Saat kondisi tubuh sedang drop karena terlalu lelah maka dibutuhkan asupan energi untuk membantunya semangat kembali. Berikut ini hal-hal yang harus dilakukan seseorang jika tubuhnya sedang capek atau drop.
Tubuh yang lelah atau capek bisa disebabkan banyak faktor, seperti kebanyakan aktivitas, jam tidur kurang, stres, depresi, pengaruh cuaca, penyakit tertentu hingga banyak pikiran yang bisa menimbulkan tekanan bagi tubuh.
Kondisi tubuh yang lelah atau sedang drop ini tidak boleh dianggap sepele karena bisa menimbulkan beberapa efek bagi tubuh. Karena itu ketahui hal-hal apa saja yang harus dilakukan saat tubuh sedang capek, seperti dikutip dari WebMD, Selasa (22/2/2011) yaitu:
1. Beristirahat untuk mendapatkan kembali energi
Saat lelah maka tubuh umumnya tidak mendapatkan asupan energi yang cukup, karena itu beristirahat sejenak atau melakukan tidur siang singkat bisa membantu tubuh mendapatkan energi dan menghilangkan rasa lelah.
2. Jangan melewatkan waktu sarapan
Saat lelah umumnya orang menjadi kurang nafsu untuk makan, tapi sebaiknya jangan melewatkan sarapan meskipun tidak merasa lapar. Studi menunjukkan sarapan bisa membuat seseorang merasa lebih baik secara mental dan juga fisik, serta bisa menurunkan tingkat hormon stres kortisol.
3. Makanlah setiap 3-4 jam sekali
Mengonsumsi makanan setiap 3-4 jam sekali dengan jadwal tiga porsi makan serta dua kali cemilan bisa membantu menjaga kadar gula darah dan tingkat energi yang stabil sepanjang hari. Pilihlah makanan yang mengandung banyak serat sehingga bisa memberi daya tahan terhadap energi serta asupan omega-3 yang bisa mendorong tubuh untuk menyimpan karbohidrat dalam bentuk glikogen (bentuk penyimpanan glukosa).
4. Mengonsumsi air sehingga tubuh tetap terhidrasi
Dehidrasi ringan bisa menyebabkan penebalan pembuluh darah sehingga memaksa jantung memompa lebih keras untuk membawa darah ke sel-sel dan organ, kondisi ini mengakibatkan kelelahan. Selain itu mengonsumsi air bisa menyegarkan pikiran dan saraf sehingga seseorang bisa mendapatkan energi kembali. Konsumsi air juga bisa didapatkan dari buah-buahan seperti semangka, jeruk.
5. Hindari mengonsumsi kafein saat tubuh lelah
Minuman kafein dipercaya bisa membantu seseorang tetap terjaga. Tapi jika kondisi tubuh sedang capek atau lelah, maka yang diperlukan tubuh adalah istirahat dan jangan memaksanya untuk tetap terjaga. Selain itu kafein yang dikonsumsi juga bisa mengganggu kualitas tidur di malam hari.
6. Mendengarkan musik yang menenangkan
Mendengarkan musik adalah salah satu cara yang paling efektif untuk mengurangi ketegangan, mengalihkan perhatian tubuh dari rasa lelah dan meningkatkan energi. Agar tubuh bisa beristirahat dengan baik, cobalah pasang musik yang menenangkan sambil memejamkan mata di atas tempat tidur.
7. Luangkan waktu untuk terkena sinar matahari pagi
Cobalah meluangkan waktu sejenak untuk mendapatkan sinar matahari pagi. Hal ini karena sinar matahari bisa sangat bermanfaat untuk kesehatan tubuh dan membuat seseorang bisa aktif di siang hari.
8. Melakukan olahraga ringan
Saat lelah orang cenderung malas untuk melakukan apa-apa, tapi cobalah untuk melakukan olahraga ringan seperti berjalan, bersepeda atau berenang. Olahraga ringan ini akan memberikan gerakan ke seluruh tubuh dan mendapatkan asupan oksigen yang cukup.
Khasiat Obat di Balik Warna-warni Kembang Merak
Selain bisa mempercantik pekarangan, tanaman Kembang Merak juga berkhasiat sebagai obat. Mulai dari bunga, daun hingga akarnya masing-masing bisa digunakan untuk mengatasi berbagai penyakit seperti kolera, asma dan bahkan malaria.
Tanaman Kembang Merak (Caesalpinia pulcherrima) mudah dikenali dari bunganya yang didominasi warna merah dan kuning menyala, kontras dengan daunnya yang berwarna hijau cerah. Tidak perlu perawatan khusus, tanaman ini sangat mudah hidup di pekarangan rumah.
Habitat asli tanaman ini awalnya di wilayah Amerika Tengah, namun telah menyebar ke hampir semua negara beriklim tropis termasuk Indonesia. Beberapa daerah memiliki sebutan berbeda untuk tanaman ini, misalnya Patra Kembala (Sunda), Perak Kegel (Madura) atau Bunga Kacang (Manado).
Bagian tanaman Kembang Merak yang bisa dimanfaatkan sebagai obat antara lain sebagai berikut, seperti dikutip dari Stuartxchange.org, Selasa (22/2/2011).
BungaHelaian mahkota bunga Kembang Merak mengandung flavonoid yang berkhasiat sebagai antiradang dan antinyeri. Bunga yang dilumatkan hingga membentuk pasta bisa dioleskan di permukaan kulit untuk mengatasi memar bekas luka sekaligus mengurangi rasa sakitnya.
DaunDi pedalaman Hutan Amazon, daun Kembang Merak dilumatkan hingga membentuk pasta lalu diencerkan dengan sedikit air. Khasiat yang bisa didapatkan dengan meminum ramuan ini antara lain melancarkan menstruasi, mengatasi sariawan serta meredakan demam pada infeksi malaria.
AkarKandungan antibakteri dalam akar Kembang Merak digunakan sebagai obat untuk mengatasi infeksi bakteri Vibrio cholerae penyebab kolera. Caranya dengan direbus, lalu disaring dan diminum air rebusannya. Namun hati-hati pada ibu hamil, rebusan 4 gram akar Kembang Merak bisa memicu keguguran.
BijiBerbagai keluhan seputar pernapasan bisa diatasi dengan seduhan biji Kembang Merak yang digerus terlebih dahulu menjadi serbuk. Ramuan ini bisa mengatasi batuk-batuk, sesak napas karena asma serta nyeri dada.
Kulit kayuSebagai alternatif pengganti obat kumur, keringkan beberapa gram kulit kayu Kembang Merak lalu rebus dalam air mendidih. Gunakan airnya untuk berkumur, kandungna antibakterinya bisa membantu menjaga kebersihan gigi dan mulut.
Tanaman Kembang Merak (Caesalpinia pulcherrima) mudah dikenali dari bunganya yang didominasi warna merah dan kuning menyala, kontras dengan daunnya yang berwarna hijau cerah. Tidak perlu perawatan khusus, tanaman ini sangat mudah hidup di pekarangan rumah.
Habitat asli tanaman ini awalnya di wilayah Amerika Tengah, namun telah menyebar ke hampir semua negara beriklim tropis termasuk Indonesia. Beberapa daerah memiliki sebutan berbeda untuk tanaman ini, misalnya Patra Kembala (Sunda), Perak Kegel (Madura) atau Bunga Kacang (Manado).
Bagian tanaman Kembang Merak yang bisa dimanfaatkan sebagai obat antara lain sebagai berikut, seperti dikutip dari Stuartxchange.org, Selasa (22/2/2011).
BungaHelaian mahkota bunga Kembang Merak mengandung flavonoid yang berkhasiat sebagai antiradang dan antinyeri. Bunga yang dilumatkan hingga membentuk pasta bisa dioleskan di permukaan kulit untuk mengatasi memar bekas luka sekaligus mengurangi rasa sakitnya.
DaunDi pedalaman Hutan Amazon, daun Kembang Merak dilumatkan hingga membentuk pasta lalu diencerkan dengan sedikit air. Khasiat yang bisa didapatkan dengan meminum ramuan ini antara lain melancarkan menstruasi, mengatasi sariawan serta meredakan demam pada infeksi malaria.
AkarKandungan antibakteri dalam akar Kembang Merak digunakan sebagai obat untuk mengatasi infeksi bakteri Vibrio cholerae penyebab kolera. Caranya dengan direbus, lalu disaring dan diminum air rebusannya. Namun hati-hati pada ibu hamil, rebusan 4 gram akar Kembang Merak bisa memicu keguguran.
BijiBerbagai keluhan seputar pernapasan bisa diatasi dengan seduhan biji Kembang Merak yang digerus terlebih dahulu menjadi serbuk. Ramuan ini bisa mengatasi batuk-batuk, sesak napas karena asma serta nyeri dada.
Kulit kayuSebagai alternatif pengganti obat kumur, keringkan beberapa gram kulit kayu Kembang Merak lalu rebus dalam air mendidih. Gunakan airnya untuk berkumur, kandungna antibakterinya bisa membantu menjaga kebersihan gigi dan mulut.
Benarkah Madu Lebih Sehat Dibanding Gula?
Berabad-abad lamanya, madu diyakini sebagai obat mujarab di berbagai tradisi di seluruh dunia. Ada yang menggunakannya sebagai obat, ada juga yang menjadikannya resep untuk awet muda. Benarkah madu aman dan bermanfaat untuk siapapun?
Manfaat mengkonsumsi madu memang sangat berlimpah, namun bukan berarti tidak ada risiko sama sekali. Pada beberapa kondisi, madu tidak memberikan manfaat lebih dan bahkan ada kalanya malah menyebabkan penyakit yang bisa mengancam jiwa.
Untung rugi mengkonsumsi madu bila dibandingkan dengan gula antara lain sebagai berikut, seperti dikutip dari Livestrong, Rabu (23/2/2011).
1. Madu berkhasiat obatSebuah penelitian yang dimuat di Archives of Pediatrics and Adolescent Medicine tahun 2007 membuktikan khasiat madu dalam mengatasi batuk pada anak umur 2-18 tahun. Pemberian sesendok madu setiap malam menjelang tidur efektif mengatasi infeksi saluran napas yang menyebabkan batuk.
Khasiat lainnya adalah kandungan antioksidan, yang menjaga sel-sel tubuh dari kerusakan akibat efek penuaan. Oleh karena itu, tidak salah jika ada yang menganggap madu adalah resep mujarab bagi yang ingin awet muda.
2. Madu memberikan lebih banyak energiDalam jumlah yang sama, satu sendok teh madu mampu memberikan energi lebih banyak yakni sekitar 21 kalori sementara gula hanya 15 kalori. untuk menghasilkan tingkat rasa manis yang sama, madu juga hanya perlu diberikan dalam jumlah yang lebih sedikit dibandingkan gula.
Bukan hanya kalori dan rasa manis, madu juga kaya akan kandungan vitamin terutama B-1, B-2, B6 dan C. Selain itu madu juga mengandung mineral seperti kalsium, posphor, kalium, zinc dan tembaga dengan komposisi yang berbeda tergantung jenis madunya.
3. Madu bukan pengganti gula untuk diabetesSama seperti gula, madu juga dapat meningkatkan kadar gula darah pada pengidap diabetes sehingga tidak boleh dikonsumsi berlebihan. Dikutip dari Mayo Clinic, belum ada bukti ilmiah bawa madu punya manfaat lebih sebagai pengganti gula bagi pengidap diabetes.
4. Madu tidak baik untuk bayiMeski pada umumnya aman bagi siapapun, madu tidak dianjurkan bagi bayi usia kurang dari 1 tahun. Risiko pemberian madu pada anak usia tersebut adalah botulisme yang mematikan, karena bakteri clostridium yang ada pada madu mudah berkembang biak di perut bayi.
Manfaat mengkonsumsi madu memang sangat berlimpah, namun bukan berarti tidak ada risiko sama sekali. Pada beberapa kondisi, madu tidak memberikan manfaat lebih dan bahkan ada kalanya malah menyebabkan penyakit yang bisa mengancam jiwa.
Untung rugi mengkonsumsi madu bila dibandingkan dengan gula antara lain sebagai berikut, seperti dikutip dari Livestrong, Rabu (23/2/2011).
1. Madu berkhasiat obatSebuah penelitian yang dimuat di Archives of Pediatrics and Adolescent Medicine tahun 2007 membuktikan khasiat madu dalam mengatasi batuk pada anak umur 2-18 tahun. Pemberian sesendok madu setiap malam menjelang tidur efektif mengatasi infeksi saluran napas yang menyebabkan batuk.
Khasiat lainnya adalah kandungan antioksidan, yang menjaga sel-sel tubuh dari kerusakan akibat efek penuaan. Oleh karena itu, tidak salah jika ada yang menganggap madu adalah resep mujarab bagi yang ingin awet muda.
2. Madu memberikan lebih banyak energiDalam jumlah yang sama, satu sendok teh madu mampu memberikan energi lebih banyak yakni sekitar 21 kalori sementara gula hanya 15 kalori. untuk menghasilkan tingkat rasa manis yang sama, madu juga hanya perlu diberikan dalam jumlah yang lebih sedikit dibandingkan gula.
Bukan hanya kalori dan rasa manis, madu juga kaya akan kandungan vitamin terutama B-1, B-2, B6 dan C. Selain itu madu juga mengandung mineral seperti kalsium, posphor, kalium, zinc dan tembaga dengan komposisi yang berbeda tergantung jenis madunya.
3. Madu bukan pengganti gula untuk diabetesSama seperti gula, madu juga dapat meningkatkan kadar gula darah pada pengidap diabetes sehingga tidak boleh dikonsumsi berlebihan. Dikutip dari Mayo Clinic, belum ada bukti ilmiah bawa madu punya manfaat lebih sebagai pengganti gula bagi pengidap diabetes.
4. Madu tidak baik untuk bayiMeski pada umumnya aman bagi siapapun, madu tidak dianjurkan bagi bayi usia kurang dari 1 tahun. Risiko pemberian madu pada anak usia tersebut adalah botulisme yang mematikan, karena bakteri clostridium yang ada pada madu mudah berkembang biak di perut bayi.
Mengenali Warna Feses dan Artinya
Kadang seseorang menemukan warna fesesnya tidak seperti biasa, tapi lebih mirip dengan warna makanan yang dikonsumsinya. Hal ini ternyata makanan atau minuman yang dikonsumsi bisa mempengaruhi warna feses yang keluar.
Awalnya organ hati akan memproduksi cairan empedu dan menyimpannya di dalam kantong empedu. Nantinya kantong empedu akan mengeluarkan cairan ke dalam usus kecil untuk membantu proses pencernaan. Cairan empedu inilah yang memberikan warna khas pada feses.
Warna dari feses ini dipengaruhi oleh kondisi medis, makanan serta minuman yang dikonsumsi, karena itu sangat mungkin warna feses berubah sesuai dengan makanan yang dikonsumsi, seperti dikutip dari Livestrong, Jumat (25/2/2011).
Berikut beberapa warna feses dan artinya:
1. Jika feses mengandung darah maka ia akan berwarna merah atau hitam.
2. Sedangkan jika kantong empedu bermasalah atau ada infeksi pada hati maka feses yang keluar akan berwarna pucat atau putih.
3. Jika feses yang keluar berwarna hijau maka kemungkinan besar itu diakibatkan oleh sayuran hijau gelap seperti bayam yang dikonsumsi.
Selain itu pewarna makanan biru atau hijau yang biasa terkandung dalam minuman atau es bisa menyebabkan feses berwarna hijau.
Kondisi ini biasanya disebabkan oleh makanan yang terlalu cepat melewati usus besar sehingga tidak melalui proses pencernaan dengan sempurna.
4. Warna feses yang merah biasanya mengindikasikan perdarahan di rektum.
Tapi jika warna merahnya menyeluruh dan bukan berbentuk seperti garis-garis kemungkinan besar diakibatkan makanan.
Feses merah akibat makanan umumnya disebabkan oleh buah bit, makanan dengan pewarna merah termasuk minuman bubuk dan juga makanan yang mengandung gelatin.
5. Sedangkan feses berwarna hitam selain menunjukkan adanya darah bisa juga terjadi akibat pengaruh makanan atau obat.
Mengonsumsi licorice (sejenis tumbuhan yang dikenal dengan akar manis), mengonsumsi suplemen penambah zat besi atau obat yang mengandung bismuth bisa membuat feses berwarna hitam.
Jika perubahan warna feses ini terjadi dalam jangka waktu lama dan tetap muncul meskipun sudah tidak mengonsumsi suatu makanan, sebaiknya segera periksakan ke dokter untuk melihat apakah ada gangguan di usus atau infeksi yang membuat warna feses berubah.
Awalnya organ hati akan memproduksi cairan empedu dan menyimpannya di dalam kantong empedu. Nantinya kantong empedu akan mengeluarkan cairan ke dalam usus kecil untuk membantu proses pencernaan. Cairan empedu inilah yang memberikan warna khas pada feses.
Warna dari feses ini dipengaruhi oleh kondisi medis, makanan serta minuman yang dikonsumsi, karena itu sangat mungkin warna feses berubah sesuai dengan makanan yang dikonsumsi, seperti dikutip dari Livestrong, Jumat (25/2/2011).
Berikut beberapa warna feses dan artinya:
1. Jika feses mengandung darah maka ia akan berwarna merah atau hitam.
2. Sedangkan jika kantong empedu bermasalah atau ada infeksi pada hati maka feses yang keluar akan berwarna pucat atau putih.
3. Jika feses yang keluar berwarna hijau maka kemungkinan besar itu diakibatkan oleh sayuran hijau gelap seperti bayam yang dikonsumsi.
Selain itu pewarna makanan biru atau hijau yang biasa terkandung dalam minuman atau es bisa menyebabkan feses berwarna hijau.
Kondisi ini biasanya disebabkan oleh makanan yang terlalu cepat melewati usus besar sehingga tidak melalui proses pencernaan dengan sempurna.
4. Warna feses yang merah biasanya mengindikasikan perdarahan di rektum.
Tapi jika warna merahnya menyeluruh dan bukan berbentuk seperti garis-garis kemungkinan besar diakibatkan makanan.
Feses merah akibat makanan umumnya disebabkan oleh buah bit, makanan dengan pewarna merah termasuk minuman bubuk dan juga makanan yang mengandung gelatin.
5. Sedangkan feses berwarna hitam selain menunjukkan adanya darah bisa juga terjadi akibat pengaruh makanan atau obat.
Mengonsumsi licorice (sejenis tumbuhan yang dikenal dengan akar manis), mengonsumsi suplemen penambah zat besi atau obat yang mengandung bismuth bisa membuat feses berwarna hitam.
Jika perubahan warna feses ini terjadi dalam jangka waktu lama dan tetap muncul meskipun sudah tidak mengonsumsi suatu makanan, sebaiknya segera periksakan ke dokter untuk melihat apakah ada gangguan di usus atau infeksi yang membuat warna feses berubah.
9 dari 10 Orang Hipertensi Karena Keturunan
Hipertensi atau tekanan darah tinggi memang diketahui merupakan suatu kondisi yang diturunkan. Sebanyak 9 dari 10 orang yang menderita hipertensi terbukti karena faktor keturunan.
"Sekitar 90-95 persen atau 9 dari 10 penderita hipertensi karena faktor keturunan, jadi artinya sudah ada bakat yang diturunkan," ujar Prof DR Dr Jose Roesma, SpPD-KGH dalam acara The 5th Scientific Meeting on Hypertension 2011 di Hotel Ritz Charlton, Jakarta, Sabtu (26/2/2011).
Prof Jose menuturkan bakat ini bisa dari orangtua, paman, kakek, nenek atau bibinya dan baru akan muncul atau berkembang kalau situasi serta lingkungan sekitarnya mendukung. Karena faktor turunan ini tidak bisa dielakkan, maka lingkungan ini yang harus dijaga misalnya menjaga berat badan, tidak mengonsumsi garam berlebih dan olahraga agar tidak menjadi hipertensi.
"Hipertensi ini biasanya diam-diam atau tidak memiliki gejala yang muncul, kadang setelah 5-10 tahun baru terasa atau sudah ada komplikasinya," ujar Prof Jose.
Diperkirakan terdapat 76 persen kasus hipertensi di masyarakat yang belum terdiagnosis, dalam hal ini seseorang tidak tahu bahwa dirinya mengidap hipertensi. Hal ini karena hipertensi tidak menunjukkan gejala atau keluhan apa pun sehingga sering disebut sebagai the silent killer.
Tingginya prevalensi hipertensi diduga terkait erat dengan gaya hidup, tingkat stres, pola makan terutama dalam hal konsumsi garam serta kurangnya aktivitas fisik. Berdasarkan data Riskesdas 2007 diketahui hampir seperempat (24,5 persen) penduduk Indonesia berusia di atas 10 tahun mengonsumsi satu kali atau lebih makanan asin setiap harinya.
"Kalau seseorang sudah memiliki tekanan darah tinggi maka harus mengubah gaya hidup dan juga mengonsumsi obat. Karena kalau tidak dalam 10 tahun tinggal pilih jantung, stroke atau cuci darah," ujar Prof Dr Ruly M A Roesli, SpPD-KGH.
Tekanan darah dibilang normal jika nilainya 120/80 dan dikatakan tekanan darah tinggi jika nilainya 140/90. Dan jika tekanannya diantara 120-140 untuk sistolik dan 80-90 untuk diastoliknya, maka disebut dengan prehipertensi. Orang yang prehipertensi ini harus hati-hati dan menjaga pola hidupnya agar tidak menimbulkan komplikasi.
Prof Rully mengungkapkan dalam mengukur tekanan darah juga harus dilakukan dengan benar, seperti dalam posisi duduk, tidak habis merokok, tidak habis minum kopi, tidak setelah olahraga, tidak penuh kondisi kandung kemihnya dan alatnya sudah dikalibrasi.
"Untuk itu mengukur tekanan darah itu penting dan harus dilakukan secara teratur dan benar. Sebaiknya semua orang tahu berapa tekanan darah yang dimilikinya, sama seperti ketika dia tahu apa golongan darahnya," ujar Prof Rully.
Masyarakat harus mengetahui bahwa hipertensi ini adalah kondisi medis yang serius, bisa menimbulkan komplikasi dan tidak boleh disepelekan. Karenanya periksalah tekanan darah secara berkala dan benar.
"Sekitar 90-95 persen atau 9 dari 10 penderita hipertensi karena faktor keturunan, jadi artinya sudah ada bakat yang diturunkan," ujar Prof DR Dr Jose Roesma, SpPD-KGH dalam acara The 5th Scientific Meeting on Hypertension 2011 di Hotel Ritz Charlton, Jakarta, Sabtu (26/2/2011).
Prof Jose menuturkan bakat ini bisa dari orangtua, paman, kakek, nenek atau bibinya dan baru akan muncul atau berkembang kalau situasi serta lingkungan sekitarnya mendukung. Karena faktor turunan ini tidak bisa dielakkan, maka lingkungan ini yang harus dijaga misalnya menjaga berat badan, tidak mengonsumsi garam berlebih dan olahraga agar tidak menjadi hipertensi.
"Hipertensi ini biasanya diam-diam atau tidak memiliki gejala yang muncul, kadang setelah 5-10 tahun baru terasa atau sudah ada komplikasinya," ujar Prof Jose.
Diperkirakan terdapat 76 persen kasus hipertensi di masyarakat yang belum terdiagnosis, dalam hal ini seseorang tidak tahu bahwa dirinya mengidap hipertensi. Hal ini karena hipertensi tidak menunjukkan gejala atau keluhan apa pun sehingga sering disebut sebagai the silent killer.
Tingginya prevalensi hipertensi diduga terkait erat dengan gaya hidup, tingkat stres, pola makan terutama dalam hal konsumsi garam serta kurangnya aktivitas fisik. Berdasarkan data Riskesdas 2007 diketahui hampir seperempat (24,5 persen) penduduk Indonesia berusia di atas 10 tahun mengonsumsi satu kali atau lebih makanan asin setiap harinya.
"Kalau seseorang sudah memiliki tekanan darah tinggi maka harus mengubah gaya hidup dan juga mengonsumsi obat. Karena kalau tidak dalam 10 tahun tinggal pilih jantung, stroke atau cuci darah," ujar Prof Dr Ruly M A Roesli, SpPD-KGH.
Tekanan darah dibilang normal jika nilainya 120/80 dan dikatakan tekanan darah tinggi jika nilainya 140/90. Dan jika tekanannya diantara 120-140 untuk sistolik dan 80-90 untuk diastoliknya, maka disebut dengan prehipertensi. Orang yang prehipertensi ini harus hati-hati dan menjaga pola hidupnya agar tidak menimbulkan komplikasi.
Prof Rully mengungkapkan dalam mengukur tekanan darah juga harus dilakukan dengan benar, seperti dalam posisi duduk, tidak habis merokok, tidak habis minum kopi, tidak setelah olahraga, tidak penuh kondisi kandung kemihnya dan alatnya sudah dikalibrasi.
"Untuk itu mengukur tekanan darah itu penting dan harus dilakukan secara teratur dan benar. Sebaiknya semua orang tahu berapa tekanan darah yang dimilikinya, sama seperti ketika dia tahu apa golongan darahnya," ujar Prof Rully.
Masyarakat harus mengetahui bahwa hipertensi ini adalah kondisi medis yang serius, bisa menimbulkan komplikasi dan tidak boleh disepelekan. Karenanya periksalah tekanan darah secara berkala dan benar.
Ketakutan yang Teramat Sangat Bisa Memicu Keringat Darah
Keringat normalnya berupa cairan yang tidak berwarna. Tapi beberapa orang bisa mengalami keringat darah. Ketakutan yang amat sangat atau stres yang maha besar diduga menjadi pemicu manusia mengeluarkan keringat darah.
Kasus orang yang mengalami keringat darah terbilang langka. Kondisi ini disebut dengan hematidrosis (sweat blood) yang pada beberapa kondisi tertentu bisa disebabkan oleh penyakit lain atau mengalami tekanan darah tinggi.
Dr Frederick Zugibe, ahli forensik dari New York menuturkan hematidrosis adalah salah satu efek samping yang ekstrem dari respons fight or flight. Sebagian besar terjadi ketika seseorang mengalami stres kecemasan atau ketakutan yang teramat dalam, seperti dikutip dari Howstuffworks, Sabtu (26/2/2011).
Kecemasan dan ketakutan yang begitu kuat bisa menyebabkan pembuluh darah kecil yang menyuplai ke kelenjar keringat menjadi ketat dan mengecil, sehingga ketika pembuluh darah melebar akan terjadi pendarahan.
Pada saat sedang stres umumnya keringat yang keluar akan lebih banyak, dan ketika pembuluh darah sudah melebar kembali maka keringat yang keluar di permukaan kulit akan bercampur dengan darah yang membuat orang menyebutnya keringat darah.
Berkeringat darah memang bisa menakutkan dan sangat langka. Tapi biasanya kondisi ini berkaitan dengan penyakit lain seperti hemochromatosis, yaitu kondisi bahaya
yang mana zat besi banyak terbentuk dan disimpan dalam tubuh sehingga membuat seseorang rentan terhadap hematidrosis.
Selain itu ada pula teori lain yang menyebutkan bahwa kecemasan atau ketakutan ekstrem yang dialami seseorang menyebabkan pelepasan suatu bahan kimia yang bisa
memecah kapiler di dalam kelenjar keringat. Akibatnya ada sejumlah kecil pendarahan sehingga keringat yang keluar disertai dengan darah.
Dr Zugibe menuturkan beberapa kasus terkait dengan hematidrosis dilaporkan terjadi ketika seseorang mengalami ketakutan menjelang hukuman eksekusi serta ada juga
akibat takut badai saat tengah berlayar.
Efek yang terjadi di tubuh terkait dengan hematidrosis ini meliputi kelemahan, dehidrasi ringan hingga sedang serta kecemasan tinggi yang membuat seseorang berkeringat hingga keringat darah.
Kasus orang yang mengalami keringat darah terbilang langka. Kondisi ini disebut dengan hematidrosis (sweat blood) yang pada beberapa kondisi tertentu bisa disebabkan oleh penyakit lain atau mengalami tekanan darah tinggi.
Dr Frederick Zugibe, ahli forensik dari New York menuturkan hematidrosis adalah salah satu efek samping yang ekstrem dari respons fight or flight. Sebagian besar terjadi ketika seseorang mengalami stres kecemasan atau ketakutan yang teramat dalam, seperti dikutip dari Howstuffworks, Sabtu (26/2/2011).
Kecemasan dan ketakutan yang begitu kuat bisa menyebabkan pembuluh darah kecil yang menyuplai ke kelenjar keringat menjadi ketat dan mengecil, sehingga ketika pembuluh darah melebar akan terjadi pendarahan.
Pada saat sedang stres umumnya keringat yang keluar akan lebih banyak, dan ketika pembuluh darah sudah melebar kembali maka keringat yang keluar di permukaan kulit akan bercampur dengan darah yang membuat orang menyebutnya keringat darah.
Berkeringat darah memang bisa menakutkan dan sangat langka. Tapi biasanya kondisi ini berkaitan dengan penyakit lain seperti hemochromatosis, yaitu kondisi bahaya
yang mana zat besi banyak terbentuk dan disimpan dalam tubuh sehingga membuat seseorang rentan terhadap hematidrosis.
Selain itu ada pula teori lain yang menyebutkan bahwa kecemasan atau ketakutan ekstrem yang dialami seseorang menyebabkan pelepasan suatu bahan kimia yang bisa
memecah kapiler di dalam kelenjar keringat. Akibatnya ada sejumlah kecil pendarahan sehingga keringat yang keluar disertai dengan darah.
Dr Zugibe menuturkan beberapa kasus terkait dengan hematidrosis dilaporkan terjadi ketika seseorang mengalami ketakutan menjelang hukuman eksekusi serta ada juga
akibat takut badai saat tengah berlayar.
Efek yang terjadi di tubuh terkait dengan hematidrosis ini meliputi kelemahan, dehidrasi ringan hingga sedang serta kecemasan tinggi yang membuat seseorang berkeringat hingga keringat darah.
Langganan:
Postingan (Atom)