Salah satu penyakit yang paling ditakuti oleh kaum laki-laki adalah disfungsi ereksi, karena bisa menurunkan kepercayaan diri dan tidak dapat memuaskan pasangan. Ada beberapa vitamin yang dapat membuat pria makin 'garang' dan menjauhkan dari disfungsi ereksi.
Vitamin yang bisa membuat pria makin garang adalah vitamin niasin (B3). Vitamin ini banyak ditemukan pada daging ayam, ikan dan biji-bijian. Penemuan ini sudah dipublikasikan dalam Journal of Sexual Medicine.
Disfungsi ereksi (DE) adalah suatu kondisi yang mana seorang laki-laki mengalami kegagalan dalam memulai atau mempertahankan ereksi sampai batas waktu yang diperlukan oleh kedua pasangan seksual dalam mencapai kepuasan.
Niasin membantu proses lemak tubuh dan mampu mengurangi kolesterol. Seperti statin yang juga dapat mengatasi DE, niasin meningkatkan aliran darah ke seluruh tubuh dengan membuka arteri. Meningkatnya aliran darah akan membuat ereksi lebih kuat dan lebih dapat diandalkan.
Dalam studi yang dipimpin oleh Chi-Fai Ng, MD, pria yang menderita kolesterol tinggi dan DE diberi niasin dan plasebo selama 12 minggu. Hasilnya, pria yang mendapatkan niasin lebih mampu mempertahankan ereksi selama hubungan seksual setelah 12 minggu, dibandingkan dengan pria yang hanya mendapatkan plasebo.
"Selain niasin memiliki sedikit efek samping, terutama kemerahan pada wajah dan kulit gatal, tapi vitamin ini bisa menjadi pengobatan alternatif yang baik untuk pria DE dengan kolesterol tinggi," ujar Chi-Fai Ng, MD, seperti dilansir Menshealth, Jumat (19/8/2011).
Namun peneliti tidak menguji vitamin ini pada pria tanpa kolesterol tinggi atau membandingkan niasin dengan obat DE lainnya, seperti Viagra. Menurutnya dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk melihat apakah vitamin ini benar-benar bekerja untuk kasus lain juga.
Selain mengonsumsi vitamin niasin, pria yang mengalami disfungsi ereksi sebaiknya harus mencari pertolongan dokter karena DE bisa menjadi petunjuk adanya gangguan kardiovaskular seperti penyakit jantung.
"Pria dengan DE harus di-skrining untuk masalah jantung dan pembuluh darah oleh dokter sebelum memulai pengobatan niasin," ujar Larry Lipschultz, urolog dari Baylor College of Medicine.
Vitamin yang bisa membuat pria makin garang adalah vitamin niasin (B3). Vitamin ini banyak ditemukan pada daging ayam, ikan dan biji-bijian. Penemuan ini sudah dipublikasikan dalam Journal of Sexual Medicine.
Disfungsi ereksi (DE) adalah suatu kondisi yang mana seorang laki-laki mengalami kegagalan dalam memulai atau mempertahankan ereksi sampai batas waktu yang diperlukan oleh kedua pasangan seksual dalam mencapai kepuasan.
Niasin membantu proses lemak tubuh dan mampu mengurangi kolesterol. Seperti statin yang juga dapat mengatasi DE, niasin meningkatkan aliran darah ke seluruh tubuh dengan membuka arteri. Meningkatnya aliran darah akan membuat ereksi lebih kuat dan lebih dapat diandalkan.
Dalam studi yang dipimpin oleh Chi-Fai Ng, MD, pria yang menderita kolesterol tinggi dan DE diberi niasin dan plasebo selama 12 minggu. Hasilnya, pria yang mendapatkan niasin lebih mampu mempertahankan ereksi selama hubungan seksual setelah 12 minggu, dibandingkan dengan pria yang hanya mendapatkan plasebo.
"Selain niasin memiliki sedikit efek samping, terutama kemerahan pada wajah dan kulit gatal, tapi vitamin ini bisa menjadi pengobatan alternatif yang baik untuk pria DE dengan kolesterol tinggi," ujar Chi-Fai Ng, MD, seperti dilansir Menshealth, Jumat (19/8/2011).
Namun peneliti tidak menguji vitamin ini pada pria tanpa kolesterol tinggi atau membandingkan niasin dengan obat DE lainnya, seperti Viagra. Menurutnya dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk melihat apakah vitamin ini benar-benar bekerja untuk kasus lain juga.
Selain mengonsumsi vitamin niasin, pria yang mengalami disfungsi ereksi sebaiknya harus mencari pertolongan dokter karena DE bisa menjadi petunjuk adanya gangguan kardiovaskular seperti penyakit jantung.
"Pria dengan DE harus di-skrining untuk masalah jantung dan pembuluh darah oleh dokter sebelum memulai pengobatan niasin," ujar Larry Lipschultz, urolog dari Baylor College of Medicine.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar