Penyakit Kulit Picu Gangguan Kejiwaan

Penyakit kulit gatal kronis terkadang sangat mengganggu dan bisa merusak penampilan fisik seseorang. Peneliti menemukan penyakit gatal ini bisa mengganggu psikologis penderitanya.

Kondisi fisik kulit seperti jerawat yang parah, psoriasis, eksim atau gatal akibat alergi memiliki risiko tinggi terhadap gangguan psikologis seperti depresi, kecemasan dan stres pada beberapa individu.

Penelitian baru ini melibatkan 2.200 orang dewasa di Jepang yang berusia 18 tahun ke atas dan didapatkan sekitar 3 persen mengeluh mengalami gatal kronis di kulit. Hasilnya, tingkatan stres lebih tinggi terjadi pada orang dewasa yang memiliki masalah kulit tersebut.

Penelitian ini diketuai oleh Dr Yosuke Yamamoto dari Kyoto University di Japan. Hasil dari penelitian ini juga telah dilaporkan dalam Archives of Dermatology.

Partisipan diharuskan mengisi buku harian selama satu bulan dan menjawab kuesioner Perceived Stress Scale untuk mengukur tingkat stres. Dalam hal ini juga dilihat seberapa sering partisipan merasa gugup dan stres selama 1 bulan itu. Buku harian itu sendiri berguna untuk mengetahui apa yang dirasakan oleh partisipan termasuk rasa gatal di kulitnya.

"Secara keseluruhan, partisipan dengan kulit yang gatal memiliki skala stres yang lebih tinggi dibandingkan dengan partisipan lainnya. Semakin sering gatal itu muncul, maka semakin tinggi skalanya," ujar Dr Yamamoto, seperti dikutip dari Health24, Kamis (31/12/2009).

Hasil lain yang ditemukan adalah, jika gejala tersebut tidak terkontrol dengan baik dan frekuensi kekambuhannya tinggi, maka bisa menjadi sumber maslah psikologis pada orang itu selain masalah fisik.

Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini tidak dapat mendiagnosis depresi klinis atau gangguan kesehatan mental lainnya. Tapi nilai yang didapatkan bisa menjadi indikator adanya tekanan psikologis secara umum.

Para peneliti berpikir bahwa tingkat stres yang tinggi nantinya akan mempengaruhi sistem kekebalan tubuh, hormon dan sistem kardiovaskular. Jika berlangsung terus menerus bisa menimbulkan efek jangka panjang yang dapat mempengaruhi kesehatan fisik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar