Kebanyakan orang gemar dan puas setelah sukses membunyikan leher. Gerakan khas itu mungkin menjadi kebiasaan yang sulit dihilangkan. Ternyata kebiasaan itu dipercaya dapat mengurangi rasa pegal. Sayangnya jika dilakukan terlalu sering dapat meningkatkan risiko stroke.
Gerakan khas yang menghasilkan bunyi mirip tulang patah sebenarnya terjadi akibat adanya pelepasan gas di dalam membran synovial yang menyelubungi persendian. Gas tersebut keluar dari membran akibat adanya tekanan yang kuat saat leher atau pinggang diputar dengan gerakan mengentak.
Lepasnya gas-gas tersebut tidak berbahaya, bahkan bisa membantu meredakan rasa kaku dan pegal-pegal di persendian. Rasa pegal bisa berkurang untuk sesaat, meski biasanya akan kembali lagi ketika membran synovial mulai terisi kembali oleh udara.
Pakar kebugaran dari New York, Henry S Lodge, MD mengatakan kebiasaan membunyikan leher lebih berbahaya daripada bagian lain karena bisa meningkatkan risiko stroke.
"Pada beberapa perempuan, membunyikan leher dengan gerakan khas dilaporkan bisa meningkatkan risiko stroke. Diduga karena hal ini memicu kerusakan arteri atau pembuluh nadi," ungkap Lodge seperti dikutip dari MSN Health.
Tindakan menggerakkan leher sehingga menghasilkan bunyi mirip tulang patah tidak pernah dianjurkan oleh para ahli. Jika tidak ingin merasakan pegal-pegal, pilihan paling tepat adalah dengan lebih sering bergerak atau melakukan aktivitas fisik.
Kalaupun terpaksa harus melakukannya karena mungkin sudah menjadi kebiasaan yang sulit hilang, maka gerakan yang dilakukan tidak boleh terlalu kuat dan mengentak. Lakukan gerakan sewajarnya, jangan dipaksakan terlalu memutar atau menekuk sehingga memberi beban ekstra karena bisa memicu arthritis atau radang sendi.
Obat-obat yang Efek Sampingnya Bisa Mengobati Penyakit Lain
Selain memiliki khasiat atau indikasi, setiap obat juga punya efek samping yang umumnya selalu dihindari. Namun ada juga beberapa obat yang efek sampingnya justru lebih berguna dan banyak digunakan daripada indikasi yang sebenarnya.
Dari kelompok Over the Counter (OTC) atau obat bebas, detikHealth pernah mengulas beberapa obat yang efek sampingnya bisa dimanfaatkan untuk keperluan lain. Di antaranya obat jerawat yang bisa mengobati wasir serta obat asma untuk menghentikan mimisan.
Bukan hanya obat bebas, obat-obat keras yang digunakan dalam pengobatan penyakit kronis juga banyak yang difungsikan di luar indinasi sebenarnya. Alternatif penggunaan obat tersebut tidak ada dalam gudeline atau panduan resmi bagi tenaga medis, namun digunakan berdasarkan eksperimen.
Beberapa obat yang dipakai tenaga medis karena memiliki manfaat tersembunyi antara lain sebagai berikut, seperti dilansir detikHealth, Senin (18/4/2011), dari WebMD, Pubmed.gov serta Guardian.
1. Obat kanker untuk mencegah kebutaan
Meski fungsi utamanya adalah untuk mengobati kanker usus besar (colon cancer), injeksi Avastin (Bevacizumab) dipakai oleh dokter mata di Eropa untuk mencegah kerusakan makular akibat proses penuaan atau AMD (Age-related Macular Degenerative). AMD merupakan salah satu pemicu kebutaan pada lansia.
2. Obat hipertensi untuk membangkitkan gairah seks
Meski sangat populer sebagai obat impotensi, Viagra (Sildenafil) awalnya justru digunakan sebagai obat jantung dan hipertensi pulmonari atau tekanan darah tinggi di paru-paru. Hanya karena efek sampingnya bisa membangkitkan ereksi, obat ini akhirnya malah dipasarkan sebagai obat anti-impotensi pada laki-laki.
3. Obat epilepsi untuk mengatasi gangguan jiwa
Awalnya, carbamazepine merupakan obat antikejang pada penderita epilepsi. Namun belakangan obat ini digunakan juga untuk mengatasi berbagai kondisi kejiwaan seperti Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH), schizophrenia dan gangguan stres pasca trauma.
4. Antiradang untuk memperbaiki fungsi paru-paru
Dexamethasone dikenal sebagai steroid antiradang yang dipakai dalam pengobatan nyeri sendi atau arthritis. Sebuah penelitian di University of Southern California menunjukkan, obat ini juga bisa memperbaiki kelainan fungsi paru pada janin dan bayi baru lahir.
5. Obat pencahar untuk mencegah preeklamsia
Sebagai obat sehari-hari, Garam Inggris atau Magnesium Sulfat (MgSO4) cukup dikenal sebagai pencahar untuk mengatasi susah air besar. Manfaat lainnya di klinik kebidanan adalah sebagai alternatif pengatasan untuk preeklamsia atau tekanan darah tinggi pada proses persalinan, khususnya pada bayi yang lahir prematur.
6. Obat sakit kepala untuk mengatasi ketombe
Sebagai pereda nyeri, aspirin sangat ampuh menghilangkan sakit kepala. Namun obat ini dikenal juga karena punya banyak khasiat, antara lain mengusir ketombe dengan cara mencampur tablet yang sudah digerus pada shampoo yang digunakan untuk keramas.
Dari kelompok Over the Counter (OTC) atau obat bebas, detikHealth pernah mengulas beberapa obat yang efek sampingnya bisa dimanfaatkan untuk keperluan lain. Di antaranya obat jerawat yang bisa mengobati wasir serta obat asma untuk menghentikan mimisan.
Bukan hanya obat bebas, obat-obat keras yang digunakan dalam pengobatan penyakit kronis juga banyak yang difungsikan di luar indinasi sebenarnya. Alternatif penggunaan obat tersebut tidak ada dalam gudeline atau panduan resmi bagi tenaga medis, namun digunakan berdasarkan eksperimen.
Beberapa obat yang dipakai tenaga medis karena memiliki manfaat tersembunyi antara lain sebagai berikut, seperti dilansir detikHealth, Senin (18/4/2011), dari WebMD, Pubmed.gov serta Guardian.
1. Obat kanker untuk mencegah kebutaan
Meski fungsi utamanya adalah untuk mengobati kanker usus besar (colon cancer), injeksi Avastin (Bevacizumab) dipakai oleh dokter mata di Eropa untuk mencegah kerusakan makular akibat proses penuaan atau AMD (Age-related Macular Degenerative). AMD merupakan salah satu pemicu kebutaan pada lansia.
2. Obat hipertensi untuk membangkitkan gairah seks
Meski sangat populer sebagai obat impotensi, Viagra (Sildenafil) awalnya justru digunakan sebagai obat jantung dan hipertensi pulmonari atau tekanan darah tinggi di paru-paru. Hanya karena efek sampingnya bisa membangkitkan ereksi, obat ini akhirnya malah dipasarkan sebagai obat anti-impotensi pada laki-laki.
3. Obat epilepsi untuk mengatasi gangguan jiwa
Awalnya, carbamazepine merupakan obat antikejang pada penderita epilepsi. Namun belakangan obat ini digunakan juga untuk mengatasi berbagai kondisi kejiwaan seperti Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH), schizophrenia dan gangguan stres pasca trauma.
4. Antiradang untuk memperbaiki fungsi paru-paru
Dexamethasone dikenal sebagai steroid antiradang yang dipakai dalam pengobatan nyeri sendi atau arthritis. Sebuah penelitian di University of Southern California menunjukkan, obat ini juga bisa memperbaiki kelainan fungsi paru pada janin dan bayi baru lahir.
5. Obat pencahar untuk mencegah preeklamsia
Sebagai obat sehari-hari, Garam Inggris atau Magnesium Sulfat (MgSO4) cukup dikenal sebagai pencahar untuk mengatasi susah air besar. Manfaat lainnya di klinik kebidanan adalah sebagai alternatif pengatasan untuk preeklamsia atau tekanan darah tinggi pada proses persalinan, khususnya pada bayi yang lahir prematur.
6. Obat sakit kepala untuk mengatasi ketombe
Sebagai pereda nyeri, aspirin sangat ampuh menghilangkan sakit kepala. Namun obat ini dikenal juga karena punya banyak khasiat, antara lain mengusir ketombe dengan cara mencampur tablet yang sudah digerus pada shampoo yang digunakan untuk keramas.
Banyak yang Tidak Tahu Bahaya Buang Baterai Bekas
Apa yang Anda lakukan terhadap baterai bekas? Hampir semua akan menjawab, membuangnya ke tempat sampah. Baterai bekas adalah limbah yang sangat berbahaya yang sebenarnya tidak boleh dibuang sembarangan.
Semua jenis baterai bekas seperti baterai remote, mainan, jam tangan, telepon seluler, kamera digital maupun baterai yang bisa dicharge (rechargeable) termasuk limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun).
Bila dibuang sembarangan atau tidak didaur ulang, maka kandungan logam berat dan zat-zat berbahaya lain yang ada di baterai dapat mencemari air dan tanah, yang pada akhirnya membahayakan tubuh manusia.
Pakar lingkungan Dr R Budi Haryanto mengaku wajar jika masyarakat banyak yang tidak tahu cara membuang baterai bekas yang aman. Karena memang selama ini juga tidak pernah ada sosialisasi bagaimana memperlakukan jenis-jenis sampah.
Menurutnya, sangat sulit untuk menyadarkan masyarakat bagaimana membuang limbah yang berbahaya jika pemerintah juga tidak memberikan contoh.
"Hampir semua orang tidak aware karena mereka tidak tahu bahayanya, jadi baterai bekas di buang begitu saja," ujar Dr R Budi Haryanto selaku Ketua Departemen Kesehatan Lingkungan FKM UI saat dihubungi, Kamis (17/3/2011).
Dr Budi menuturkan salah satu kuncinya adalah melakukan sosialisasi mengenai masalah hal ini kepada masyarakat bahwa baterai bekas itu berbahaya sehingga penanganannya lebih komprehensif. Kalau tidak disosialisasi maka masyarakat tidak akan tahu dan tidak mengelola limbah tersebut dengan baik.
Kenapa baterai bekas tidak boleh dibuang sembarangan?
Baterai mengandung berbagai macam logam berat seperti merkuri, mangan, timbal, nikel, lithium dan kadmium.
Jika baterai ini dibuang sembarangan maka logam berat yang terkandung di dalamnya akan mencemari air tanah penduduk dan membahayakan kesehatan.
Dr Budi mengungkapkan jika air yang tercemar logam berat ini digunakan oleh masyarakat bisa menyebabkan penyakit kronis yang nantinya menimbulkan gangguan di sistem saraf pusat, ginjal, sistem reproduksi dan bahkan kanker.
"Efek yang muncul adalah jangka panjang. Dan biasanya masyarakat baru akan lebih peduli jika efek yang muncul itu dalam jangka waktu dekat," ungkap dosen FKM yang lahir di Malang 51 tahun lalu.
Bagaimana mengelola sampah baterai bekas?
Seharusnya limbah baterai bekas ini dikelola secara khusus dan terpisah dari sampah-sampah lainnya.
Teknologi yang ada adalah limbah B3 akan ditimbun di dalam tanah yang sudah mengandung bahan-bahan kimia lain untuk dinetralisir dan juga dihancurkan agar tidak mencemari lingkungan.
"Untuk mengatasi limbah B3 ini semua orang harus aware terlebih dahulu, baik dari masyarakat, pengelola sampah dan juga pemerintah karena ini masalah yang kompleks. Biasanya hanya orang yang betul-betul sadar yang melakukan hal ini," ujarnya.
Apa bahaya baterai bekas?
Limbah baterai tidak hanya menyebabkan polusi tetapi juga membahayakan sumber daya alam karena mengandung logam berat dan elektrolit korosif yang menjadi sumber daya baterai, seperti timah, merkuri, nikel, kadmium, lithium, perak, seng dan mangan
Dalam aksi mikroorganisme, merkuri anorganik bisa diubah menjadi methylmercury, berkumpul dalam tubuh ikan yang kemudian dikonsumsi manusia. Methylmercury dapat memasuki sel-sel otak dan berdampak serius seperti merusak sistem saraf yang bisa membuat orang menjadi gila atau bahkan menyebabkan kematian.
Sedangkan kadmium baterai dapat mengkontaminasi tanah dan air, yang akhirnya masuk ke tubuh manusia menyebabkan kerusakan hati dan ginjal, juga dapat menyebabkan tulang lunak atau kecacatan tulang berat.
Selain itu, kadmium dapat menyebabkan keracunan kronis dan menjadi faktor menyebabkan emfisema (penyakit paru obstruktif kronik yang melibatkan kerusakan pada kantung udara di paru-paru), osteomalasia (pelunakan tulang), anemia (kurang darah), juga membuat kelumpuhan pada tubuh manusia.
Ekskresi timbal juga paling sulit di dalam tubuh manusia dan dapat mengganggu fungsi ginjal dan fungsi reproduksi.
Jika limbah baterai dicampur dengan limbah padat lainnya, dari waktu ke waktu kandungan berbahaya didalamnya dapat mencemari air dan tanah, yang kemudian mengancam kehidupan ikan, tanaman, perusakan lingkungan dan secara tidak langsung mengancam kesehatan manusia.
Kenapa susah membiasakan warga membuang limbah baterai dengan tepat?
Menurut Dr Budi susahnya membiasakan orang membuang limbah baterai yang aman karena perlu usaha yang besar. Harus ada fasilitas khusus yang menampung dan orang yang mengerjakannya.
Contohnya jika dikumpulkan per RT, lalu siapa yang akan mengirim ke pusat pengolahan limbah B3 nya. Kondisi ini terkait dengan berapa jauh letaknya dan berapa biaya yang harus dikeluarkan.
Meski demikian Dr Budi menuturkan ada beberapa hal yang bisa dilakukan masyarakat untuk mengurangi dampak buruk dari pencemaran limbah baterai bekas yaitu:
Karena itu sosialisasi mengenai bahaya dari limbah B3 ini sangat penting untuk menyadarkan masyarakat agar jangan membuang limbah baterai bekas secara sembarangan sehingga tidak mencemari lingkungan yang bisa berdampak buruk pada kesehatan.
Tempat buang limbah baterai?
Di beberapa negara maju daur ulang baterai dilakukan sangat serius. Banyak negara di Eropa Barat, tidak hanya di toko-toko tapi juga langsung di jalan, dilengkapi dengan kotak daur ulang baterai khusus dan menggunakan bahan daur ulang baterai 95 persen, khususnya dalam pemulihan logam bernilai tinggi.
Semua jenis baterai bekas seperti baterai remote, mainan, jam tangan, telepon seluler, kamera digital maupun baterai yang bisa dicharge (rechargeable) termasuk limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun).
Bila dibuang sembarangan atau tidak didaur ulang, maka kandungan logam berat dan zat-zat berbahaya lain yang ada di baterai dapat mencemari air dan tanah, yang pada akhirnya membahayakan tubuh manusia.
Pakar lingkungan Dr R Budi Haryanto mengaku wajar jika masyarakat banyak yang tidak tahu cara membuang baterai bekas yang aman. Karena memang selama ini juga tidak pernah ada sosialisasi bagaimana memperlakukan jenis-jenis sampah.
Menurutnya, sangat sulit untuk menyadarkan masyarakat bagaimana membuang limbah yang berbahaya jika pemerintah juga tidak memberikan contoh.
"Hampir semua orang tidak aware karena mereka tidak tahu bahayanya, jadi baterai bekas di buang begitu saja," ujar Dr R Budi Haryanto selaku Ketua Departemen Kesehatan Lingkungan FKM UI saat dihubungi, Kamis (17/3/2011).
Dr Budi menuturkan salah satu kuncinya adalah melakukan sosialisasi mengenai masalah hal ini kepada masyarakat bahwa baterai bekas itu berbahaya sehingga penanganannya lebih komprehensif. Kalau tidak disosialisasi maka masyarakat tidak akan tahu dan tidak mengelola limbah tersebut dengan baik.
Kenapa baterai bekas tidak boleh dibuang sembarangan?
Baterai mengandung berbagai macam logam berat seperti merkuri, mangan, timbal, nikel, lithium dan kadmium.
Jika baterai ini dibuang sembarangan maka logam berat yang terkandung di dalamnya akan mencemari air tanah penduduk dan membahayakan kesehatan.
Dr Budi mengungkapkan jika air yang tercemar logam berat ini digunakan oleh masyarakat bisa menyebabkan penyakit kronis yang nantinya menimbulkan gangguan di sistem saraf pusat, ginjal, sistem reproduksi dan bahkan kanker.
"Efek yang muncul adalah jangka panjang. Dan biasanya masyarakat baru akan lebih peduli jika efek yang muncul itu dalam jangka waktu dekat," ungkap dosen FKM yang lahir di Malang 51 tahun lalu.
Bagaimana mengelola sampah baterai bekas?
Seharusnya limbah baterai bekas ini dikelola secara khusus dan terpisah dari sampah-sampah lainnya.
Teknologi yang ada adalah limbah B3 akan ditimbun di dalam tanah yang sudah mengandung bahan-bahan kimia lain untuk dinetralisir dan juga dihancurkan agar tidak mencemari lingkungan.
"Untuk mengatasi limbah B3 ini semua orang harus aware terlebih dahulu, baik dari masyarakat, pengelola sampah dan juga pemerintah karena ini masalah yang kompleks. Biasanya hanya orang yang betul-betul sadar yang melakukan hal ini," ujarnya.
Apa bahaya baterai bekas?
Limbah baterai tidak hanya menyebabkan polusi tetapi juga membahayakan sumber daya alam karena mengandung logam berat dan elektrolit korosif yang menjadi sumber daya baterai, seperti timah, merkuri, nikel, kadmium, lithium, perak, seng dan mangan
Dalam aksi mikroorganisme, merkuri anorganik bisa diubah menjadi methylmercury, berkumpul dalam tubuh ikan yang kemudian dikonsumsi manusia. Methylmercury dapat memasuki sel-sel otak dan berdampak serius seperti merusak sistem saraf yang bisa membuat orang menjadi gila atau bahkan menyebabkan kematian.
Sedangkan kadmium baterai dapat mengkontaminasi tanah dan air, yang akhirnya masuk ke tubuh manusia menyebabkan kerusakan hati dan ginjal, juga dapat menyebabkan tulang lunak atau kecacatan tulang berat.
Selain itu, kadmium dapat menyebabkan keracunan kronis dan menjadi faktor menyebabkan emfisema (penyakit paru obstruktif kronik yang melibatkan kerusakan pada kantung udara di paru-paru), osteomalasia (pelunakan tulang), anemia (kurang darah), juga membuat kelumpuhan pada tubuh manusia.
Ekskresi timbal juga paling sulit di dalam tubuh manusia dan dapat mengganggu fungsi ginjal dan fungsi reproduksi.
Jika limbah baterai dicampur dengan limbah padat lainnya, dari waktu ke waktu kandungan berbahaya didalamnya dapat mencemari air dan tanah, yang kemudian mengancam kehidupan ikan, tanaman, perusakan lingkungan dan secara tidak langsung mengancam kesehatan manusia.
Kenapa susah membiasakan warga membuang limbah baterai dengan tepat?
Menurut Dr Budi susahnya membiasakan orang membuang limbah baterai yang aman karena perlu usaha yang besar. Harus ada fasilitas khusus yang menampung dan orang yang mengerjakannya.
Contohnya jika dikumpulkan per RT, lalu siapa yang akan mengirim ke pusat pengolahan limbah B3 nya. Kondisi ini terkait dengan berapa jauh letaknya dan berapa biaya yang harus dikeluarkan.
Meski demikian Dr Budi menuturkan ada beberapa hal yang bisa dilakukan masyarakat untuk mengurangi dampak buruk dari pencemaran limbah baterai bekas yaitu:
- Masyarakat harus disosialisasikan terlebih dahulu mengenai bahaya dari limbah B3 bagi kesehatan
- Mulailah untuk memisahkan limbah berbahaya seperti baterai bekas di rumah dengan menaruhnya di dalam plastik khusus dan terpisah dengan sampah lainnya
- Kumpulkan semua limbah bahan berbahaya di dalam tempat tertentu, misalnya di setiap satu RW ada satu tempat khusus untuk menampung sementara limbah berbahaya
- Saat pengelola sampah datang untuk mengambil sebaiknya mereka juga sudah memiliki kesadaran untuk tidak mencampur limbah berbahaya dengan sampah lainnya
- Setelah itu limbah B3 ini akan dikirimkan ke tempat pengelola limbah B3 yang sudah memenuhi standar.
Karena itu sosialisasi mengenai bahaya dari limbah B3 ini sangat penting untuk menyadarkan masyarakat agar jangan membuang limbah baterai bekas secara sembarangan sehingga tidak mencemari lingkungan yang bisa berdampak buruk pada kesehatan.
Tempat buang limbah baterai?
Di beberapa negara maju daur ulang baterai dilakukan sangat serius. Banyak negara di Eropa Barat, tidak hanya di toko-toko tapi juga langsung di jalan, dilengkapi dengan kotak daur ulang baterai khusus dan menggunakan bahan daur ulang baterai 95 persen, khususnya dalam pemulihan logam bernilai tinggi.
Hepatitis B 100 Kali Lebih Menular Dibanding HIV
Virus Hepatitis B merupakan salah satu penyebab infeksi liver atau hati berat. Di Amerika, 1 dari 20 orang dapat terinfeksi virus ini. Tiap tahunnya ada 2 juta orang terinfeksi, 350 orang dengan status kronis, dan diperkirakan 600 ribu orang di dunia meninggal akibat penyakit ini,
Virus ini mempunyai media penularan yang serupa dengan HIV, yaitu melalui darah dan cairan tubuh. Hepatitis B tidak ditularkan melalui kontak kulit, keringat, air mata.
Beberapa gejala dari penyakit ini antara lain:
Diakui oleh World Health Organization (WHO) bahwa virus Hepatitis B berpeluang 50 sampai dengan 100 kali lebih menular (infectious) dibandingkan dengan Human Immunodeficiency Virus (HIV).
Risiko terkena Hepatitis B meningkat apabila:
Apabila Anda merasa telah melakukan tindakan yang berisiko terinfeksi Hepatitis B, segera ke dokter untuk dapat memperoleh suntikan immunoglobulin dalam waktu 24 jam.
Apabila Anda mengetahui telah mengidap Hepatitis B, ada baiknya untuk:
Penyakit Hepatitis B dapat bersifat akut (kurang dari 6 bulan) atau kronis (lebih dari 6 bulan). Kondisi kronik dapat menyebabkan kondisi sirosis Hepatis atau kondisi yang menyebabkan kerusakan jaringan liver permanen, gagal fungsi liver atau bahkan kanker yang berakibat fatal.
Meskipun terapi spesifik untuk virus ini masih dalam investigasi lanjut, sebenarnya virus ini dapat dicegah hanya dengan melakukan vaksin. Vaksin Hepatitis B yang dikenal sebagai Engerix-B efektif untuk memberikan 95% proteksi pada anak dan dewasa.
Perlu diperhatikan bahwa ada efek samping setelah pemberian vaksin ini yang berupa lemah, sakit kepala, mual dan bengkak di sekitar suntikan, yang tidak berlangsung lama.
Virus ini mempunyai media penularan yang serupa dengan HIV, yaitu melalui darah dan cairan tubuh. Hepatitis B tidak ditularkan melalui kontak kulit, keringat, air mata.
Beberapa gejala dari penyakit ini antara lain:
- Berkurangnya nafsu makan
- Mual muntah
- Lemah
- Nyeri perut terutama bagian kanan atas di sekitar iga paling bawah
- Kulit kuning dan warna mata yang harusnya putih juga mulai menguning, yang dikenal sebagai jaundice.
- Nyeri sendi
Diakui oleh World Health Organization (WHO) bahwa virus Hepatitis B berpeluang 50 sampai dengan 100 kali lebih menular (infectious) dibandingkan dengan Human Immunodeficiency Virus (HIV).
Risiko terkena Hepatitis B meningkat apabila:
- Pengguna jarum suntik yang tidak aman
- Hubungan seksual yang tidak terproteksi. Gunakanlah kondom dengan bahan latex atau polyurethane apabila alergi latex.
- Lahir dari ibu yang menderita Hepatitis B
Apabila Anda merasa telah melakukan tindakan yang berisiko terinfeksi Hepatitis B, segera ke dokter untuk dapat memperoleh suntikan immunoglobulin dalam waktu 24 jam.
Apabila Anda mengetahui telah mengidap Hepatitis B, ada baiknya untuk:
- Selalu terproteksi saat berhubungan seksual
- Utarakan kepada partner sexual Anda bahwa Anda mengidap Hepatitis B
- Utarakan pula kepada tenaga kesehatan apabila Anda dirawat di RS untuk penyakit tertentu, sehingga tenaga kesehatan tersebut dapat melindungi diri dengan memakai sarung tangan saat melakukan tindakan medis
- Jangan meminjamkan pisau cukur rambut atau kumis dan sikat gigi
- Utarakan kepada dokter kandungan apabila Anda hamil
Penyakit Hepatitis B dapat bersifat akut (kurang dari 6 bulan) atau kronis (lebih dari 6 bulan). Kondisi kronik dapat menyebabkan kondisi sirosis Hepatis atau kondisi yang menyebabkan kerusakan jaringan liver permanen, gagal fungsi liver atau bahkan kanker yang berakibat fatal.
Meskipun terapi spesifik untuk virus ini masih dalam investigasi lanjut, sebenarnya virus ini dapat dicegah hanya dengan melakukan vaksin. Vaksin Hepatitis B yang dikenal sebagai Engerix-B efektif untuk memberikan 95% proteksi pada anak dan dewasa.
Perlu diperhatikan bahwa ada efek samping setelah pemberian vaksin ini yang berupa lemah, sakit kepala, mual dan bengkak di sekitar suntikan, yang tidak berlangsung lama.
Berjibaku dengan Penyakit Langka Miastenia Gravis
Nama penyakit ini cukup indah, Miastenia Gravis (Myasthenia Gravis/MG). Tapi ketika menyelinap ke tubuh, luar biasa menyakitkan dan penuh perjuangan bagi pasien untuk melawan penyakit langka yang susah disembuhkan ini. Penderitanya seumur hidup harus berjibaku dengan MG.
Penyakit ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Tak sedikit pasien MG yang menyerah di usia muda karena kurang biaya berobat. Beruntung jika berasal dari keluarga mampu, sehingga penderitanya bisa bertahan dan mencoba untuk hidup senormal mungkin meski sulit.
MG adalah penyakit autoimun, yang artinya sistem imun dalam tubuh yang seharusnya melindungi diri malah berbalik menjadi menyerang organ-organ dalam tubuh terutama sistem sambungan saraf (synaps).
Pada penderita MG, sel antibodi tubuh atau kekebalan akan menyerang sambungan saraf yang mengandung acetylcholine (ACh), yaitu neurotransmiter yang mengantarkan rangsangan dari saraf satu ke saraf lainnya.
Jika reseptor mengalami gangguan maka akan menyebabkan defisiensi, sehingga komunikasi antara sel saraf dan otot terganggu dan menyebabkan kelemahan otot.
Terlalu sedih, stres, kelelahan, marah atau terlalu gembira bisa mengakibatkan penderita MG mengalami kekambuhan bahkan sampai mengalami gagal napas karena saraf-saraf napas tidak bisa bergerak seperti yang sering dialami Dyani Gobel.
"Jadi saya nggak boleh terlalu sedih. Dulu karena terlalu sedih dan stres setelah ditinggal almarhum ibu, saya masuk ICU 21 hari. Kalau terlalu gembira saya juga merasa deg-degan," ujar Dyani Gobel (24 tahun) yang divonis menderita MG sejak usia 3 tahun, Rabu (11/5/2011).
Saat penyakit ini kambuh, Dyani sempat mengalami koma dan harus masuk ICU beberapa kali.
"Saya pernah 2 kali masuk ICU, yang pertama 21 hari dan kedua 38 hari. Itu bahkan sampai koma 4 kali. ICU pertama habis sekitar 98 juta dan yang kedua hampir samalah, sekitar 112 juta," ujar mahasiswi jurusan Hubungan Internasional Universitas Paramadina Jakarta ini.
Pertama kali mengalami gejala penyakit ini, ia dan keluarga tidak mengetahui banyak tentang MG, bahkan dikira keluarganya ia diguna-guna.
"Dulu waktu awal-awal kita belum tahu ini penyakit apa, malah dikira kena guna-guna karena saya ngomongnya jadi pelo (cadel)," jelas gadis kelahiran 13 Mei 1987.
Gejala awal dirinya menderita MG tutur Dyani adalah kelopak mata turun bergantian kanan dan kiri, tapi ketika bangun tidur normal. Dan seiring berjalannya waktu, mata Dyani bahkan tidak bisa melirik.
Gejala kelompak mata turun ini diamini oleh dr Dante Saksono, SpPD, PhD, dari RS Cipto Mangunkusumo.
Gejala yang tampak pada Miastenia Gravis bisa ringan maupun berat. Menurut dr Dante, pada usia di bawah 40 tahun lebih banyak wanita yang menderita MG ketimbang pria. Tetapi untuk penderita di atas usia 50-70 tahun, presentase antara wanita dan pria adalah sama.
dr Dante menuturkan gejala-gejala Miastenia Gravis pada pasien usia produktif antara lain:
"Dari kecil itu kelopak mata turun dan sempat nggak bisa jalan. Tapi dulu saya belum disuruh minum obat. Saya baru minum obat mestinon waktu umur 16 tahun," jelas Dyani.
Penyakit ini memang susah sembuhnya, si penderita sangat tergantung pada obat-obatan seperti mestinon. Tapi penyakit ini bisa mengalami remisi atau waktu tidak kambuh. Menghindari stres dan kelelahan sangat disarankan agar penyakit ini tak gampang kambuh.
"Kalau saya sekarang sudah mendingan, terakhir rawat inap tahun 2006. Sekarang bahkan dosis mestinon saya cuma 1 kali seminggu yang tadinya sehari 3 kali. Tapi ada teman-teman (penderita MG) yang harus minum obat 8 kali sehari," jelas gadis yang kini tengah sibuk menyelesaikan skripsi.
Mestinon (Pyridostigmine bromide) merupakan obat yang digunakan untuk mengobati kelemahan otot pada orang dengan Miastenia Gravis.
Namun meski hidup dengan Miastenia Gravis, Dyani mengaku tak pernah membatasi aktivitasnya.
"Saya nggak pernah membatasi diri beraktivitas. Masih suka ikut-ikut outbond, bahkan baru-baru ini habis dari Green Canyon (Jawa Barat), ya tapi pulang dari sana saya harus bedrest 2 hari. Tapi kalau untuk snorkeling saya nggak berani karena terakhir snorkeling malah masuk ICU. Yah saya harus tahu kontrol badan saja, jangan sampai terlalu lelah dan stres agar tidak kambuh," jelas Dyani.
Miastenia Gravis juga dialami perempuan asal Bontang, Aulia Yasmin (26 tahun). Ia mengaku divonis MG sejak tahun 2000 saat dirinya masih duduk di bangku SMA.
"Dulu gejala awalnya, waktu saya masih sekolah kan suka naik bus, nah itu sering jatuh kalau mau naik bus. Terus mata kanan kiri turun. Di bawa ke dokter mata, dokternya nggak tahu. Karena kita di Bontang, kita harus ke Samarinda, terus disuruh ke dokter saraf. Dari dokter saraf dikasih mestinon itu, terus jadi enakan, jadi itu awalnya divonis MG," kenang perempuan yang kini aktif bekerja sebagai guru SMP di Bontang.
Lain ceritanya dengan Dyani yang harus minum obat seminggu sekali, Aulia menuturkan bahwa dirinya masih harus minum obat 2-3 kali sehari. Tapi MG yang dideritanya masih tergolong ringan.
"Karena nggak parah, MG saya jarang kambuh. Paling kalau lagi capek kelopak kanan turun. Dulu waktu masih kuliah mungkin karena banyak pikiran sering kambuh, tapi setelah selesai saya pulang ke Kalimantan sudah jarang kambuh," jelas Aulia yang merupakan alumni Fakultas Psikologi Universitas Airlangga, Surabaya.
Aulia mengaku sudah menjalani operasi kelenjar thymus di Jakarta. Operasi inilah yang membuatnya jarang mengalami kekambuhan MG dan berkurangnya dosis obat yang harus diminum.
Tapi lain halnya dengan Aulia, Dyani mengaku belum direkomendasikan operasi oleh dokter.
"Saya tidak direkomendasikan operasi oleh dokter. Pertama karena memang biayanya besar, minimal 40 juta. Selain itu kalau operasi, tulang dada harus dipatahin dulu terus baru disambung lagi," jelas Dyani.
Operasi thymus memang merupakan salah satu pengobatan bagi penderita MG. Penyakit ini bisa diobati tergantung kerusakan sistem saraf yang dialami. Pengobatan yang biasa dilakukan yaitu:
Bentuk Yayasan MG
Penyakit Miastenia Gravis masih tergolong jarang. Aulia yang merupakan salah satu aktifis MG menuturkan di Indonesia ada sekitar 140 orang yang terdeteksi menderita MG.
"Yang saya dapat dari milis (mailing list), Facebook dan Twitter sih ada sekitar 140-an di seluruh Indonesia. Yang terbanyak ada di Jabodetabek, itu juga karena mungkin terdeteksi. Yang lain ada di Bontang, Samarinda, Pontianak, Yogya, Malang, Bangka Belitung, Sumatera, Sulawesi, Bima. Kalau daerah timur seperti Papua mungkin susah dideteksinya ya," jelas Aulia, perempuan kelahiran 25 Januari 1985.
Mengingat besar dan sulitnya mendapatkan obat (mestinon), Aulia dan kawan-kawan sesama penderita MG berkeinginan untuk mendirikan Yayasan Miastenia Gravis Indonesia, yang diharapkan dapat menjadi wadah untuk menggalang dana dan informasi bagi teman-teman yang juga menderita MG.
"Biaya untuk MG kan nggak murah, belum lagi di beberapa daerah susah nyari obat mestinonnya, padahal itu obat satu-satunya dan kita harus minum obat itu. Jadi disitulah kita merasa terpanggil untuk mendirikan yayasan. Tapi karena saldo rekening minimal 20 juta untuk bikin yayasan dan belum cukup, jadi belum bisa. Masih kurang beberapa juta lagi baru kita bisa ke notaris," jelas Aulia.
Aulia menuturkan, untuk obat mestinon saja ia harus mengeluarkan dana Rp 1,2 juta per bulan.
"Itu buat saya yang minumnya 2-3 kali sehari. Ada teman-teman yang sampai 6-8 kali sehari. Belum lagi untuk cuci darah bisa sekitar Rp 15-17 juta, kalau operasi sampai Rp 50 juta," jelas Aulia.
Aulia dan penderita MG lainnya berharap Yayasan Miastenia Gravis Indonesia bisa didirikan segera agar bisa menjadi wadah bagi mereka yang memerlukan.
"Kalau saya sih masih ada orangtua yang membantu, tapi bagi teman-teman yang kurang mampu, biaya pengobatan itu kan berat sekali. Saya harap yayasan ini segera jadi biar mereka yang menderita MG juga tidak merasa sendirian," jelas Aulia.
Jarang sekali penderita MG terdeteksi dengan cepat. Dokter kadang mendiagnosa macam-macam mulai sesak napas, amandel hingga TBC yang membuat susah bernapas.
Penyebab pasti reaksi autoimun atau sel antibodi yang menyerang reseptor acetylcholine belum diketahui. Tapi pada sebagian besar pasien, kerusakan kelenjar thymus menjadi penyebabnya.
Maka itu kebanyakan si penderita akan menjalani operasi thymus. Tapi setelah thymus diangkat juga belum ada jaminan penyakit autoimun ini akan sembuh.
Thymus adalah organ khusus dalam sistem kekebalan yang memproduksi antibodi. Organ ini terus tumbuh pada saat kelahiran hingga pubertas, dan akan menghilang seiring bertambahnya usia.
Tapi pada orang-orang tertentu, kelenjar thymus terus tumbuh dan membesar, bahkan bisa menjadi ganas dan menyebabkan tumor pada kelenjar thymus (thymoma).
Pada kelenjar thymus, sel tertentu pada sistem kekebalan belajar membedakan antara tubuh dan zat asing. Kelenjar thymus juga berisi sel otot (myocytes) dengan reseptor acetylcholine.
Untuk alasan yang tidak diketahui, kelenjar thymus bisa memerintahkan sel sistem kekebalan untuk menghasilkan antibodi yang menyerang acetylcholine.
Selain kerusakan kelenjar thymus, dr Dante juga menambahkan faktor lain yang dapat menyebabkan miastenia gravis, seperti penyakit antibodi lupus atau systemic lupus erythematosus (SLE), rheumatoid arthritis (radang sendi), gangguan tiroid, juga diabetes tipe I.
Tapi menurut dr Dante, faktor risiko yang paling besar adalah genetis. Genetis bisa disebabkan oleh hereditas (turunan) atau bahkan mutasi dari gen yang dibawa oleh diri sendiri.
Neonatal myasthenia (miastenia yang dibawa sejak lahir atau turunan) terjadi pada 12 persen bayi yang dilahirkan oleh wanita yang mengalami miastenia gravis.
Antibodi melawan acetylcholine, yang beredar di dalam darah, bisa lewat dari wanita hamil terus ke plasenta menuju janin. Pada beberapa kasus, bayi mengalami kelemahan otot yang hilang beberapa hari sampai beberapa minggu setelah lahir.
Penyakit ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Tak sedikit pasien MG yang menyerah di usia muda karena kurang biaya berobat. Beruntung jika berasal dari keluarga mampu, sehingga penderitanya bisa bertahan dan mencoba untuk hidup senormal mungkin meski sulit.
MG adalah penyakit autoimun, yang artinya sistem imun dalam tubuh yang seharusnya melindungi diri malah berbalik menjadi menyerang organ-organ dalam tubuh terutama sistem sambungan saraf (synaps).
Pada penderita MG, sel antibodi tubuh atau kekebalan akan menyerang sambungan saraf yang mengandung acetylcholine (ACh), yaitu neurotransmiter yang mengantarkan rangsangan dari saraf satu ke saraf lainnya.
Jika reseptor mengalami gangguan maka akan menyebabkan defisiensi, sehingga komunikasi antara sel saraf dan otot terganggu dan menyebabkan kelemahan otot.
Terlalu sedih, stres, kelelahan, marah atau terlalu gembira bisa mengakibatkan penderita MG mengalami kekambuhan bahkan sampai mengalami gagal napas karena saraf-saraf napas tidak bisa bergerak seperti yang sering dialami Dyani Gobel.
"Jadi saya nggak boleh terlalu sedih. Dulu karena terlalu sedih dan stres setelah ditinggal almarhum ibu, saya masuk ICU 21 hari. Kalau terlalu gembira saya juga merasa deg-degan," ujar Dyani Gobel (24 tahun) yang divonis menderita MG sejak usia 3 tahun, Rabu (11/5/2011).
Saat penyakit ini kambuh, Dyani sempat mengalami koma dan harus masuk ICU beberapa kali.
"Saya pernah 2 kali masuk ICU, yang pertama 21 hari dan kedua 38 hari. Itu bahkan sampai koma 4 kali. ICU pertama habis sekitar 98 juta dan yang kedua hampir samalah, sekitar 112 juta," ujar mahasiswi jurusan Hubungan Internasional Universitas Paramadina Jakarta ini.
Pertama kali mengalami gejala penyakit ini, ia dan keluarga tidak mengetahui banyak tentang MG, bahkan dikira keluarganya ia diguna-guna.
"Dulu waktu awal-awal kita belum tahu ini penyakit apa, malah dikira kena guna-guna karena saya ngomongnya jadi pelo (cadel)," jelas gadis kelahiran 13 Mei 1987.
Gejala awal dirinya menderita MG tutur Dyani adalah kelopak mata turun bergantian kanan dan kiri, tapi ketika bangun tidur normal. Dan seiring berjalannya waktu, mata Dyani bahkan tidak bisa melirik.
Gejala kelompak mata turun ini diamini oleh dr Dante Saksono, SpPD, PhD, dari RS Cipto Mangunkusumo.
Gejala yang tampak pada Miastenia Gravis bisa ringan maupun berat. Menurut dr Dante, pada usia di bawah 40 tahun lebih banyak wanita yang menderita MG ketimbang pria. Tetapi untuk penderita di atas usia 50-70 tahun, presentase antara wanita dan pria adalah sama.
dr Dante menuturkan gejala-gejala Miastenia Gravis pada pasien usia produktif antara lain:
- Kelopak mata turun sebelah atau layu (asimetrik ptosis)
- Penglihatan ganda
- Kelemahan otot pada jari-jari, tangan dan kaki (seperti gejala stroke tapi tidak disertai gejala stroke lainnya)
- Gangguan menelan
- Gangguan bicara
- Dan gejala berat berupa melemahnya otot pernapasan (respiratory paralysis), yang biasanya menyerang bayi yang baru lahir
"Dari kecil itu kelopak mata turun dan sempat nggak bisa jalan. Tapi dulu saya belum disuruh minum obat. Saya baru minum obat mestinon waktu umur 16 tahun," jelas Dyani.
Penyakit ini memang susah sembuhnya, si penderita sangat tergantung pada obat-obatan seperti mestinon. Tapi penyakit ini bisa mengalami remisi atau waktu tidak kambuh. Menghindari stres dan kelelahan sangat disarankan agar penyakit ini tak gampang kambuh.
"Kalau saya sekarang sudah mendingan, terakhir rawat inap tahun 2006. Sekarang bahkan dosis mestinon saya cuma 1 kali seminggu yang tadinya sehari 3 kali. Tapi ada teman-teman (penderita MG) yang harus minum obat 8 kali sehari," jelas gadis yang kini tengah sibuk menyelesaikan skripsi.
Mestinon (Pyridostigmine bromide) merupakan obat yang digunakan untuk mengobati kelemahan otot pada orang dengan Miastenia Gravis.
Namun meski hidup dengan Miastenia Gravis, Dyani mengaku tak pernah membatasi aktivitasnya.
"Saya nggak pernah membatasi diri beraktivitas. Masih suka ikut-ikut outbond, bahkan baru-baru ini habis dari Green Canyon (Jawa Barat), ya tapi pulang dari sana saya harus bedrest 2 hari. Tapi kalau untuk snorkeling saya nggak berani karena terakhir snorkeling malah masuk ICU. Yah saya harus tahu kontrol badan saja, jangan sampai terlalu lelah dan stres agar tidak kambuh," jelas Dyani.
Miastenia Gravis juga dialami perempuan asal Bontang, Aulia Yasmin (26 tahun). Ia mengaku divonis MG sejak tahun 2000 saat dirinya masih duduk di bangku SMA.
"Dulu gejala awalnya, waktu saya masih sekolah kan suka naik bus, nah itu sering jatuh kalau mau naik bus. Terus mata kanan kiri turun. Di bawa ke dokter mata, dokternya nggak tahu. Karena kita di Bontang, kita harus ke Samarinda, terus disuruh ke dokter saraf. Dari dokter saraf dikasih mestinon itu, terus jadi enakan, jadi itu awalnya divonis MG," kenang perempuan yang kini aktif bekerja sebagai guru SMP di Bontang.
Lain ceritanya dengan Dyani yang harus minum obat seminggu sekali, Aulia menuturkan bahwa dirinya masih harus minum obat 2-3 kali sehari. Tapi MG yang dideritanya masih tergolong ringan.
"Karena nggak parah, MG saya jarang kambuh. Paling kalau lagi capek kelopak kanan turun. Dulu waktu masih kuliah mungkin karena banyak pikiran sering kambuh, tapi setelah selesai saya pulang ke Kalimantan sudah jarang kambuh," jelas Aulia yang merupakan alumni Fakultas Psikologi Universitas Airlangga, Surabaya.
Aulia mengaku sudah menjalani operasi kelenjar thymus di Jakarta. Operasi inilah yang membuatnya jarang mengalami kekambuhan MG dan berkurangnya dosis obat yang harus diminum.
Tapi lain halnya dengan Aulia, Dyani mengaku belum direkomendasikan operasi oleh dokter.
"Saya tidak direkomendasikan operasi oleh dokter. Pertama karena memang biayanya besar, minimal 40 juta. Selain itu kalau operasi, tulang dada harus dipatahin dulu terus baru disambung lagi," jelas Dyani.
Operasi thymus memang merupakan salah satu pengobatan bagi penderita MG. Penyakit ini bisa diobati tergantung kerusakan sistem saraf yang dialami. Pengobatan yang biasa dilakukan yaitu:
- Memberi obat-obatan yang bisa menekan reaksi autoimun atau antibodi yang menyerang acetylcholine
- Cuci darah atau hemodialisis, dengan menyaring antibodi dan membuatnya tidak aktif lagi
- Pada penderita thymoma, maka tumor pada kelenjar thymus harus dioperasi.
Bentuk Yayasan MG
Penyakit Miastenia Gravis masih tergolong jarang. Aulia yang merupakan salah satu aktifis MG menuturkan di Indonesia ada sekitar 140 orang yang terdeteksi menderita MG.
"Yang saya dapat dari milis (mailing list), Facebook dan Twitter sih ada sekitar 140-an di seluruh Indonesia. Yang terbanyak ada di Jabodetabek, itu juga karena mungkin terdeteksi. Yang lain ada di Bontang, Samarinda, Pontianak, Yogya, Malang, Bangka Belitung, Sumatera, Sulawesi, Bima. Kalau daerah timur seperti Papua mungkin susah dideteksinya ya," jelas Aulia, perempuan kelahiran 25 Januari 1985.
Mengingat besar dan sulitnya mendapatkan obat (mestinon), Aulia dan kawan-kawan sesama penderita MG berkeinginan untuk mendirikan Yayasan Miastenia Gravis Indonesia, yang diharapkan dapat menjadi wadah untuk menggalang dana dan informasi bagi teman-teman yang juga menderita MG.
"Biaya untuk MG kan nggak murah, belum lagi di beberapa daerah susah nyari obat mestinonnya, padahal itu obat satu-satunya dan kita harus minum obat itu. Jadi disitulah kita merasa terpanggil untuk mendirikan yayasan. Tapi karena saldo rekening minimal 20 juta untuk bikin yayasan dan belum cukup, jadi belum bisa. Masih kurang beberapa juta lagi baru kita bisa ke notaris," jelas Aulia.
Aulia menuturkan, untuk obat mestinon saja ia harus mengeluarkan dana Rp 1,2 juta per bulan.
"Itu buat saya yang minumnya 2-3 kali sehari. Ada teman-teman yang sampai 6-8 kali sehari. Belum lagi untuk cuci darah bisa sekitar Rp 15-17 juta, kalau operasi sampai Rp 50 juta," jelas Aulia.
Aulia dan penderita MG lainnya berharap Yayasan Miastenia Gravis Indonesia bisa didirikan segera agar bisa menjadi wadah bagi mereka yang memerlukan.
"Kalau saya sih masih ada orangtua yang membantu, tapi bagi teman-teman yang kurang mampu, biaya pengobatan itu kan berat sekali. Saya harap yayasan ini segera jadi biar mereka yang menderita MG juga tidak merasa sendirian," jelas Aulia.
Jarang sekali penderita MG terdeteksi dengan cepat. Dokter kadang mendiagnosa macam-macam mulai sesak napas, amandel hingga TBC yang membuat susah bernapas.
Penyebab pasti reaksi autoimun atau sel antibodi yang menyerang reseptor acetylcholine belum diketahui. Tapi pada sebagian besar pasien, kerusakan kelenjar thymus menjadi penyebabnya.
Maka itu kebanyakan si penderita akan menjalani operasi thymus. Tapi setelah thymus diangkat juga belum ada jaminan penyakit autoimun ini akan sembuh.
Thymus adalah organ khusus dalam sistem kekebalan yang memproduksi antibodi. Organ ini terus tumbuh pada saat kelahiran hingga pubertas, dan akan menghilang seiring bertambahnya usia.
Tapi pada orang-orang tertentu, kelenjar thymus terus tumbuh dan membesar, bahkan bisa menjadi ganas dan menyebabkan tumor pada kelenjar thymus (thymoma).
Pada kelenjar thymus, sel tertentu pada sistem kekebalan belajar membedakan antara tubuh dan zat asing. Kelenjar thymus juga berisi sel otot (myocytes) dengan reseptor acetylcholine.
Untuk alasan yang tidak diketahui, kelenjar thymus bisa memerintahkan sel sistem kekebalan untuk menghasilkan antibodi yang menyerang acetylcholine.
Selain kerusakan kelenjar thymus, dr Dante juga menambahkan faktor lain yang dapat menyebabkan miastenia gravis, seperti penyakit antibodi lupus atau systemic lupus erythematosus (SLE), rheumatoid arthritis (radang sendi), gangguan tiroid, juga diabetes tipe I.
Tapi menurut dr Dante, faktor risiko yang paling besar adalah genetis. Genetis bisa disebabkan oleh hereditas (turunan) atau bahkan mutasi dari gen yang dibawa oleh diri sendiri.
Neonatal myasthenia (miastenia yang dibawa sejak lahir atau turunan) terjadi pada 12 persen bayi yang dilahirkan oleh wanita yang mengalami miastenia gravis.
Antibodi melawan acetylcholine, yang beredar di dalam darah, bisa lewat dari wanita hamil terus ke plasenta menuju janin. Pada beberapa kasus, bayi mengalami kelemahan otot yang hilang beberapa hari sampai beberapa minggu setelah lahir.
Jamu Tak Bikin Ginjal Rusak, Asal..
Minum jamu sering menjadi pilihan masyarakat karena dianggap lebih murah dan tanpa efek samping, meski belakangan muncul tudingan bahwa jamu berbahaya bagi ginjal. Namun, ahli herbal menyatakan jamu tidak berbahaya untuk ginjal asalkan tahu syaratnya.
Jamu atau herbal sudah dikenal luas oleh masyarakat Indonesia sejak zaman dulu. Nenek moyang kita telah menggunakan berbagai ramuan jamu untuk mengobati banyak penyakit.
Namun, seiring dengan berkembangnya kedokteran modern, fungsi jamu semakin tergantikan dengan kehadiran obat-obat kimia yang khasiatnya sudah teruji secara praklinis (pada hewan percobaan) dan klinis (pada manusia). Bahkan, beberapa jamu dituding dapat menyebabkan efek samping merusak ginjal.
"Secara umum herbal tidak ada efek sampingnya, kecuali untuk beberapa kasus dimana obat herbal dicampur dengan obat sintetis kadang-kadang ada efek sampingnya," ujar Prof. Dr. Sumali Wiryowidagdo, Apt, Wakil Ketua Pusat Studi Obat Bahan Alam Departemen Farmasi, FMIPA Universitas Indonesia disela-sela acara Media Workshop 'Inovasi Teknologi Ekstraksi Bahan Alami Menghasilkan Obat Batuk Herbal yang Efektif' di Kembang Goela Resto, Plaza Sentral, Jakarta, Kamis (16/6/2011).
Menurut Prof Sumali, jamu atau herbal yang dituding berbahaya dan dapat merusak ginjal atau hati adalah karena jamu tersebut tidak memenuhi syarat.
"Bisa jadi ada herbal yang dicampur dengan obat sintetis. Itu yang tidak aman. Tapi kalau herbal murni itu nggak ada efek sampingnya," lanjut Prof Sumali yang juga merupakan Guru Besar di Fakultas Farmasi FMIPA UI.
Prof Sumali juga mengingatkan masyarakat agar tidak mudah percaya produsen jamu yang menjanjikan bisa menyembuhkan penyakit pasien dengan cepat bila mengonsumsi jamu produksinya.
"Kalau ada yang bilang minum jamu 2 hari langsung sembuh itu jangan mudah percaya. Harus diperiksa apakah ada campuran bahan kimia atau tidak, karena khasiat herbal biasanya lebih lambat dibandingkan obat kimia," tutur Prof Sumali.
Prof Sumali juga menjelaskan bahwa di Indonesia ada 3 macam obat herbal yang beredar, yaitu:
1. Jamu
Adalah obat asli Indonesia yang ramuan, cara pembuatan, cara penggunaan, pembuktian khasiat dan keamanannya berdasarkan pengetahuan tradisional. Pembuktian khasiat jamu hanya berdasarkan pengalaman atau data empiris bukan uji ilmiah dan uji klinis.
2. Herbal terstandar
Adalah sediaan obat bahan alam yang telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah melalui uji praklinis (pengujian terhadap hewan percobaan) tapi belum uji klinis atau pada manusia meski bahan bakunya telah distandarisasi.
3. Fitofarmaka
Adalah sediaan obat bahan alam yang telah dibuktikan secara ilmiah melalui uji praklinis dan klinis, dimana bahan baku dan produk jadinya telah distandarisasi. Produk fitofarmaka dapat disetarakan dengan obat moderen dan sudah dapat diresepkan oleh dokter.
Agar tidak mudah tertipu produsen jamu palsu, Prof Sumali memberikan beberapa tips memilih jamu, yaitu:
1. Periksa nomor pendaftaran BPOM
"Dilihat dulu nomor registrasi dan logo 'jamu' dari BPOM. Kalau sudah terdaftar, berarti komposisinya sudah diuji oleh BPOM," jelas Prof Sumali.
2. Periksa kemasan jamu
"Periksa kemasan ada yang mencurigakan atau tidak, misalnya terdapat salah ketik atau ada yang dirasakan aneh," lanjut Prof Sumali.
3. Periksa isinya
"Herbal yang sudah diolah biasanya berbentuk serbuk, potongan-potongan herbal, kapsul atau sirup. Yang sudah dalam bentuk modern biasanya lebih terpercaya.
4. Tidak membeli di sembarangan tempat
"Untuk menyimpanannya, herbal harus dihindari dari sinar matahari langsung, kelembaban harus dijaga tetap kering karena herbal sangat dipengaruhi kadar air. Untuk herbal sebaiknya di beli di toko khusus obat herbal atau apotik, jangan di warung-warung sembarangan. Biasanya herbal yang dicampur obat sintetis sering masuk ke warung-warung gitu," jelas Prof Sumali.
5. Beri jeda bila minum jamu bersamaan dengan obat medis
Konsumsi obat-obat herbal sebaiknya diberi jeda dengan obat medis, agar efek obat tidak saling meniadakan misalnya diberi jeda 1 jam. "Biasanya obat medis dulu, karena efeknya lebih cepat, baru obat herbal," jelas Prof Sumali.
Namun, dr. Dante Saksono, SpPD, PhD, dari RS Cipto Mangunkusumo mengakui memang orang yang memiliki bakat ginjal harus lebih berhati-hati mengonsumsi jamu.
Maka itu jika ingin minum jamu harus yang sudah benar-benar teruji secara klinis. Minum jamu bisa berbahaya jika tidak disertai dengan banyak minum air. Air putih ini membantu cairan yang disaring ke ginjal tidak terlalu pekat sehingga tidak mengganggu kerja ginjal.
Menurut dr Dante, minum sembarangan jamu tanpa mengetahui komposisinya bisa berbahaya. Karena materi-materi penyusunnya belum dapat diidentifikasikan secara pasti. Sehingga belum dapat dipastikan apakah material yang terkandung di dalamnya aman untuk ginjal.
"Saya tidak menganjurkan pasien yang sakit untuk minum jamu," ujar dr. Dante Saksono, SpPD, PhD, dari RS Cipto Mangunkusumo.
Orang dengan penyakit ginjal, lanjut dr. Dante, sangat tidak disarankan minum jamu. Karena apabila telah terjadi kerusakan pada ginjal maka minum jamu akan meningkatkan risiko dan mengakibatkan pasien tidak bisa bertahan lebih lama.
Di Indonesia baru ada empat rumah sakit yang telah terakreditasi oleh Departemen Kesehatan dapat memberikan resep obat herbal atau Complementary Alternative Medicine (CAM), yaitu RS Kanker Dharmais Jakarta, RS Persahabatan Jakarta, RSUD Dr Soetomo Surabaya dan RS Kandou Manado.
Jamu atau herbal sudah dikenal luas oleh masyarakat Indonesia sejak zaman dulu. Nenek moyang kita telah menggunakan berbagai ramuan jamu untuk mengobati banyak penyakit.
Namun, seiring dengan berkembangnya kedokteran modern, fungsi jamu semakin tergantikan dengan kehadiran obat-obat kimia yang khasiatnya sudah teruji secara praklinis (pada hewan percobaan) dan klinis (pada manusia). Bahkan, beberapa jamu dituding dapat menyebabkan efek samping merusak ginjal.
"Secara umum herbal tidak ada efek sampingnya, kecuali untuk beberapa kasus dimana obat herbal dicampur dengan obat sintetis kadang-kadang ada efek sampingnya," ujar Prof. Dr. Sumali Wiryowidagdo, Apt, Wakil Ketua Pusat Studi Obat Bahan Alam Departemen Farmasi, FMIPA Universitas Indonesia disela-sela acara Media Workshop 'Inovasi Teknologi Ekstraksi Bahan Alami Menghasilkan Obat Batuk Herbal yang Efektif' di Kembang Goela Resto, Plaza Sentral, Jakarta, Kamis (16/6/2011).
Menurut Prof Sumali, jamu atau herbal yang dituding berbahaya dan dapat merusak ginjal atau hati adalah karena jamu tersebut tidak memenuhi syarat.
"Bisa jadi ada herbal yang dicampur dengan obat sintetis. Itu yang tidak aman. Tapi kalau herbal murni itu nggak ada efek sampingnya," lanjut Prof Sumali yang juga merupakan Guru Besar di Fakultas Farmasi FMIPA UI.
Prof Sumali juga mengingatkan masyarakat agar tidak mudah percaya produsen jamu yang menjanjikan bisa menyembuhkan penyakit pasien dengan cepat bila mengonsumsi jamu produksinya.
"Kalau ada yang bilang minum jamu 2 hari langsung sembuh itu jangan mudah percaya. Harus diperiksa apakah ada campuran bahan kimia atau tidak, karena khasiat herbal biasanya lebih lambat dibandingkan obat kimia," tutur Prof Sumali.
Prof Sumali juga menjelaskan bahwa di Indonesia ada 3 macam obat herbal yang beredar, yaitu:
1. Jamu
Adalah obat asli Indonesia yang ramuan, cara pembuatan, cara penggunaan, pembuktian khasiat dan keamanannya berdasarkan pengetahuan tradisional. Pembuktian khasiat jamu hanya berdasarkan pengalaman atau data empiris bukan uji ilmiah dan uji klinis.
2. Herbal terstandar
Adalah sediaan obat bahan alam yang telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah melalui uji praklinis (pengujian terhadap hewan percobaan) tapi belum uji klinis atau pada manusia meski bahan bakunya telah distandarisasi.
3. Fitofarmaka
Adalah sediaan obat bahan alam yang telah dibuktikan secara ilmiah melalui uji praklinis dan klinis, dimana bahan baku dan produk jadinya telah distandarisasi. Produk fitofarmaka dapat disetarakan dengan obat moderen dan sudah dapat diresepkan oleh dokter.
Agar tidak mudah tertipu produsen jamu palsu, Prof Sumali memberikan beberapa tips memilih jamu, yaitu:
1. Periksa nomor pendaftaran BPOM
"Dilihat dulu nomor registrasi dan logo 'jamu' dari BPOM. Kalau sudah terdaftar, berarti komposisinya sudah diuji oleh BPOM," jelas Prof Sumali.
2. Periksa kemasan jamu
"Periksa kemasan ada yang mencurigakan atau tidak, misalnya terdapat salah ketik atau ada yang dirasakan aneh," lanjut Prof Sumali.
3. Periksa isinya
"Herbal yang sudah diolah biasanya berbentuk serbuk, potongan-potongan herbal, kapsul atau sirup. Yang sudah dalam bentuk modern biasanya lebih terpercaya.
4. Tidak membeli di sembarangan tempat
"Untuk menyimpanannya, herbal harus dihindari dari sinar matahari langsung, kelembaban harus dijaga tetap kering karena herbal sangat dipengaruhi kadar air. Untuk herbal sebaiknya di beli di toko khusus obat herbal atau apotik, jangan di warung-warung sembarangan. Biasanya herbal yang dicampur obat sintetis sering masuk ke warung-warung gitu," jelas Prof Sumali.
5. Beri jeda bila minum jamu bersamaan dengan obat medis
Konsumsi obat-obat herbal sebaiknya diberi jeda dengan obat medis, agar efek obat tidak saling meniadakan misalnya diberi jeda 1 jam. "Biasanya obat medis dulu, karena efeknya lebih cepat, baru obat herbal," jelas Prof Sumali.
Namun, dr. Dante Saksono, SpPD, PhD, dari RS Cipto Mangunkusumo mengakui memang orang yang memiliki bakat ginjal harus lebih berhati-hati mengonsumsi jamu.
Maka itu jika ingin minum jamu harus yang sudah benar-benar teruji secara klinis. Minum jamu bisa berbahaya jika tidak disertai dengan banyak minum air. Air putih ini membantu cairan yang disaring ke ginjal tidak terlalu pekat sehingga tidak mengganggu kerja ginjal.
Menurut dr Dante, minum sembarangan jamu tanpa mengetahui komposisinya bisa berbahaya. Karena materi-materi penyusunnya belum dapat diidentifikasikan secara pasti. Sehingga belum dapat dipastikan apakah material yang terkandung di dalamnya aman untuk ginjal.
"Saya tidak menganjurkan pasien yang sakit untuk minum jamu," ujar dr. Dante Saksono, SpPD, PhD, dari RS Cipto Mangunkusumo.
Orang dengan penyakit ginjal, lanjut dr. Dante, sangat tidak disarankan minum jamu. Karena apabila telah terjadi kerusakan pada ginjal maka minum jamu akan meningkatkan risiko dan mengakibatkan pasien tidak bisa bertahan lebih lama.
Di Indonesia baru ada empat rumah sakit yang telah terakreditasi oleh Departemen Kesehatan dapat memberikan resep obat herbal atau Complementary Alternative Medicine (CAM), yaitu RS Kanker Dharmais Jakarta, RS Persahabatan Jakarta, RSUD Dr Soetomo Surabaya dan RS Kandou Manado.
Agar Selalu Sehat Anggaplah Hidup Seperti Sedang Liburan
Pergi berlibur sering menjadi waktu favorit sepanjang tahun. Orang biasanya mengisi waktu liburan dengan kegiatan yang menyenangkan dan menarik. Namun Anda juga bisa merasakan liburan sepanjang tahun, termasuk dalam rutinitas sehari-hari.
Kebanyakan orang mengisi waktu liburan dengan kegiatan yang menyenangkan, menjelajah tempat-tempat baru, mencoba berbagai makanan baru dan menarik, yang umumnya dapat menghilangkan stres dan baik untuk kesehatan.
Namun saat kembali ke rutinitas harian, orang akan kembali bangun pagi, stres dengan kemacetan lalu lintas, makan siang berkualitas rendah, bekerja hingga larut malam dan tak jarang lupa makan atau kurang tidur, yang membuat pola hidup menjadi tidak sehat.
Sebenarnya Anda bisa memasukkan saat-saat menyenangkan layaknya liburan ke dalam rutinitas harian. Hal ini akan membuat hidup lebih sehat dan terasa sangat menyenangkan.
Berikut 8 cara agar liburan selalu terasa dalam hidup Anda, seperti dilansir Foxnews, Jumat (17/6/2011):
1. Manjakan diri sendiri
Saat liburan, orang sering memanjakan dirinya sendiri dengan membeli barang-barang yang ia sukai baik berupa pernak-pernik atau makanan. Namun ketika kembali ke rutinitas, orang cenderung lebih perhitungan.
Bukan bermaksud boros, tapi memanjakan diri dengan sesekali membeli barang-barang yang Anda sukai seperti pakaian baru meski tidak sedang liburan bisa membantu mengurangi stres karena rutinitas harian.
2. Nikmati pemandangan sekitar
Orang mencari pemandangan baru saat liburan, tapi banyak orang yang tidak sadar bahwa saat melakukan rutinitas harian, banyak pemandangan yang sebenarnya juga bisa dinikmati. Cobalah mengamati lingkungan di sekitar dan temukan sesuatu yang menarik.
3. Santai dan tarik napas dalam
Saat liburan Anda tidak takut untuk menarik napas dalam-dalam, merasa tenang dan menikmati pijat di spa atau hotel. Ketenangan ini sebenarnya juga bisa Anda rasakan dalam kehidupan sehari-hari dengan membuat pikiran santai dan menarik napas dalam.
4. Mencoba makanan baru
Mencoba berbagai makanan baru sering masuk dalam daftar liburan. Cara ini juga bisa Anda terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Bila Anda bosan dengan makanan yang itu-itu saja, cobalah mencari inspirasi baru dengan memasak makanan sendiri dan mencoba berbagai resep baru.
5. Jalan kaki
Ketika sedang liburan orang lebih sering terlibat dalam aktivitas fisik seperti berlari-lari di pantai, berenang, naik gunung atau hanya sekedar jalan-jalan dan berbelanja. Hal ini seharusnya juga bisa Anda terapkan dalam kehidupan sehari-hari, dengan jalan kaki di pagi dan sore hari, atau memarkir mobil lebih jauh dari kantor agar Anda bisa jalan kaki.
6. Tidur cukup
Liburan membuat orang tidak punya beban untuk bangun lebih pagi dan tergesa-gesa, yang membuat waktu tidur cukup dan lebih panjang. Tapi saat hari kerja, Anda juga bisa memiliki banyak waktu untuk tidur dengan mencoba tidur lebih awal setiap hari.
7. Menjadi romantis
Jika Anda pergi dengan istri atau pacar, Anda mungkin menemukan suasana liburan yang memberi lebih banyak waktu untuk romantisme dan keintiman. Tapi saat kembali ke rutinitas harian, orang cenderung sibuk dengan kegiatannya masing-masing hingga terkadang tak punya waktu untuk romantisme. Carilah cara untuk membuat Anda dan pasangan kembali romantis.
8. Jadilah spontan
Melakukan kegiatan yang spontan tanpa direncanakan juga sering dilakukan orang saat liburan. Cobalah menerapkan hal ini dalam rutinitas harian Anda. Spontanitas menghembuskan kehidupan baru ke dalam rutinitas Anda dengan memberikan ide-ide baru dan lebih segar.
Kebanyakan orang mengisi waktu liburan dengan kegiatan yang menyenangkan, menjelajah tempat-tempat baru, mencoba berbagai makanan baru dan menarik, yang umumnya dapat menghilangkan stres dan baik untuk kesehatan.
Namun saat kembali ke rutinitas harian, orang akan kembali bangun pagi, stres dengan kemacetan lalu lintas, makan siang berkualitas rendah, bekerja hingga larut malam dan tak jarang lupa makan atau kurang tidur, yang membuat pola hidup menjadi tidak sehat.
Sebenarnya Anda bisa memasukkan saat-saat menyenangkan layaknya liburan ke dalam rutinitas harian. Hal ini akan membuat hidup lebih sehat dan terasa sangat menyenangkan.
Berikut 8 cara agar liburan selalu terasa dalam hidup Anda, seperti dilansir Foxnews, Jumat (17/6/2011):
1. Manjakan diri sendiri
Saat liburan, orang sering memanjakan dirinya sendiri dengan membeli barang-barang yang ia sukai baik berupa pernak-pernik atau makanan. Namun ketika kembali ke rutinitas, orang cenderung lebih perhitungan.
Bukan bermaksud boros, tapi memanjakan diri dengan sesekali membeli barang-barang yang Anda sukai seperti pakaian baru meski tidak sedang liburan bisa membantu mengurangi stres karena rutinitas harian.
2. Nikmati pemandangan sekitar
Orang mencari pemandangan baru saat liburan, tapi banyak orang yang tidak sadar bahwa saat melakukan rutinitas harian, banyak pemandangan yang sebenarnya juga bisa dinikmati. Cobalah mengamati lingkungan di sekitar dan temukan sesuatu yang menarik.
3. Santai dan tarik napas dalam
Saat liburan Anda tidak takut untuk menarik napas dalam-dalam, merasa tenang dan menikmati pijat di spa atau hotel. Ketenangan ini sebenarnya juga bisa Anda rasakan dalam kehidupan sehari-hari dengan membuat pikiran santai dan menarik napas dalam.
4. Mencoba makanan baru
Mencoba berbagai makanan baru sering masuk dalam daftar liburan. Cara ini juga bisa Anda terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Bila Anda bosan dengan makanan yang itu-itu saja, cobalah mencari inspirasi baru dengan memasak makanan sendiri dan mencoba berbagai resep baru.
5. Jalan kaki
Ketika sedang liburan orang lebih sering terlibat dalam aktivitas fisik seperti berlari-lari di pantai, berenang, naik gunung atau hanya sekedar jalan-jalan dan berbelanja. Hal ini seharusnya juga bisa Anda terapkan dalam kehidupan sehari-hari, dengan jalan kaki di pagi dan sore hari, atau memarkir mobil lebih jauh dari kantor agar Anda bisa jalan kaki.
6. Tidur cukup
Liburan membuat orang tidak punya beban untuk bangun lebih pagi dan tergesa-gesa, yang membuat waktu tidur cukup dan lebih panjang. Tapi saat hari kerja, Anda juga bisa memiliki banyak waktu untuk tidur dengan mencoba tidur lebih awal setiap hari.
7. Menjadi romantis
Jika Anda pergi dengan istri atau pacar, Anda mungkin menemukan suasana liburan yang memberi lebih banyak waktu untuk romantisme dan keintiman. Tapi saat kembali ke rutinitas harian, orang cenderung sibuk dengan kegiatannya masing-masing hingga terkadang tak punya waktu untuk romantisme. Carilah cara untuk membuat Anda dan pasangan kembali romantis.
8. Jadilah spontan
Melakukan kegiatan yang spontan tanpa direncanakan juga sering dilakukan orang saat liburan. Cobalah menerapkan hal ini dalam rutinitas harian Anda. Spontanitas menghembuskan kehidupan baru ke dalam rutinitas Anda dengan memberikan ide-ide baru dan lebih segar.
Penyakit-penyakit Akibat Konsumsi Garam Berlebih
Garam merupakan bumbu yang selalu digunakan dalam masakan sehari-hari. Tapi sebaiknya perhatikan jumlah asupan garam yang dikonsumsi, karena jika berlebihan bisa memicu beberapa penyakit.
Garam adalah mineral yang terdiri dari 40 persen natrium dan 60 persen klorida. Mineral tersebut memang penting untuk semua makhluk hidup, tapi tidak boleh dikonsumsi secara berlebihan.
Kelebihan garam dalam tubuh bisa menyebabkan efek yang serius pada kesehatan, termasuk rasa haus, anemia, rasa lapar palsu dan beberapa penyakit utama seperti dikutip dari Lifemojo, Jumat (17/6/2011) yaitu:
1. Tekanan darah tinggi (hipertensi)
Asupan garam yang tinggi diketahui bisa meningkatkan tekanan darah. Studi tahun 2007 menemukan pasien dengan tekanan darah tinggi akan mendapatkan manfaat yang signifikan dengan mengurangi asupan garam.
2. Penyakit kardiovaskular
Tekanan darah yang tinggi bisa mengakibatkan seseorang terkena penyakit serius yang berhubungan dengan kardiovaskular seperti jantung dan kelumpuhan stroke. Diketahui mengurangi asupan 1 gram garam bisa mengurangi risiko stroke hingga seperenamnya.
3. Pembesaran jantung
Catatan medis menemukan asupan garam yang tinggi bisa membuat seseorang berisiko menderita left ventricular hypertrophy (pembesaran dari jaringan otot yang membentuk dinding utama jantung untuk memompa).
4. Retensi cairan
Jumlah natrium dalam tubuh menentukan tingkat cairan. Jika konsumsi garamnya terlalu banyak maka ginjal akan sulit menghilangkannya dan membuat tubuh mempertahankan cairan yang bisa memicu pembengkakan.
5. Gangguan sistem pencernaan
Garam berlebih yang masuk ke tubuh bisa berinteraksi dengan bakteri H.pylori yang menyebabkan tukak lambung, serta garam berlebih bisa mengurangi jumlah pepsin (enzim pencernaan) di dalam tubuh yang akan meningkatkan keasaman dan diare.
6. Meningkatkan sekresi empedu
Ketika seseorang banyak mengonsumsi makanan asin maka sekresi empedu akan meningkat yang menyebabkan kepadatan darah semakin tinggi sehingga mengurangi vitalitas. Hal ini juga mengakibatkan masalah kulit seperti wajah dan bibir kering serta kadang menyebabkan sakit dan pendarahan di bibir.
7. Osteoporosis
Kelebihan garam bisa mencegah penyerapan kalsium dalam tubuh yang membuat seseorang rentan terkena osteoporosis.
Garam adalah mineral yang terdiri dari 40 persen natrium dan 60 persen klorida. Mineral tersebut memang penting untuk semua makhluk hidup, tapi tidak boleh dikonsumsi secara berlebihan.
Kelebihan garam dalam tubuh bisa menyebabkan efek yang serius pada kesehatan, termasuk rasa haus, anemia, rasa lapar palsu dan beberapa penyakit utama seperti dikutip dari Lifemojo, Jumat (17/6/2011) yaitu:
1. Tekanan darah tinggi (hipertensi)
Asupan garam yang tinggi diketahui bisa meningkatkan tekanan darah. Studi tahun 2007 menemukan pasien dengan tekanan darah tinggi akan mendapatkan manfaat yang signifikan dengan mengurangi asupan garam.
2. Penyakit kardiovaskular
Tekanan darah yang tinggi bisa mengakibatkan seseorang terkena penyakit serius yang berhubungan dengan kardiovaskular seperti jantung dan kelumpuhan stroke. Diketahui mengurangi asupan 1 gram garam bisa mengurangi risiko stroke hingga seperenamnya.
3. Pembesaran jantung
Catatan medis menemukan asupan garam yang tinggi bisa membuat seseorang berisiko menderita left ventricular hypertrophy (pembesaran dari jaringan otot yang membentuk dinding utama jantung untuk memompa).
4. Retensi cairan
Jumlah natrium dalam tubuh menentukan tingkat cairan. Jika konsumsi garamnya terlalu banyak maka ginjal akan sulit menghilangkannya dan membuat tubuh mempertahankan cairan yang bisa memicu pembengkakan.
5. Gangguan sistem pencernaan
Garam berlebih yang masuk ke tubuh bisa berinteraksi dengan bakteri H.pylori yang menyebabkan tukak lambung, serta garam berlebih bisa mengurangi jumlah pepsin (enzim pencernaan) di dalam tubuh yang akan meningkatkan keasaman dan diare.
6. Meningkatkan sekresi empedu
Ketika seseorang banyak mengonsumsi makanan asin maka sekresi empedu akan meningkat yang menyebabkan kepadatan darah semakin tinggi sehingga mengurangi vitalitas. Hal ini juga mengakibatkan masalah kulit seperti wajah dan bibir kering serta kadang menyebabkan sakit dan pendarahan di bibir.
7. Osteoporosis
Kelebihan garam bisa mencegah penyerapan kalsium dalam tubuh yang membuat seseorang rentan terkena osteoporosis.
Makan Ubi Lebih Sehat Dibanding Makan Nasi
Meski sama-sama mengandung karbohidrat, umbi-umbian dianggap kurang elit sehingga makin ditinggalkan dan digantikan nasi yang berasal dari padi-padian. Padahal dilihat dari kandungan seratnya, singkong dan ubi lebih sehat dari nasi.
Menurut data dari Badan Ketahanan Pangan tahun 2009, konsumsi umbi-umbian di Indonesia rata-rata hanya mencapai 51,7 persen. Sebaliknya padi-padian semakin populer sehingga tingkat konsumsinya mencapai 118,5 persen lebih tinggi dari yang dianjurkan.
Kondisi ini menurut Direktur Bina Gizi Kementerian Kesehatan, Dr Minarto MPS menyebabkan asupan gizi orang Indonesia tidak seimbang. Apalagi menurut data tersebut, konsumsi sumber serat yang lain yakni buah dan sayuran juga baru mencapai 96,7 persen dari yang dianjurkan.
"Padi-padian mengandung energi yang terlalu tinggi, sedangkan seratnya kurang. Dalam hal ini umbi-umbian lebih sehat karena seratnya lebih tinggi," ungkap Minarto dalam jumpa pers di Gedung Kemenkes, Jl Rasuna Said, Jumat (17/6/2011).
Kandungan energi atau kalori yang terlalu tinggi dalam padi-padian menjadi tidak sehat jika tidak diimbangi dengan olahraga atau aktvitas fisik lainnya. Kalori yang menumpuk bisa memicu kegemukan maupun peningkatan kadar gula di dalam darah.
Sementara itu, kekurangan serat bisa menyebabkan berbagai gangguan pada sistem pencernaan mulai dari yang paling ringan seperti susah buang air besar hingga yagn berat seperti kanker. Berbagai penelitian membuktikan, kurang serat bisa meningkatkan risiko kanker usus.
Bahan makanan yang termasuk kelompok umbi-umbian antara lain talas, ubi jalar, ubi kayu atau singkong dan sebagainya. Selain mudah didapatkan karena banyak dijual di pasar tradisional maupun supermarket, umbi-umbian juga bisa ditanam sendiri karena tidak butuh lahan khusus.
Kelompok bahan pangan lainnya yang juga dikonsumsi terlalu banyak di Indonesia adalah minyak dan lemak, yakni 114 persen. jika tidak dikurangi, kelebihan lemak dan minya bisa meningkatkan kadar kolesterol jahat dan risiko penyakit kardiovaskular.
Sementara itu konsumsi pangan hewani dan kacang-kacangan masih harus ditingkatkan karena masih lebih rendah dari yang dianjurkan, masing-masing 60 persen dan 69,7 persen. Kedua kelompok bahan pangan ini merupakan sumber protein, yang penting bagi pertumbuhan sel dan tinggi badan.
Menurut data dari Badan Ketahanan Pangan tahun 2009, konsumsi umbi-umbian di Indonesia rata-rata hanya mencapai 51,7 persen. Sebaliknya padi-padian semakin populer sehingga tingkat konsumsinya mencapai 118,5 persen lebih tinggi dari yang dianjurkan.
Kondisi ini menurut Direktur Bina Gizi Kementerian Kesehatan, Dr Minarto MPS menyebabkan asupan gizi orang Indonesia tidak seimbang. Apalagi menurut data tersebut, konsumsi sumber serat yang lain yakni buah dan sayuran juga baru mencapai 96,7 persen dari yang dianjurkan.
"Padi-padian mengandung energi yang terlalu tinggi, sedangkan seratnya kurang. Dalam hal ini umbi-umbian lebih sehat karena seratnya lebih tinggi," ungkap Minarto dalam jumpa pers di Gedung Kemenkes, Jl Rasuna Said, Jumat (17/6/2011).
Kandungan energi atau kalori yang terlalu tinggi dalam padi-padian menjadi tidak sehat jika tidak diimbangi dengan olahraga atau aktvitas fisik lainnya. Kalori yang menumpuk bisa memicu kegemukan maupun peningkatan kadar gula di dalam darah.
Sementara itu, kekurangan serat bisa menyebabkan berbagai gangguan pada sistem pencernaan mulai dari yang paling ringan seperti susah buang air besar hingga yagn berat seperti kanker. Berbagai penelitian membuktikan, kurang serat bisa meningkatkan risiko kanker usus.
Bahan makanan yang termasuk kelompok umbi-umbian antara lain talas, ubi jalar, ubi kayu atau singkong dan sebagainya. Selain mudah didapatkan karena banyak dijual di pasar tradisional maupun supermarket, umbi-umbian juga bisa ditanam sendiri karena tidak butuh lahan khusus.
Kelompok bahan pangan lainnya yang juga dikonsumsi terlalu banyak di Indonesia adalah minyak dan lemak, yakni 114 persen. jika tidak dikurangi, kelebihan lemak dan minya bisa meningkatkan kadar kolesterol jahat dan risiko penyakit kardiovaskular.
Sementara itu konsumsi pangan hewani dan kacang-kacangan masih harus ditingkatkan karena masih lebih rendah dari yang dianjurkan, masing-masing 60 persen dan 69,7 persen. Kedua kelompok bahan pangan ini merupakan sumber protein, yang penting bagi pertumbuhan sel dan tinggi badan.
Bagaimana Menghitung Usia Kehamilan?
Terkadang masih banyak ditemukan ibu hamil yang bingung dan tidak tahu bagaimana cara menghitung usia kehamilan yang tengah dijalaninya. Untuk itu ketahui bagaimana cara menghitungnya.
Pada saat tertentu kadang perhitungan usia kehamilan ibu hamil dan dokter berbeda. Hal ini karena para dokter dan bidan akan mulai menghitung usia kehamilan dari hari pertama menstruasinya berakhir (last menstrual period/LMP). Meskipun tentu saja seorang perempuan belum hamil pada saat itu.
Perhitungan usia awal kehamilan sejak hari pertama menstruasi berakhir karena kebanyakan perempuan tidak tahu secara persis ketika mereka berovulasi, tapi kebanyakan tahu kapan masa menstruasinya berakhir, seperti dikutip dari Babycenter, Sabtu (18/6/2011).
Umumnya dokter akan menghitung masa kehamilan selama 280 hari untuk menentukan tanggal jatuh tempo atau kelahiran bayi yang dikandung. Jumlah tersebut setara dengan usia kehamilan 40 minggu. Tapi tanggal tersebut hanya perkiraan saja, dan hanya 5 persen bayi yang lahir tepat pada tanggal perkiraan tersebut.
Sedangkan untuk trimester seringkali dianggap sebagai usia kehamilan pertiga bulan. Seseorang akan dikatakan berada di trimester kedua setelah hamil 14 minggu dan trimester ketiga setelah usia kehamilan mencapai 28 minggu.
Biasanya seseorang lebih senang menyebut usia kehamilannya dalam bulan, dalam hal ini tidak tepat jika menghitung satu bulan sama dengan 4 minggu. Karenanya diambil rata-rata satu bulan selama 30 hari dan 1 minggu sama dengan 7 hari.
Dan umumnya usia kehamilan tidak persis 9 bulan, misalnya jika hari pertama ia terakhir menstruasi adalah 1 Januari maka tanggal jatuh temponya adalah 8 Oktober. Jadi perhitungannya seperti 9 bulan 1 minggu atau 10 hari, tapi ia bisa melahirkan sebelum atau sesudah tanggal tersebut.
Badan kesehatan dunia (WHO) menetapkan bahwa batas maksimal usia kehamilan adalah 42 minggu atau sekitar 294 hari. Jika sampai usia tersebut belum juga ada tanda-tanda akan melahirkan, maka ibu hamil akan diinduksi untuk memberi rangsangan atau melahirkan secara cesar untuk mencegah adanya masalah pada bayi dan juga ibu hamil.
Dengan mengetahui usia kehamilan yang tengah dijalani, maka ibu yang hamil bisa tahu perkembangan dan pertumbuhan apa yang sedang dialami oleh si calon bayi. Serta bisa lebih mempersiapkan diri dalam menghadapi persalinan.
Pada saat tertentu kadang perhitungan usia kehamilan ibu hamil dan dokter berbeda. Hal ini karena para dokter dan bidan akan mulai menghitung usia kehamilan dari hari pertama menstruasinya berakhir (last menstrual period/LMP). Meskipun tentu saja seorang perempuan belum hamil pada saat itu.
Perhitungan usia awal kehamilan sejak hari pertama menstruasi berakhir karena kebanyakan perempuan tidak tahu secara persis ketika mereka berovulasi, tapi kebanyakan tahu kapan masa menstruasinya berakhir, seperti dikutip dari Babycenter, Sabtu (18/6/2011).
Umumnya dokter akan menghitung masa kehamilan selama 280 hari untuk menentukan tanggal jatuh tempo atau kelahiran bayi yang dikandung. Jumlah tersebut setara dengan usia kehamilan 40 minggu. Tapi tanggal tersebut hanya perkiraan saja, dan hanya 5 persen bayi yang lahir tepat pada tanggal perkiraan tersebut.
Sedangkan untuk trimester seringkali dianggap sebagai usia kehamilan pertiga bulan. Seseorang akan dikatakan berada di trimester kedua setelah hamil 14 minggu dan trimester ketiga setelah usia kehamilan mencapai 28 minggu.
Biasanya seseorang lebih senang menyebut usia kehamilannya dalam bulan, dalam hal ini tidak tepat jika menghitung satu bulan sama dengan 4 minggu. Karenanya diambil rata-rata satu bulan selama 30 hari dan 1 minggu sama dengan 7 hari.
Dan umumnya usia kehamilan tidak persis 9 bulan, misalnya jika hari pertama ia terakhir menstruasi adalah 1 Januari maka tanggal jatuh temponya adalah 8 Oktober. Jadi perhitungannya seperti 9 bulan 1 minggu atau 10 hari, tapi ia bisa melahirkan sebelum atau sesudah tanggal tersebut.
Badan kesehatan dunia (WHO) menetapkan bahwa batas maksimal usia kehamilan adalah 42 minggu atau sekitar 294 hari. Jika sampai usia tersebut belum juga ada tanda-tanda akan melahirkan, maka ibu hamil akan diinduksi untuk memberi rangsangan atau melahirkan secara cesar untuk mencegah adanya masalah pada bayi dan juga ibu hamil.
Dengan mengetahui usia kehamilan yang tengah dijalani, maka ibu yang hamil bisa tahu perkembangan dan pertumbuhan apa yang sedang dialami oleh si calon bayi. Serta bisa lebih mempersiapkan diri dalam menghadapi persalinan.
Kecanduan Pornografi Bisa Bikin Pria Impoten
Selain dipandang sebagai kelemahan moral, kecanduan pornografi juga merupakan penyakit otak yang paling sulit untuk diobati. Dan hasil survei baru menunjukkan adanya hubungan antara pornografi dan impotensi.
Para ahli menyatakan bahwa kecanduan pornografi dapat menyebabkan kerusakan bagian otak dan bahkan melebihi kerusakan yang disebabkan oleh narkoba. Dan survei baru di Italia menemukan ada hubungan yang besar antara kecanduar pornografi dan disfungsi ereksi alias impotensi.
Prof Carlo Foresta, profesor urologi di University of Padua yang melakukan survei menemukan 70 persen pemuda mencari bantuan klinis untuk masalah seksual karena telah kecanduan pornografi internet, seperti dilansir Medindia, Jumat (17/6/2011).
"Banyak pria muda berusia 20 tahun atau lebih, tidak bisa mendapatkan gadis dalam dunia nyata sehingga membuatnya memiliki kebiasaan menonton pornografi atau masturbasi yang berlebihan. Pria-pria ini tidak akan pernah terbuka membicarakan hal ini dengan teman atau rekan kerjanya karena takut akan menjadi bahan tertawaan. Tapi ketika ada salah satu dari mereka menceritakan masalahnya dalam forum kesehatan, maka akan banyak balasan dari orang lain yang juga mengalami masalah yang sama," kata salah seorang partisipan Prof Foresta.
Menurut Prof Foresta, impotensi yang terkait dengan pornografi bisa disembuhkan. Namun dalam masa pemulihan, dibutuhkan sekitar 4 sampai 12 minggu untuk menghindari rangsangan seksual yang intens.
"Dari mereka yang akhirnya sembuh dengan penghentian penggunaan pornografi, banyak yang sebelumnya berkunjung ke dokter, menjalani berbagai tes dan dinyatakan 'baik-baik saja' secara fisik," jelas Prof Foresta, yang juga merupakan Kepala Italian Society of Andrology and Sexual Medicine.
Dan ketika seorang pecandu pornografi maupun masturbasi ingin menghentikan kebiasaannya, biasanya hal inilah yang terjadi:
Penderita biasanya sembuh dalam waktu delapan minggu. Untuk laki-laki usia remaja umumnya memerlukan waktu yang lebih singkat, tetapi mereka juga cenderung lebih sering kambuh, yang akhirnya memperpanjang waktu pemulihan.
Para ahli menyatakan bahwa kecanduan pornografi dapat menyebabkan kerusakan bagian otak dan bahkan melebihi kerusakan yang disebabkan oleh narkoba. Dan survei baru di Italia menemukan ada hubungan yang besar antara kecanduar pornografi dan disfungsi ereksi alias impotensi.
Prof Carlo Foresta, profesor urologi di University of Padua yang melakukan survei menemukan 70 persen pemuda mencari bantuan klinis untuk masalah seksual karena telah kecanduan pornografi internet, seperti dilansir Medindia, Jumat (17/6/2011).
"Banyak pria muda berusia 20 tahun atau lebih, tidak bisa mendapatkan gadis dalam dunia nyata sehingga membuatnya memiliki kebiasaan menonton pornografi atau masturbasi yang berlebihan. Pria-pria ini tidak akan pernah terbuka membicarakan hal ini dengan teman atau rekan kerjanya karena takut akan menjadi bahan tertawaan. Tapi ketika ada salah satu dari mereka menceritakan masalahnya dalam forum kesehatan, maka akan banyak balasan dari orang lain yang juga mengalami masalah yang sama," kata salah seorang partisipan Prof Foresta.
Menurut Prof Foresta, impotensi yang terkait dengan pornografi bisa disembuhkan. Namun dalam masa pemulihan, dibutuhkan sekitar 4 sampai 12 minggu untuk menghindari rangsangan seksual yang intens.
"Dari mereka yang akhirnya sembuh dengan penghentian penggunaan pornografi, banyak yang sebelumnya berkunjung ke dokter, menjalani berbagai tes dan dinyatakan 'baik-baik saja' secara fisik," jelas Prof Foresta, yang juga merupakan Kepala Italian Society of Andrology and Sexual Medicine.
Dan ketika seorang pecandu pornografi maupun masturbasi ingin menghentikan kebiasaannya, biasanya hal inilah yang terjadi:
- Gejala penarikan dan ngidam (craving), segera setelah berhenti.
- Menurunnya libido dan kemampuan ereksi, dimulai pada akhir minggu pertama.
- Tidak adanya libido dan ereksi (penis menyusut), berlanjut selama 2-6 minggu tergantung usia dan tingkat keparahan penggunaan pornografi.
- Bertahap kembali mengalami ereksi pagi, libido dan ereksi spontan mulai dirasakan. Tidak ada lagi 'kebocoran mani' saat buang air besar, dll.
- Pemulihan kesehatan ereksi, hasrat seksual dengan pasangan nyata kembali ada.
Penderita biasanya sembuh dalam waktu delapan minggu. Untuk laki-laki usia remaja umumnya memerlukan waktu yang lebih singkat, tetapi mereka juga cenderung lebih sering kambuh, yang akhirnya memperpanjang waktu pemulihan.
Pola Makan yang Memicu Cegukan
Cegukan bisa terjadi kapan saja bahkan saat seseorang baru selesai makan atau minum. Untuk itu ketahui apa penyebab cegukan yang terjadi setelah makan.
Cegukan yang terjadi menunjukkan bahwa diafragma (otot berbentuk kubah yang berada tepat di bawah paru-paru dan terhubung ke tulang rusuk) bergerak naik dan turun tanpa sadar. Salah satu saraf yang mengatur gerakan diafragma ini adalah saraf phrenic.
Cegukan yang terjadi setelah makan seringkali dikaitkan dengan makanan yang dikonsumsi. Beberapa makanan dikenal bisa memicu terjadinya cegukan, bahkan jika dikonsumsi dalam jumlah kecil. Ketahui penyebab cegukan yang terjadi setelah makan, seperti dikutip dari Buzzle, Sabtu (18/6/2011) yaitu:
1. Makanan pedas
Salah satu penyebab umum cegukan setelah makan adalah makanan pedas seperti cabe, lada atau makanan kari. Bahkan gigitan kecil dari makanan yang banyak mengandung cabai bisa menimbulkan cegukan yang berlangsung hingga lebih dari 1 menit.
2. Makanan yang panas atau dingin
Menelan makanan yang terlalu panas atau dingin bisa menyebabkan diafragma berkontraksi secara tidak normal, serta beralih dari makanan panas ke dingin atau sebaliknya juga bisa memicu kekejangan pada diafragma.
3. Terlalu banyak minum alkohol saat makan
Beberapa orang memiliki kebiasaan minum alkohol sambil makan. Jika alkohol yang diminum terlalu banyak bisa menyebabkan iritasi pada saraf yang berfungsi mengendalikan diafragma, saraf ini cenderung mendorong terjadinya kejang di dalam otot yang memicu cegukan.
4. Makan terlalu cepat
Pada jam-jam sibuk seseorang cenderung makan terburu-buru sehingga menimbulkan kondisi yang tidak terlalu baik untuk diafragma. Hal ini akan menimbulkan respons gerakan otot secara tidak sadar dan menempatkan terlalu banyak udara yang terjebak dalam diafragma. Selain itu mengonsumsi soda juga bisa memicu cegukan karena banyaknya udara yang masuk.
5. Mengonsumsi makanan secara berlebihan
Mengonsumsi makanan berat atau dalam ukuran besar bisa menjadi penyebab umum cegukan, karena dapat terjebak di dalam diafragma. Tak jarang orang mengalami cegukan setelah makan jika ia memiliki kebiasaan makan berlebihan.Cegukan setelah makan biasanya bukan masalah yang membutuhkan perawatan medis, umumnya ia akan hilang dalam waktu 1-2 menit. Mengonsumsi air putih yang cukup adalah cara efektif untuk menghentikan cegukan dan kontraksi diafragma, serta melakukan perubahan pola makan yang sederhana.
Cegukan yang terjadi menunjukkan bahwa diafragma (otot berbentuk kubah yang berada tepat di bawah paru-paru dan terhubung ke tulang rusuk) bergerak naik dan turun tanpa sadar. Salah satu saraf yang mengatur gerakan diafragma ini adalah saraf phrenic.
Cegukan yang terjadi setelah makan seringkali dikaitkan dengan makanan yang dikonsumsi. Beberapa makanan dikenal bisa memicu terjadinya cegukan, bahkan jika dikonsumsi dalam jumlah kecil. Ketahui penyebab cegukan yang terjadi setelah makan, seperti dikutip dari Buzzle, Sabtu (18/6/2011) yaitu:
1. Makanan pedas
Salah satu penyebab umum cegukan setelah makan adalah makanan pedas seperti cabe, lada atau makanan kari. Bahkan gigitan kecil dari makanan yang banyak mengandung cabai bisa menimbulkan cegukan yang berlangsung hingga lebih dari 1 menit.
2. Makanan yang panas atau dingin
Menelan makanan yang terlalu panas atau dingin bisa menyebabkan diafragma berkontraksi secara tidak normal, serta beralih dari makanan panas ke dingin atau sebaliknya juga bisa memicu kekejangan pada diafragma.
3. Terlalu banyak minum alkohol saat makan
Beberapa orang memiliki kebiasaan minum alkohol sambil makan. Jika alkohol yang diminum terlalu banyak bisa menyebabkan iritasi pada saraf yang berfungsi mengendalikan diafragma, saraf ini cenderung mendorong terjadinya kejang di dalam otot yang memicu cegukan.
4. Makan terlalu cepat
Pada jam-jam sibuk seseorang cenderung makan terburu-buru sehingga menimbulkan kondisi yang tidak terlalu baik untuk diafragma. Hal ini akan menimbulkan respons gerakan otot secara tidak sadar dan menempatkan terlalu banyak udara yang terjebak dalam diafragma. Selain itu mengonsumsi soda juga bisa memicu cegukan karena banyaknya udara yang masuk.
5. Mengonsumsi makanan secara berlebihan
Mengonsumsi makanan berat atau dalam ukuran besar bisa menjadi penyebab umum cegukan, karena dapat terjebak di dalam diafragma. Tak jarang orang mengalami cegukan setelah makan jika ia memiliki kebiasaan makan berlebihan.Cegukan setelah makan biasanya bukan masalah yang membutuhkan perawatan medis, umumnya ia akan hilang dalam waktu 1-2 menit. Mengonsumsi air putih yang cukup adalah cara efektif untuk menghentikan cegukan dan kontraksi diafragma, serta melakukan perubahan pola makan yang sederhana.
Limbah Barang Elektronik Bisa Memicu Penyakit Jantung
Sebaiknya jangan buang sembarangan barang-barang bekas elektronik di rumah Anda, seperti komputer, televisi atau ponsel. Selain bisa merusak lingkungan, limbah barang elektronik bisa menjadi faktor risiko penyakit jantung bahkan kanker.
Tak hanya merusak lingkungan, limbah barang bekas elektronik (e-waste) ternyata juga dapat menyebabkan peradangan dan stres oksidatif (jumlah radikal bebas di dalam tubuh melebihi kapasitas tubuh untuk menetralisirnya) pada tubuh manusia.
Hal ini terungkap dari hasil penelitian yang dilakukan dengan sampel udara yang dikumpulkan dari Taizhou, salah satu tempat pembuangan limbah barang elektronik terbesar di daerah China.
Peneliti mengungkapkan bahwa limbah barang elektronik seperti komputer, televisi atau ponsel dapat menyebabkan peradangan dan stres oksidatif yang merupakan faktor risiko penyakit kardiovaskuler, kerusakan DNA dan bahkan kanker.
Penelitian tersebut dimaksudkan untuk mengukur dampak limbah barang elektronik pada paru-paru manusia dan sel epitel. Para peneliti ingin menguji tingkat Interleukin-8 (IL-8) yang diyakini berperan dalam respons inflamasi, dan Reactive Oxygen Species (ROS) yang merupakan molekul kimia reaktif yang mampu menghasilkan kerusakan sel.
Para peneliti juga mencoba untuk mendeteksi ekspresi gen p53. Gen ini bertindak sebagai penekan tumor dengan mensintesiskan protein, yang membantu mencegah kerusakan sel. Ekspresi gen ini bertindak sebagai indikator kerusakan sel.
Peneliti mencatat adanya peningkatan yang signifikan pada tingkat IL-8 dan ROS. Perkembangan yang sama juga diamati di tingkat protein p53. Risiko dari polutan larut organik tampaknya jauh lebih tinggi daripada polusi larut air.
"Baik respons inflamasi (peradangan) dan stres oksidatif dapat menyebabkan kerusakan DNA, yang dapat menyebabkan oncogenesis atau bahkan kanker. Tentu saja, respons inflamasi dan stres oksidatif juga terkait dengan penyakit lain, seperti penyakit kardiovaskular (pembuluh darah)," jelas Dr Fangxing Yang dari Zhejiang University, seperti dilansir Lifemojo, Kamis (2/6/2011).
Dr Yang percaya bahwa teknik lama pasti akan membutuhkan beberapa perbaikan. Ia juga menentang pembongkaran 'terbuka' limbah barang elektronik dan berfokus pada pentingnya metode perlindungan yang tepat untuk para pekerja di lokasi. Dia juga mendesak produsen untuk memperhatikan lingkungan serta menggunakan bahan yang ramah manusia dalam produksi.
Tak hanya merusak lingkungan, limbah barang bekas elektronik (e-waste) ternyata juga dapat menyebabkan peradangan dan stres oksidatif (jumlah radikal bebas di dalam tubuh melebihi kapasitas tubuh untuk menetralisirnya) pada tubuh manusia.
Hal ini terungkap dari hasil penelitian yang dilakukan dengan sampel udara yang dikumpulkan dari Taizhou, salah satu tempat pembuangan limbah barang elektronik terbesar di daerah China.
Peneliti mengungkapkan bahwa limbah barang elektronik seperti komputer, televisi atau ponsel dapat menyebabkan peradangan dan stres oksidatif yang merupakan faktor risiko penyakit kardiovaskuler, kerusakan DNA dan bahkan kanker.
Penelitian tersebut dimaksudkan untuk mengukur dampak limbah barang elektronik pada paru-paru manusia dan sel epitel. Para peneliti ingin menguji tingkat Interleukin-8 (IL-8) yang diyakini berperan dalam respons inflamasi, dan Reactive Oxygen Species (ROS) yang merupakan molekul kimia reaktif yang mampu menghasilkan kerusakan sel.
Para peneliti juga mencoba untuk mendeteksi ekspresi gen p53. Gen ini bertindak sebagai penekan tumor dengan mensintesiskan protein, yang membantu mencegah kerusakan sel. Ekspresi gen ini bertindak sebagai indikator kerusakan sel.
Peneliti mencatat adanya peningkatan yang signifikan pada tingkat IL-8 dan ROS. Perkembangan yang sama juga diamati di tingkat protein p53. Risiko dari polutan larut organik tampaknya jauh lebih tinggi daripada polusi larut air.
"Baik respons inflamasi (peradangan) dan stres oksidatif dapat menyebabkan kerusakan DNA, yang dapat menyebabkan oncogenesis atau bahkan kanker. Tentu saja, respons inflamasi dan stres oksidatif juga terkait dengan penyakit lain, seperti penyakit kardiovaskular (pembuluh darah)," jelas Dr Fangxing Yang dari Zhejiang University, seperti dilansir Lifemojo, Kamis (2/6/2011).
Dr Yang percaya bahwa teknik lama pasti akan membutuhkan beberapa perbaikan. Ia juga menentang pembongkaran 'terbuka' limbah barang elektronik dan berfokus pada pentingnya metode perlindungan yang tepat untuk para pekerja di lokasi. Dia juga mendesak produsen untuk memperhatikan lingkungan serta menggunakan bahan yang ramah manusia dalam produksi.
Ini yang Bikin Perempuan Lebih Gampang Gemuk
Berbagai produk pelangsing tubuh kebanyakan ditujukan pada kaum perempuan, karena memang secara biologis tubuh perempuan lebih mudah gemuk ketimbang laki-laki. Mengapa?
Tubuh laki-laki cenderung dapat menurunkan berat badan lebih cepat dibandingkan perempuan. Memang terlihat tidak adil, tapi hal ini disebabkan oleh alasan fisiologis pada tubuh laki-laki dan perempuan.
Berikut beberapa alasan fisiologis yang membuat tubuh perempuan lebih gampang gemuk, seperti dilansir About.com, Kamis (2/6/2011):
1. Tubuh laki-laki lebih banyak otot
Tubuh laki-laki yang lebih banyak otot inilah yang memungkinkannya membakar lebih banyak kalori, bahkan ketika laki-laki sedang beristirahat.
2. Estrogen bisa menyimpan lebih banyak lemak
Tubuh perempuan cenderung menyimpan dan mempertahankan lemak. Hal ini karena perempuan memiliki tingkat hormon estrogen yang lebih tinggi. Hormon ini bekerja untuk menjaga lemak pada tubuh perempuan sehingga lebih mudah baginya untuk hamil. Itu berarti perempuan harus bekerja keras untuk menurunkan berat badan pada tingkat yang sama seperti laki-laki.
3. Tubuh laki-laki merespons olahraga dengan baik
Sementara tubuh laki-laki merespons olahraga dengan baik, tubuh perempuan justru masuk ke 'mode kelaparan' yang memperlambat metabolisme.
4. Perempuan punya toleransi yang rendah untuk olahraga
Perempuan memiliki kapasitas paru-paru yang lebih kecil dibandingkan laki-laki, yang dapat membuat perempuan merasa seolah-olah bekerja lebih keras dibandingkan laki-laki. Hal ini juga membuat olahraga terasa lebih berat bagi perempuan.
Tapi alasan-alasan fisiologis tersebut bukan berarti perempuan tak bisa menurunkan berat badan. Dengan niat, menjaga pola makan sehat dan olahraga teratur perempuan tetap bisa menurunkan berat badan menjadi ideal.
Tubuh laki-laki cenderung dapat menurunkan berat badan lebih cepat dibandingkan perempuan. Memang terlihat tidak adil, tapi hal ini disebabkan oleh alasan fisiologis pada tubuh laki-laki dan perempuan.
Berikut beberapa alasan fisiologis yang membuat tubuh perempuan lebih gampang gemuk, seperti dilansir About.com, Kamis (2/6/2011):
1. Tubuh laki-laki lebih banyak otot
Tubuh laki-laki yang lebih banyak otot inilah yang memungkinkannya membakar lebih banyak kalori, bahkan ketika laki-laki sedang beristirahat.
2. Estrogen bisa menyimpan lebih banyak lemak
Tubuh perempuan cenderung menyimpan dan mempertahankan lemak. Hal ini karena perempuan memiliki tingkat hormon estrogen yang lebih tinggi. Hormon ini bekerja untuk menjaga lemak pada tubuh perempuan sehingga lebih mudah baginya untuk hamil. Itu berarti perempuan harus bekerja keras untuk menurunkan berat badan pada tingkat yang sama seperti laki-laki.
3. Tubuh laki-laki merespons olahraga dengan baik
Sementara tubuh laki-laki merespons olahraga dengan baik, tubuh perempuan justru masuk ke 'mode kelaparan' yang memperlambat metabolisme.
4. Perempuan punya toleransi yang rendah untuk olahraga
Perempuan memiliki kapasitas paru-paru yang lebih kecil dibandingkan laki-laki, yang dapat membuat perempuan merasa seolah-olah bekerja lebih keras dibandingkan laki-laki. Hal ini juga membuat olahraga terasa lebih berat bagi perempuan.
Tapi alasan-alasan fisiologis tersebut bukan berarti perempuan tak bisa menurunkan berat badan. Dengan niat, menjaga pola makan sehat dan olahraga teratur perempuan tetap bisa menurunkan berat badan menjadi ideal.
Segarkan Kembali Otak dengan Cara Mudah
Jenuh dengan aktivitas yang sama setiap hari dapat menyebabkan kebosanan dan kurangnya konsentrasi. Tapi setidaknya ada cara mudah untuk menyegarkan kembali otak. Apa saja?
Setelah melakukan banyak pekerjaan dalam satu hari Anda cenderung mengalami stres dan pikiran menjadi kusam. Padahal, kelelahan pikiran sama bahayanya dengan kelelahan fisik.
Ada beberapa cara mudah untuk menyegarkan kembali otak. Cara-cara berikut terbukti secara ilmiah dapat efektif membuat otak kembali fokus dan berkonsentrasi hingga 25 menit (bagi dewasa), seperti dilansir Lifemojo, Kamis (2/6/2011):
1. Musik
Musik yang menenangkan sangat bermanfaat bagi mental atau pikiran. Kosongkan pikiran dengan hanya duduk dan mendengarkan musik. Musik akan membuat Anda merasa lebih baik.
2. Olahraga
Melakukan aktivitas fisik yang teratur seperti berenang setiap pagi merupakan cara ampuh untuk membuat pikiran Anda tenang. Aktivitas fisik dapat merangsang tenaga fisik dan menyegarkan pikiran di samping semua manfaat kesehatannya.
3. Tertawa
Tertawa memang obat terbaik untuk mengusir kebosanan. Olahraga, tawa dan humor dapat melepaskan endorphin yang meningkatkan mood dan perasaan bahagia.
4. Sosialisasi
Manusia secara alami adalah makhluk sosial. Interaksi sesama manusia tampaknya dapat menjaga pikiran Anda tetap segar. Lakukan kontak dengan orang-orang baru atau menelepon teman.
5. Tidur
Tidur yang baik adalah landasan untuk produktivitas yang kuat. Tidur siang sejenak juga bisa kembali menyegarkan pikiran dan membuat Anda merasa lebih baik.
6. Mencium aroma yang segar
Mencium aroma kopi, aromaterapi atau bau-bauan lain yang segar dapat dengan mudah mengembalikan semangat dan memperbaharui pikiran Anda.
7. Mandi
Mandi air hangat bagus untuk membantu menenangkan pikiran dan otot tubuh. Menambahkan garam mandi atau wewangian favorit ke dalam bak Anda juga akan membuat aktivitas mandi Anda semakin menyenangkan.
Setelah melakukan banyak pekerjaan dalam satu hari Anda cenderung mengalami stres dan pikiran menjadi kusam. Padahal, kelelahan pikiran sama bahayanya dengan kelelahan fisik.
Ada beberapa cara mudah untuk menyegarkan kembali otak. Cara-cara berikut terbukti secara ilmiah dapat efektif membuat otak kembali fokus dan berkonsentrasi hingga 25 menit (bagi dewasa), seperti dilansir Lifemojo, Kamis (2/6/2011):
1. Musik
Musik yang menenangkan sangat bermanfaat bagi mental atau pikiran. Kosongkan pikiran dengan hanya duduk dan mendengarkan musik. Musik akan membuat Anda merasa lebih baik.
2. Olahraga
Melakukan aktivitas fisik yang teratur seperti berenang setiap pagi merupakan cara ampuh untuk membuat pikiran Anda tenang. Aktivitas fisik dapat merangsang tenaga fisik dan menyegarkan pikiran di samping semua manfaat kesehatannya.
3. Tertawa
Tertawa memang obat terbaik untuk mengusir kebosanan. Olahraga, tawa dan humor dapat melepaskan endorphin yang meningkatkan mood dan perasaan bahagia.
4. Sosialisasi
Manusia secara alami adalah makhluk sosial. Interaksi sesama manusia tampaknya dapat menjaga pikiran Anda tetap segar. Lakukan kontak dengan orang-orang baru atau menelepon teman.
5. Tidur
Tidur yang baik adalah landasan untuk produktivitas yang kuat. Tidur siang sejenak juga bisa kembali menyegarkan pikiran dan membuat Anda merasa lebih baik.
6. Mencium aroma yang segar
Mencium aroma kopi, aromaterapi atau bau-bauan lain yang segar dapat dengan mudah mengembalikan semangat dan memperbaharui pikiran Anda.
7. Mandi
Mandi air hangat bagus untuk membantu menenangkan pikiran dan otot tubuh. Menambahkan garam mandi atau wewangian favorit ke dalam bak Anda juga akan membuat aktivitas mandi Anda semakin menyenangkan.
Cara Lain Redakan Sakit Tanpa Minum Obat
Minum obat memang dapat meredakan atau menyembuhkan suatu penyakit. Namun bila Anda selalu mengonsumsi obat, maka ada beberapa efek samping yang terjadi pada tubuh. Lantas bagaimana cara meredakan rasa sakit tanpa minum obat?
"Setiap kali Anda mengambil (mengonsumi) obat entah itu obat resep atau tanpa resep, maka Anda akan mendapatkan beberapa risiko tertentu. Jika digunakan secara teratur, maka risikonya akan semakin banyak," jelas Sandra Kweder, MD, Wakil Direktur Kantor Obat Baru di pusat Food & Drug Administration (FDA) AS untuk evaluasi dan penelitian obat, seperti dilansir Menshealth, Kamis (2/6/2011).
Berikut cara lain yang bisa meredakan sakit tanpa harus minum obat, yaitu:
1. Batuk, ganti sirup batuk dengan madu
Madu yang berkualitas dan kental dapat menjadi pengganti sirup obat batuk. Sirup batuk dan madu pada dasarnya melakukan hal yang sama, yaitu menjadi 'mantel' tenggorokan sehingga menghilangkan iritasi. Bahkan, sebuah penelitian di Archives of Pediatrics & Adolescent Medicine menemukan bahwa sesendok madu lebih baik dibandingkan dextromethorphan (DM).
2. Sering sakit kepala, ganti obat penghilang rasa sakit dengan tidur
Minum obat penghilang rasa sakit boleh-boleh saja dilakukan, tapi tidak disarankan untuk sering-sering mengonsumsinya. "Hindari obat majemuk (banyak). Upayakan tidak (minum obat penghilang rasa sakit) lebih dari dua minggu," jelas Peter Goadsby, MD, Direktur Pusat Sakit Kepala di University of California di San Francisco.
Menurutnya, fokus pada pola tidur dapat meredakan sakit kepala. Area otak yang berkontribusi terhadap nyeri kepala juga terlibat dalam tidur. Maka dengan menjaga pola tidur yang baik dapat menurunkan rasa sakit di kepala.
3. Stres dan depresi ringan, ganti obat antidepresan dengan aktivitas yang menenangkan otak
Untuk melawan depresi pertimbangkan untuk tidak menggunakan obat. Carilah kegiatan lain yang dapat menenangkan pikiran Anda, seperti mendengarkan musik, olahraga atau jalan-jalan bersama keluarga.
4. Sembelit, ganti pencahar dengan minum 2 gelas air putih sebelum sarapan
Usus besar dapat lambat bergerak atau tidak menyerap cairan karena beberapa alasan seperti tidak mengonsumsi cukup serat, kurang olahraga, dehidrasi dan obat-obatan tertentu. Tapi hilangkan kebiasaan menggunakan pencahar dan ganti dengan menenggak 2 gelas air putih sebelum sarapan. Cara ini akan membantu memudahkan Anda untuk buang air besar.
5. Flu, ganti obat antivirus dengan makanan atau kegiatan yang meningkatkan sistem kekebalan tubuh
Tak perlu minum obat, beberapa makanan seperti jahe, bawang putih, cabai, cairan hangat, makanan yang mengandung zinc (kacang, buncis, seafood, kedelai) juga bisa meningkatkan sistem imun yang dapat meringankan gejala flu. Selain itu, perbanyak olahraga.
"Setiap kali Anda mengambil (mengonsumi) obat entah itu obat resep atau tanpa resep, maka Anda akan mendapatkan beberapa risiko tertentu. Jika digunakan secara teratur, maka risikonya akan semakin banyak," jelas Sandra Kweder, MD, Wakil Direktur Kantor Obat Baru di pusat Food & Drug Administration (FDA) AS untuk evaluasi dan penelitian obat, seperti dilansir Menshealth, Kamis (2/6/2011).
Berikut cara lain yang bisa meredakan sakit tanpa harus minum obat, yaitu:
1. Batuk, ganti sirup batuk dengan madu
Madu yang berkualitas dan kental dapat menjadi pengganti sirup obat batuk. Sirup batuk dan madu pada dasarnya melakukan hal yang sama, yaitu menjadi 'mantel' tenggorokan sehingga menghilangkan iritasi. Bahkan, sebuah penelitian di Archives of Pediatrics & Adolescent Medicine menemukan bahwa sesendok madu lebih baik dibandingkan dextromethorphan (DM).
2. Sering sakit kepala, ganti obat penghilang rasa sakit dengan tidur
Minum obat penghilang rasa sakit boleh-boleh saja dilakukan, tapi tidak disarankan untuk sering-sering mengonsumsinya. "Hindari obat majemuk (banyak). Upayakan tidak (minum obat penghilang rasa sakit) lebih dari dua minggu," jelas Peter Goadsby, MD, Direktur Pusat Sakit Kepala di University of California di San Francisco.
Menurutnya, fokus pada pola tidur dapat meredakan sakit kepala. Area otak yang berkontribusi terhadap nyeri kepala juga terlibat dalam tidur. Maka dengan menjaga pola tidur yang baik dapat menurunkan rasa sakit di kepala.
3. Stres dan depresi ringan, ganti obat antidepresan dengan aktivitas yang menenangkan otak
Untuk melawan depresi pertimbangkan untuk tidak menggunakan obat. Carilah kegiatan lain yang dapat menenangkan pikiran Anda, seperti mendengarkan musik, olahraga atau jalan-jalan bersama keluarga.
4. Sembelit, ganti pencahar dengan minum 2 gelas air putih sebelum sarapan
Usus besar dapat lambat bergerak atau tidak menyerap cairan karena beberapa alasan seperti tidak mengonsumsi cukup serat, kurang olahraga, dehidrasi dan obat-obatan tertentu. Tapi hilangkan kebiasaan menggunakan pencahar dan ganti dengan menenggak 2 gelas air putih sebelum sarapan. Cara ini akan membantu memudahkan Anda untuk buang air besar.
5. Flu, ganti obat antivirus dengan makanan atau kegiatan yang meningkatkan sistem kekebalan tubuh
Tak perlu minum obat, beberapa makanan seperti jahe, bawang putih, cabai, cairan hangat, makanan yang mengandung zinc (kacang, buncis, seafood, kedelai) juga bisa meningkatkan sistem imun yang dapat meringankan gejala flu. Selain itu, perbanyak olahraga.
10 Penyebab kita sering Pipis / Buang air
Banyak hal yang membuat seseorang sering buang air kecil/pipis, diantaranya seperti dijelaskan dibawah ini:
1. Terlalu banyak minum
Banyak minum memang membuat badan menjadi sehat. tetapi minum terlalu banyak air (atau cairan yang lain) dapat membuat kita berkali-kali ke kamar mandi. Untuk orang yang susah mengontrol keinginan untuk kencing (bahasa inggrisnya beser dan bahasa jawanya overactive bladder), disarankan untuk tidak minum lebih dari dua liter air atau cairan lainnya dan waktu minumnya disarankan di siang hari agar pada malam hari tidak terlalu sering bangun untuk pergi ke kamar mandi
2. Terlalu sedikit minum
ini kebalikannya dari yang kebanyakan minum, orang yang terlalu sedikit minum karena penyakit susah menahan kencing / beser / overactive bladder biasanya akan mengurangi minum. tapi ternyata ini sangat berbahaya! karena dapat membuat iritasi pada saluran kencing yang mengakibatkan orang jadi ingin ke belakang terus. walaupun minum delapan gelas perhari itu baik tetapi jika orang tidak mampu melakukannya, menurut para ahli hanya diperlukan minimal satu liter per hari untuk mencegah iritasi ini
3. Minuman Beralkohol
Bir, anggur, dan minuman-minuman beralkohol lainnya menyebabkan kita berkunjung ke kamar mandi lebih sering. Walaupun alkohol sendiri sifatnya membuat kita dehidrasi pada tubuh tapi dehidrasi ini terjadi karena alkohol meningkatkan air kencing yang harus dikeluarkan tubuh. Selain itu, alkohol juga mengirimkan sinyal-sinyal ke otak untuk menyuruh kita kencing
4. Makanan dan Minuman Berkafein
Kafein menstimulasi organ-organ pembuangan untuk memproduksi lebih banyak urin. mengurangi jumlah konsumsi kafein ( kopi, teh, coklat, cola) dapat membantu kita untuk mengontrol keinginan kencing yang berlebihan. Cara lainnya adalah mencoba menggunakan produk kopi tanpa kafein
5. Makanan dan Minuman mengandung asam
Buah-buahan sebangsa jeruk dan minuman sari buah dari jeruk, kopi, teh, dan tomat dapat menimbulkan iritasi bagi organ-organ pembuangan. Walaupun konsumsi jus cranberry biasanya digunakan untuk menyembuhkan infeksi pada saluran kencing tetapi juga bikin kita kebelet kencing. mengurangi konsumsi makanan-makanan mengandung asam ini juga mengurangi heartburn (sensai panas di dada karena tingginya kandungan asam pada makanan yang dikonsumsi)
6. Minuman berkarbonasi
Minuman-minuman berkarbonasi bisa membuat iritasi organ-organ pembuangan yang sensitif. orang-orang yang susah menahan kencing sangat disarankan untuk menghindari minuman-minuman ini. Kombinasi minuman berkarbonasi dan beralkohol akan membuat keinginan buang air kecil semakin besar
7. Makanan-makanan Pedas
Makanan-makanan mengandung cabai, wasabi, dan sebangsanya akan membuat lidah kita terbakar dan mata berurai air mata. hal ini karena iritasi yang ditimbulkan oleh kandungan di dalamnya. Iritasi juga terjadi pada organ-organ pembuangan. Untungnya iritasi ini hanya terjadi pada orang-orang tertentu saja.
8. Pemanis
Gula, Madu, dan pemanis buatan dapat mengiritasi organ pembuangan. Batasilah konsumsi pemanis-pemanis ini jika sering ke belakang karena pengaruh pemanis terhadap keinginan orang untuk buang air kecil bervariasi
9. Kombinasi dari nomor 3-8
jangan mengonsumsi makanan dan minuman yang ada di nomor 3-8 seharian penuh atau bersama-sama, sudah dipastikan akan membuat anda ingin ke belakang
10. Obat-obatan
Beberapa obat misalnya obat penurun tekanan darah tinggi dapat mengakibatkan orang sering ke belakang, obat-obat yang lain juga banyak memiliki efek samping membuat orang sering ke kamar mandi.
1. Terlalu banyak minum
Banyak minum memang membuat badan menjadi sehat. tetapi minum terlalu banyak air (atau cairan yang lain) dapat membuat kita berkali-kali ke kamar mandi. Untuk orang yang susah mengontrol keinginan untuk kencing (bahasa inggrisnya beser dan bahasa jawanya overactive bladder), disarankan untuk tidak minum lebih dari dua liter air atau cairan lainnya dan waktu minumnya disarankan di siang hari agar pada malam hari tidak terlalu sering bangun untuk pergi ke kamar mandi
2. Terlalu sedikit minum
ini kebalikannya dari yang kebanyakan minum, orang yang terlalu sedikit minum karena penyakit susah menahan kencing / beser / overactive bladder biasanya akan mengurangi minum. tapi ternyata ini sangat berbahaya! karena dapat membuat iritasi pada saluran kencing yang mengakibatkan orang jadi ingin ke belakang terus. walaupun minum delapan gelas perhari itu baik tetapi jika orang tidak mampu melakukannya, menurut para ahli hanya diperlukan minimal satu liter per hari untuk mencegah iritasi ini
3. Minuman Beralkohol
Bir, anggur, dan minuman-minuman beralkohol lainnya menyebabkan kita berkunjung ke kamar mandi lebih sering. Walaupun alkohol sendiri sifatnya membuat kita dehidrasi pada tubuh tapi dehidrasi ini terjadi karena alkohol meningkatkan air kencing yang harus dikeluarkan tubuh. Selain itu, alkohol juga mengirimkan sinyal-sinyal ke otak untuk menyuruh kita kencing
4. Makanan dan Minuman Berkafein
Kafein menstimulasi organ-organ pembuangan untuk memproduksi lebih banyak urin. mengurangi jumlah konsumsi kafein ( kopi, teh, coklat, cola) dapat membantu kita untuk mengontrol keinginan kencing yang berlebihan. Cara lainnya adalah mencoba menggunakan produk kopi tanpa kafein
5. Makanan dan Minuman mengandung asam
Buah-buahan sebangsa jeruk dan minuman sari buah dari jeruk, kopi, teh, dan tomat dapat menimbulkan iritasi bagi organ-organ pembuangan. Walaupun konsumsi jus cranberry biasanya digunakan untuk menyembuhkan infeksi pada saluran kencing tetapi juga bikin kita kebelet kencing. mengurangi konsumsi makanan-makanan mengandung asam ini juga mengurangi heartburn (sensai panas di dada karena tingginya kandungan asam pada makanan yang dikonsumsi)
6. Minuman berkarbonasi
Minuman-minuman berkarbonasi bisa membuat iritasi organ-organ pembuangan yang sensitif. orang-orang yang susah menahan kencing sangat disarankan untuk menghindari minuman-minuman ini. Kombinasi minuman berkarbonasi dan beralkohol akan membuat keinginan buang air kecil semakin besar
7. Makanan-makanan Pedas
Makanan-makanan mengandung cabai, wasabi, dan sebangsanya akan membuat lidah kita terbakar dan mata berurai air mata. hal ini karena iritasi yang ditimbulkan oleh kandungan di dalamnya. Iritasi juga terjadi pada organ-organ pembuangan. Untungnya iritasi ini hanya terjadi pada orang-orang tertentu saja.
8. Pemanis
Gula, Madu, dan pemanis buatan dapat mengiritasi organ pembuangan. Batasilah konsumsi pemanis-pemanis ini jika sering ke belakang karena pengaruh pemanis terhadap keinginan orang untuk buang air kecil bervariasi
9. Kombinasi dari nomor 3-8
jangan mengonsumsi makanan dan minuman yang ada di nomor 3-8 seharian penuh atau bersama-sama, sudah dipastikan akan membuat anda ingin ke belakang
10. Obat-obatan
Beberapa obat misalnya obat penurun tekanan darah tinggi dapat mengakibatkan orang sering ke belakang, obat-obat yang lain juga banyak memiliki efek samping membuat orang sering ke kamar mandi.
Langganan:
Postingan (Atom)