Ketika menghisap rokok, orang akan membawa tar, karbon monoksida dan nikotin ke dalam tubuhnya. Nikotin membuat pembuluh darah semakin menyempit dan menyebabkan aliran darah ke tubuh dan otak menjadi lambat dan akhirnya orang jadi cepat lupa.
Nikotin juga dapat menyebabkan kerusakan permanen pada arteri. Nikotin dapat memperlambat kinerja otak, yang seharusnya dapat dilakukan dalam hitungan detik tapi akhirnya harus berlangsung selama satu hari.
Otak bisa diibaratkan sebagai pembangkit listrik di dalam tubuh. Sinyal dari otak memungkinkan Anda untuk berpikir, berbicara, bergerak dan mengingat. Bila nikotin mengganggu aliran darah, maka dapat menyebabkan kerusakan pada arteri, yang bisa mempengaruhi semua fungsi otak.
Dilansir Livestrong, Rabu (1/12/2010), Princeton University Health Services memperingatkan bahwa sebagian besar fungsi kognitif bisa terganggu karena merokok.
Archives of Internal Medicine pada 2008 melaporkan bahwa merokok dikaitkan dengan kemungkinan penurunan memori. Bahkan, orang yang terus-menerus merokok juga dapat meningkatkan risiko dementia atau kepikunan.
Penelitian tersebut juga menguji memori pada mantan perokok. Temuan menunjukkan bahwa orang yang sudah berhenti merokok untuk jangka panjang setidaknya 12 tahun, tidak memiliki masalah memori yang berkaitan dengan rokok lagi.
Laporan tersebut menyimpulkan bahwa berhenti merokok dapat meningkatkan kembali kondisi kesehatan, termasuk juga dengan masalah kognitif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar