Bosan dengan influenza atau penyakit tahunan lain? Kini saatnya memperbaiki kebiasaan hidup untuk meningkatkan kekebalan alami tubuh Anda.
Percayakah Anda bahwa seulas senyum atau mencuci tangan sebelum makan dapat membuat kondisi hidup Anda jauh lebih fit daripada biasanya? Fakta terbaru mengatakan, perilaku emosional dan kebiasaan dalam mengkonsumsi makanan turut mempengaruhi kekuatan dan kecepatan respons sistern kekebalan tubuh manusia. Karena itu, agar tubuh tetap sehat dan fit, pelajari langkah-Iangkah berikut dan ubah perilaku Anda!
1. Tidur 8 Jam Sehari
Sebuah survei menyebutkan bahwa sebagian besar wanita hanya tidur 6 jam setiap harinya. Anda termasuk diantaranya? Kalau ya, lingkaran hitam di seputar mata bukanlah satu-satunya risiko Anda. Sebab, kekurangan tidur juga mengakibatkan menurunnya kemampuan sistem kekebalan tubuh sebesar 10%! Hasilnya, Anda mudah terkapar sakit di tempat tidur bila suatu hari terserang keletihan. Tidurlah 8 jam sehari agar tubuh tetap segar.
2. Tertawalah
Penelitian modern mengungkapkan bahwa tertawa mulai dan tawa Cekikikan hingga tawa terbahak-bahak adalah olahraga ringan yang bermanfaat menurunkan tekanan darah serta melancarkan saluran pernafasan dan sirkulasi zat dalam tubuh.
Dan, Seperti olahraga lain, tertawa berakibat langsung terhadap peningkatan fungsi sistem kekebalan tubuh. Tertawa akan meningkatkan jumlah sel-sel pembasmi penyakit dalam tubuh, dan sekalipun senyum pada bibir Anda sudah hilang, kandungan sel-sel pembasmi ini tetap tinggi hingga beberapa saat lamanya. Bahkan ada pepatah menyebutkan, “a good laugh a day, keeps the doctor away”.
3. Jangan Pernah Pendam Emosi Anda
Mungkinkah diam-diam Anda membenci pekerjaan Anda sekarang? Atau, ada perlakuan pasangan yang membuat Anda kesal tapi tak pernah berani mengungkapkannya? Barangkali selama ini Anda terbiasa memendam rasa jengkel karena enggan berargumentasi, atau sekedar ingin menjaga ‘kedamaian’ di lingkungan Anda? Menurut Dr. Candace Pert, penulis buku Molecules of Emotion: Why You Feel the Way You Feel, emosi yang tertahan berakibat penumpukan beban kerja bagi sistem kekebalan tubuh. Sebab, emosi ‘beracun’ tersebut pada akhirnya mampu memproduksi zat-zat kimia dan hormon beracun yang dapat mengganggu kelancaran proses biokimia di seluruh tubuh. Jadi, menyimpan dendam dan emosi negatif bisa berakibat buruk terhadap kesehatan fisik Anda.
Kalau begitu, benarkah dengan selalu berpikiran positif akan membantu kita meningkatkan kekebalan tubuh? Setidaknya, menjalani hidup dengan hati lapang akan lebih menyenangkan ketimbang menyimpan unek-unek, bukan? Penelitian menyebutkan pula bahwa karakteristik sel-sel pembasmi penyakit milik orang-orang yang positif, cenderung lebih kuat dan agresif ketimbang mereka yang selalu berpikiran negatif. Karena itu, ekspresikan emosi Anda dengan jujur dan jangan berusaha menutupinya.
4. Kembangkan Optimisme
Bila melihat gelas setengah terisi, mana yang terlintas dalam pikiran Anda, Separuh penuh, atau separuh kosong? Sebuah penelitian terhadap para mahasiswa jurusan Hukum di UCLA, Amerika Serikat menyatakan, sikap optimis mempengaruhi ketahanan tubuh terhadap penyakit. Seluruh mahasiswa baru diteliti dan hasilnya menunjukkan bahwa kekebalan tubuh dan sel pembasmi penyakit, berubah kadamya pada saat pertengahan semester.
Mahasiswa yang menunjukkan sikap optimis dan antusias terhadap masa depannya, memiliki kadar zat kekebalan yang lebih tinggi daripada mereka yang selalu berpikiran pesimistis dan tidak memiliki tujuan hidup yang jelas.
5. Kurangi Stres
Pekerjaan Anda tergantung deadline, atau butuh preseritasi serta pidato di hadapan banyak orang? Stres yang berkepanjangan membuat Anda berisiko mengalami kekacauan emosi dan mengalami gangguan sistem kekebalan tubuh. Mengapa begitu?
Hipotalamus, pusat stres di otak, berperan menerima semua rangsangan yang masuk dan lingkungan sekitar serta dan bagian lain dalam otak dan sistem kekebalan tubuh. Sinyal yang diterima oleh hipotalamus memicu diproduksinya hormon antistres, yaitu kortisol. Kortisol berfungsi meredakan peradangan, meskipun sebenarnya peradangan adalah reaksi normal yang terjadi apabila ada zat asing memasuki tubuh. Problemnya, hipotalamus tak dapat membedakan stres yang disebabkan emosi dengan stres yang terjadi akibat aktivitas fisik. jadi, bila Anda sering mengalami stres, makin banyak hormon kortisol yang dihasilkan.
jika tubuh terlalu sering mengeluarkan hormon antistres, di kemudian hari saat tubuh betul-betul dimasuki penyakit, sistem kekebalan tubuh akan melemah karena penyakit sudah kebal terhadap ‘serangan’ antibodi. Studi juga menyebutkan, kortisol menghambat produksi interferon, sejenis zat antivirus alami dan menghambat pula proses produksi antibodi.
6. Bersahabatlah Dengan Antioksidan
Vitamin A, C, dan E serta seng dan mineral selenium, dikenal sebagai zat antioksidan atau antiracun. Pada saat oksidasi untuk menghasilkan energi, tertinggal zat sisa yang disebut radikal bebas. Molekulnya mengandung elektron yang tidak stabil, dan karenanya menarik elektron lain dan sel-sel tubuh untuk menstabilkarinya. Aktivitas ini menghasilkan sejumlah radikal bebas baru yang menyebabkan kerusakan membran pada sel-sel tubuh. Kerusakan inilah yang memudahkan masuknya bakteri dan virus ke dalam tubuh.
Zat antioksidan (vitamin A, C, dan E) ber peran aktif melindungi membran sel tubuh dan kerusakan dan mengikat radikal bebas dari sistem tubuh. Plus, meningkatkan kerja sistem kekebalan tubuh secara alami. Untuk memperoleh antioksidan, biasakan konsumsi buah-buahan, sayuran berdaun hijau, teh, dan kacang-kacangan. Menurut para ahli, mengkonsumsi makanan tersebut secara langsung jauh lebih baik ketimbang menggantikannya dengan suplemen makanan. Selain lebih segar, Anda juga mendapatkan keuntungan lain yaitu kesenangan saat memakannya.
7. Perbanyak Minum
Bagaimana mengetahui kebutuhan akan air minum sudah terpenuhi dalam sehari? Teorinya, 8 gelas sehari memang sudah cukup, tapi bagi anda yang repot menghitungnya, amati saja warna air seni Anda. Bila berwarna keruh artinya anda kekurangan air dalam tubuh. Teruslah minum hingga air seni anda berwarna jernih. Air berperan menjaga keutuhan selaput lender dalam hidungdan tenggorokan, yang merupakan garis depan pertahanan tubuh terhadap penyakit yang masuk melalui saluran nafas.
8. Olahraga Teratur
Berolahraga sampai tubuh berkeringat bisa mengurangi risiko terserang penyakit. Tapi, hati-hatilah. Sebab, terlalu banyak olahraga juga bisa melemahkan sistem kekebalan tubuh. Sebab, kerja terlalu berat menyebabkan sel-sel pembasmi penyakit kelelahan pula dan harus beristirahat selama 6-24 jam sebelum mampu aktif kembali. Bila selama 6-24 jam itu ada bibit penyakit yang menyerang tubuh, maka risiko Anda terkena akan lebih besar.
9. Kurangi Gula dan Makanan Manis
Manisan, kue-kue, dan softdrink tampaknya memang memberikan energi yang lumayan besar untuk sementara waktu.
Namun, memanjakan mulut dengan makanan manis bisa berakibat buruk karena memperlambat kerja sel pembasmi bakteri. Kandungan gula dalam jumlah besar akan mengurangi kemampuan sel darah putih untuk menghancurkan partikel asing yang masuk ke dalam tubuh. Pada penderita diabetes, kadar gula berlebih juga mempengaruhi fungsi neutrophils, yaitu sel yang memakan bakteri dan virus yang menyerang tubuh.
10. Konsumsi Sumber Makanan Alami
Jika Anda mulai bersin-bersin, tenggorokan serak dan gatal, cobalah perbaiki pola makan sebagai usaha pengobatan alami untuk mengatasi gangguan kesehatan. Berikut beberapa sumber makanan alami yang dapat Anda konsumsi.
o Buah-buahan seperti jeruk, wortel, dan pepaya yang mengandung vitamin C: berkhasiat memperpendek lamanya sakit flu.
o Kacang-kacangan dan seafood yang mengandung seng berkhasiat menanggulan gi infeksi berulang seperti flu dan pilek.
o Bawang putih, selama bertahun-tahun digunakan untuk menyembuhkan penyakit akibat infeksi saluran pernafasan, seperti bronchitis kronis, pilek menahun, dan influenza. Bawang putih mengandung vitamin A, Bi (thiamin), B2 (ribovlafin), dan C, serta seng dan kalsium. Jus bawang putih yang dicampur dengan madu berguna untuk menyembuhkan batuk, pilek, dan asma.
11. Lakukan Pijat Terapi
Sebuah penelitian terhadap pasien HIV menyebutkan, penderita yang melakukan pijat selama 45 menit 5 kali seminggu, mengalami penurunan hormon penyebab stress dan meningkatkan produksi sel pembasmi penyakit alami dalam tubuhnya. Tetapi, pemijatan dengan frekuensi yang lebih jarang dapat juga mengurangi hormon stres dan merangsang pemulihan system kekebalan tubuh. Anda dapat melakukan pijatan seorang diri atau pergi kepanti pijat professional, jika rajin melakukannya, sistem kekebalan akan membaik, Lebih baik lagi bila sesekali anda meluangkan waktu untuk bersantai, membebaskan tubuh dan pikiran anda dari ‘tegangan tinggi’
Tidak ada komentar:
Posting Komentar