan orang saat liburan. Cobalah menerapkan hal ini dalam rutinitas harian Anda. Spontanitas menghembuskan kehidupan baru ke dalam rutinitas Anda dengan memberikan ide-ide baru dan lebih segar.
Penyakit-penyakit Akibat Konsumsi Garam Berlebih
Garam merupakan bumbu yang selalu digunakan dalam masakan sehari-hari. Tapi sebaiknya perhatikan jumlah asupan garam yang dikonsumsi, karena jika berlebihan bisa memicu beberapa penyakit.
Garam adalah mineral yang terdiri dari 40 persen natrium dan 60 persen klorida. Mineral tersebut memang penting untuk semua makhluk hidup, tapi tidak boleh dikonsumsi secara berlebihan.
Kelebihan garam dalam tubuh bisa menyebabkan efek yang serius pada kesehatan, termasuk rasa haus, anemia, rasa lapar palsu dan beberapa penyakit utama seperti dikutip dari Lifemojo, Jumat (17/6/2011) yaitu:
1. Tekanan darah tinggi (hipertensi)
Asupan garam yang tinggi diketahui bisa meningkatkan tekanan darah. Studi tahun 2007 menemukan pasien dengan tekanan darah tinggi akan mendapatkan manfaat yang signifikan dengan mengurangi asupan garam.
2. Penyakit kardiovaskular
Tekanan darah yang tinggi bisa mengakibatkan seseorang terkena penyakit serius yang berhubungan dengan kardiovaskular seperti jantung dan kelumpuhan stroke. Diketahui mengurangi asupan 1 gram garam bisa mengurangi risiko stroke hingga seperenamnya.
3. Pembesaran jantung
Catatan medis menemukan asupan garam yang tinggi bisa membuat seseorang berisiko menderita left ventricular hypertrophy (pembesaran dari jaringan otot yang membentuk dinding utama jantung untuk memompa).
4. Retensi cairan
Jumlah natrium dalam tubuh menentukan tingkat cairan. Jika konsumsi garamnya terlalu banyak maka ginjal akan sulit menghilangkannya dan membuat tubuh mempertahankan cairan yang bisa memicu pembengkakan.
5. Gangguan sistem pencernaan
Garam berlebih yang masuk ke tubuh bisa berinteraksi dengan bakteri H.pylori yang menyebabkan tukak lambung, serta garam berlebih bisa mengurangi jumlah pepsin (enzim pencernaan) di dalam tubuh yang akan meningkatkan keasaman dan diare.
6. Meningkatkan sekresi empedu
Ketika seseorang banyak mengonsumsi makanan asin maka sekresi empedu akan meningkat yang menyebabkan kepadatan darah semakin tinggi sehingga mengurangi vitalitas. Hal ini juga mengakibatkan masalah kulit seperti wajah dan bibir kering serta kadang menyebabkan sakit dan pendarahan di bibir.
7. Osteoporosis
Kelebihan garam bisa mencegah penyerapan kalsium dalam tubuh yang membuat seseorang rentan terkena osteoporosis.
Garam adalah mineral yang terdiri dari 40 persen natrium dan 60 persen klorida. Mineral tersebut memang penting untuk semua makhluk hidup, tapi tidak boleh dikonsumsi secara berlebihan.
Kelebihan garam dalam tubuh bisa menyebabkan efek yang serius pada kesehatan, termasuk rasa haus, anemia, rasa lapar palsu dan beberapa penyakit utama seperti dikutip dari Lifemojo, Jumat (17/6/2011) yaitu:
1. Tekanan darah tinggi (hipertensi)
Asupan garam yang tinggi diketahui bisa meningkatkan tekanan darah. Studi tahun 2007 menemukan pasien dengan tekanan darah tinggi akan mendapatkan manfaat yang signifikan dengan mengurangi asupan garam.
2. Penyakit kardiovaskular
Tekanan darah yang tinggi bisa mengakibatkan seseorang terkena penyakit serius yang berhubungan dengan kardiovaskular seperti jantung dan kelumpuhan stroke. Diketahui mengurangi asupan 1 gram garam bisa mengurangi risiko stroke hingga seperenamnya.
3. Pembesaran jantung
Catatan medis menemukan asupan garam yang tinggi bisa membuat seseorang berisiko menderita left ventricular hypertrophy (pembesaran dari jaringan otot yang membentuk dinding utama jantung untuk memompa).
4. Retensi cairan
Jumlah natrium dalam tubuh menentukan tingkat cairan. Jika konsumsi garamnya terlalu banyak maka ginjal akan sulit menghilangkannya dan membuat tubuh mempertahankan cairan yang bisa memicu pembengkakan.
5. Gangguan sistem pencernaan
Garam berlebih yang masuk ke tubuh bisa berinteraksi dengan bakteri H.pylori yang menyebabkan tukak lambung, serta garam berlebih bisa mengurangi jumlah pepsin (enzim pencernaan) di dalam tubuh yang akan meningkatkan keasaman dan diare.
6. Meningkatkan sekresi empedu
Ketika seseorang banyak mengonsumsi makanan asin maka sekresi empedu akan meningkat yang menyebabkan kepadatan darah semakin tinggi sehingga mengurangi vitalitas. Hal ini juga mengakibatkan masalah kulit seperti wajah dan bibir kering serta kadang menyebabkan sakit dan pendarahan di bibir.
7. Osteoporosis
Kelebihan garam bisa mencegah penyerapan kalsium dalam tubuh yang membuat seseorang rentan terkena osteoporosis.
Makan Ubi Lebih Sehat Dibanding Makan Nasi
Meski sama-sama mengandung karbohidrat, umbi-umbian dianggap kurang elit sehingga makin ditinggalkan dan digantikan nasi yang berasal dari padi-padian. Padahal dilihat dari kandungan seratnya, singkong dan ubi lebih sehat dari nasi.
Menurut data dari Badan Ketahanan Pangan tahun 2009, konsumsi umbi-umbian di Indonesia rata-rata hanya mencapai 51,7 persen. Sebaliknya padi-padian semakin populer sehingga tingkat konsumsinya mencapai 118,5 persen lebih tinggi dari yang dianjurkan.
Kondisi ini menurut Direktur Bina Gizi Kementerian Kesehatan, Dr Minarto MPS menyebabkan asupan gizi orang Indonesia tidak seimbang. Apalagi menurut data tersebut, konsumsi sumber serat yang lain yakni buah dan sayuran juga baru mencapai 96,7 persen dari yang dianjurkan.
"Padi-padian mengandung energi yang terlalu tinggi, sedangkan seratnya kurang. Dalam hal ini umbi-umbian lebih sehat karena seratnya lebih tinggi," ungkap Minarto dalam jumpa pers di Gedung Kemenkes, Jl Rasuna Said, Jumat (17/6/2011).
Kandungan energi atau kalori yang terlalu tinggi dalam padi-padian menjadi tidak sehat jika tidak diimbangi dengan olahraga atau aktvitas fisik lainnya. Kalori yang menumpuk bisa memicu kegemukan maupun peningkatan kadar gula di dalam darah.
Sementara itu, kekurangan serat bisa menyebabkan berbagai gangguan pada sistem pencernaan mulai dari yang paling ringan seperti susah buang air besar hingga yagn berat seperti kanker. Berbagai penelitian membuktikan, kurang serat bisa meningkatkan risiko kanker usus.
Bahan makanan yang termasuk kelompok umbi-umbian antara lain talas, ubi jalar, ubi kayu atau singkong dan sebagainya. Selain mudah didapatkan karena banyak dijual di pasar tradisional maupun supermarket, umbi-umbian juga bisa ditanam sendiri karena tidak butuh lahan khusus.
Kelompok bahan pangan lainnya yang juga dikonsumsi terlalu banyak di Indonesia adalah minyak dan lemak, yakni 114 persen. jika tidak dikurangi, kelebihan lemak dan minya bisa meningkatkan kadar kolesterol jahat dan risiko penyakit kardiovaskular.
Sementara itu konsumsi pangan hewani dan kacang-kacangan masih harus ditingkatkan karena masih lebih rendah dari yang dianjurkan, masing-masing 60 persen dan 69,7 persen. Kedua kelompok bahan pangan ini merupakan sumber protein, yang penting bagi pertumbuhan sel dan tinggi badan.
Menurut data dari Badan Ketahanan Pangan tahun 2009, konsumsi umbi-umbian di Indonesia rata-rata hanya mencapai 51,7 persen. Sebaliknya padi-padian semakin populer sehingga tingkat konsumsinya mencapai 118,5 persen lebih tinggi dari yang dianjurkan.
Kondisi ini menurut Direktur Bina Gizi Kementerian Kesehatan, Dr Minarto MPS menyebabkan asupan gizi orang Indonesia tidak seimbang. Apalagi menurut data tersebut, konsumsi sumber serat yang lain yakni buah dan sayuran juga baru mencapai 96,7 persen dari yang dianjurkan.
"Padi-padian mengandung energi yang terlalu tinggi, sedangkan seratnya kurang. Dalam hal ini umbi-umbian lebih sehat karena seratnya lebih tinggi," ungkap Minarto dalam jumpa pers di Gedung Kemenkes, Jl Rasuna Said, Jumat (17/6/2011).
Kandungan energi atau kalori yang terlalu tinggi dalam padi-padian menjadi tidak sehat jika tidak diimbangi dengan olahraga atau aktvitas fisik lainnya. Kalori yang menumpuk bisa memicu kegemukan maupun peningkatan kadar gula di dalam darah.
Sementara itu, kekurangan serat bisa menyebabkan berbagai gangguan pada sistem pencernaan mulai dari yang paling ringan seperti susah buang air besar hingga yagn berat seperti kanker. Berbagai penelitian membuktikan, kurang serat bisa meningkatkan risiko kanker usus.
Bahan makanan yang termasuk kelompok umbi-umbian antara lain talas, ubi jalar, ubi kayu atau singkong dan sebagainya. Selain mudah didapatkan karena banyak dijual di pasar tradisional maupun supermarket, umbi-umbian juga bisa ditanam sendiri karena tidak butuh lahan khusus.
Kelompok bahan pangan lainnya yang juga dikonsumsi terlalu banyak di Indonesia adalah minyak dan lemak, yakni 114 persen. jika tidak dikurangi, kelebihan lemak dan minya bisa meningkatkan kadar kolesterol jahat dan risiko penyakit kardiovaskular.
Sementara itu konsumsi pangan hewani dan kacang-kacangan masih harus ditingkatkan karena masih lebih rendah dari yang dianjurkan, masing-masing 60 persen dan 69,7 persen. Kedua kelompok bahan pangan ini merupakan sumber protein, yang penting bagi pertumbuhan sel dan tinggi badan.
Langganan:
Postingan (Atom)