Selama ini, kegunaan daun pohon jati sudah dikenal sebagai pembungkus makanan tradisional seperti Nasi Jamblang khas Cirebon dan Gudeg khas Yogyakarta. Tak hanya sekedar jadi pembungkus, daun jati ternyata juga memiliki khasiat besar bagi orang yang ingin menurunkan berat badan.
Jati merupakan nama umum untuk tanaman tropis Tectona grandis yang banyak tumbuh di Asia Tenggara dan Selatan seperti Indonesia, Malaysia, India dan Myanmar.
Manfaat dari kayu jati sudah tidak diragukan lagi sebagai bahan baku perabot rumah seperti mebel, daun pintu dan jendela, serta perabot rumah lainnya.
Meski tak setenar kayunya, ternyata daun pohon jati juga memiliki manfaat besar untuk menurunkan berat badan secara alami bila diseduh sebagai teh herbal.
Berawal dari tradisi China, teh daun jati telah menjadi pelangsing alami yang aman untuk kesehatan. Menurut beberapa penelitian, teh daun jati bahkan bisa membantu menurunkan risiko penyakit jantung dan kanker, seperti dilansir findteaonline, Jumat (27/5/2011).
Teh daun jati memiliki kemampuan utama untuk meningkatkan metabolisme lemak dalam tubuh. Hal ini menjadikannya sebagai pelangsing alami yang bisa membantu menurunkan berat badan, melancarkan sistem pencernaan dan buang air besar (BAB), mencegah obesitas (kegemukan), mengurangi selulit dan menurunkan kolesterol jahat.
Minum secangkir teh daun jati juga membantu menyegarkan tubuh dan membuat kulit tambah lebih segar.
Tak hanya menurunkan berat badan, sebagai minuman sehat teh daun jati juga mengandung antioksidan yang bisa membantu mencegah diabetes, tekanan darah tinggi, penyakit jantung dan penyakit lainnya.
Untuk mendapatkan manfaat yang sempurna, meski sudah minum secangkir teh daun jati secara teratur, sebaiknya tetap diimbangi dengan latihan yang tepat dan pola makan yang sehat.
Sayangnya hingga kini belum ada penelitian klinis dari manfaat daun jati. Khasiat daun jati yang bisa menurunkan berat badan hanya didapat dari tradisi turun temurun.
Beberapa orang yang melakukan tradisi minum daun jati mengaku menjadi lancar buang air besarnya (BAB) dan menurunkan nafsu makan.
Kenapa Orang Tifus/Tipes Tidak Boleh Banyak Bergerak?
Banyak orang menganggap penyakit tifus adalah penyakit yang biasa. Penderitanya bahkan tidak mau mengikuti saran dokter agar istirahat total. Kenapa orang tifus tidak boleh banyak bergerak?
Tifus merupakan penyakit peradangan pada usus yang disebabkan infeksi bakteri Salmonella typhi yang tertular lewat makanan dan minuman yang airnya terinfeksi bakteri. Kuman ini masuk melalui mulut dan menyebar ke lambung lalu ke usus halus. Bakteri ini memperbanyak diri di dalam usus lalu.
Pada minggu pertama, kuman dari tifus hanya bisa dilihat dari feses. Lalu pada minggu kedua baru bisa diketahui lewat darah karena infeksi yang ada di usus sudah masuk ke dalam pembuluh darah. Dan pada minggu ketiga diagnosis bisa terlihat positif di urin.
"Biasanya pada minggu pertama tidak ditemukan hasil positif pada darah, itu yang sering orang sebut dengan gejala tifus. Padahal sebenarnya ia sudah terkena tifus tapi karena kumannya belum masuk ke pembuluh darah maka hasil tes darahnya negatif," ujar dr Dante Saksono H SpPD, PhD , Jumat (27/5/2011).
Menurut dr Dante banyak orang mengartikan sakit tifus awalnya sebagai gejala tifus padahal itu tidak tepat. Orang yang baru gejala tifus sebenarnya sudah terkena penyakit tifus hanya stadiumnya saja yang berbeda. Menurutnya yang benar adalah bukan penyakit gejala tifus tapi tetap penyakit tifus hanya stadiumnya saja yang berbeda.
Umumnya dalam mendiagnosis penyakit tifus dilakukan pemeriksaan tes darah untuk melihat apakah ada antibodi yang dihasilkan oleh tubuh dari bakteri Salmonella typhi yang menyebabkan penyakit tifus. Jika kuman tersebut sudah masuk ke dalam pembuluh darah, maka hasil tes darahnya akan positif.
Selain itu yang menjadi ciri paling khas dari tifus adalah melihat jumlah leukositnya (sel darah putih). Umumnya jika suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri akan menyebabkan jumlah leukositnya meningkat, tapi tidak begitu pada penyakit tifus.
"Jika infeksinya diakibatkan oleh bakteri Salmonella, maka jumlah leukositnya akan menurun. Sedangkan untuk jumlah trombosit tidak bisa dijadikan patokan," ungkap dokter yang berpraktek di RSCM dan mengajar di FKUI ini.
Gejala yang biasa muncul dari penyakit tifus adalah badan panas atau demam selama beberapa hari terutama siang dan malam, rasa sakit di perut bagian kiri, lidah bagian tengah berwarna putih tapi pinggirnya merah serta terjadi perubahan pola buang air besar (BAB).
dr Dante menuturkan jika seseorang sudah didiganosis positif terkena tifus, maka penanganannya adalah dengan mengonsumsi antibiotik yang tepat serta banyak istirahat di tempat tidur dan mengonsumsi air putih.
Kenapa perlu istirahat yang cukup di tempat tidur?
Penyembuhan penyakit tifus ini adalah untuk menghilangkan bakteri yang masuk di tubuh. Karena itu penderita harus istirahat total dan tidak banyak bergerak agar panas badan cepat turun.
Jika banyak bergerak bisa membuat suhu badan naik dan kuman akan terus berkembang biak masuk ke dalam darah. Banyak bergerak juga tidak baik karena orang dengan tifus sedang mengalami masalah ususnya yang sedang ringkih yang bisa makin sakit jika banyak gerak.
"Orang dengan sakit tifus boleh makan seperti biasa atau nasi dan tidak harus makan yang lembek-lembek. Yang terpenting jangan terlalu banyak mengonsumsi sayuran berserat," ujar dr Dante.
dr Dante menjelaskan hal ini karena sayuran berserat sulit dicerna oleh usus, sedangkan pada saat orang terkena tifus maka ususnya sedang luka akibat infeksi sehingga pasien harus mengurangi makanan yang sulit dicerna.
Tifus merupakan penyakit peradangan pada usus yang disebabkan infeksi bakteri Salmonella typhi yang tertular lewat makanan dan minuman yang airnya terinfeksi bakteri. Kuman ini masuk melalui mulut dan menyebar ke lambung lalu ke usus halus. Bakteri ini memperbanyak diri di dalam usus lalu.
Pada minggu pertama, kuman dari tifus hanya bisa dilihat dari feses. Lalu pada minggu kedua baru bisa diketahui lewat darah karena infeksi yang ada di usus sudah masuk ke dalam pembuluh darah. Dan pada minggu ketiga diagnosis bisa terlihat positif di urin.
"Biasanya pada minggu pertama tidak ditemukan hasil positif pada darah, itu yang sering orang sebut dengan gejala tifus. Padahal sebenarnya ia sudah terkena tifus tapi karena kumannya belum masuk ke pembuluh darah maka hasil tes darahnya negatif," ujar dr Dante Saksono H SpPD, PhD , Jumat (27/5/2011).
Menurut dr Dante banyak orang mengartikan sakit tifus awalnya sebagai gejala tifus padahal itu tidak tepat. Orang yang baru gejala tifus sebenarnya sudah terkena penyakit tifus hanya stadiumnya saja yang berbeda. Menurutnya yang benar adalah bukan penyakit gejala tifus tapi tetap penyakit tifus hanya stadiumnya saja yang berbeda.
Umumnya dalam mendiagnosis penyakit tifus dilakukan pemeriksaan tes darah untuk melihat apakah ada antibodi yang dihasilkan oleh tubuh dari bakteri Salmonella typhi yang menyebabkan penyakit tifus. Jika kuman tersebut sudah masuk ke dalam pembuluh darah, maka hasil tes darahnya akan positif.
Selain itu yang menjadi ciri paling khas dari tifus adalah melihat jumlah leukositnya (sel darah putih). Umumnya jika suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri akan menyebabkan jumlah leukositnya meningkat, tapi tidak begitu pada penyakit tifus.
"Jika infeksinya diakibatkan oleh bakteri Salmonella, maka jumlah leukositnya akan menurun. Sedangkan untuk jumlah trombosit tidak bisa dijadikan patokan," ungkap dokter yang berpraktek di RSCM dan mengajar di FKUI ini.
Gejala yang biasa muncul dari penyakit tifus adalah badan panas atau demam selama beberapa hari terutama siang dan malam, rasa sakit di perut bagian kiri, lidah bagian tengah berwarna putih tapi pinggirnya merah serta terjadi perubahan pola buang air besar (BAB).
dr Dante menuturkan jika seseorang sudah didiganosis positif terkena tifus, maka penanganannya adalah dengan mengonsumsi antibiotik yang tepat serta banyak istirahat di tempat tidur dan mengonsumsi air putih.
Kenapa perlu istirahat yang cukup di tempat tidur?
Penyembuhan penyakit tifus ini adalah untuk menghilangkan bakteri yang masuk di tubuh. Karena itu penderita harus istirahat total dan tidak banyak bergerak agar panas badan cepat turun.
Jika banyak bergerak bisa membuat suhu badan naik dan kuman akan terus berkembang biak masuk ke dalam darah. Banyak bergerak juga tidak baik karena orang dengan tifus sedang mengalami masalah ususnya yang sedang ringkih yang bisa makin sakit jika banyak gerak.
"Orang dengan sakit tifus boleh makan seperti biasa atau nasi dan tidak harus makan yang lembek-lembek. Yang terpenting jangan terlalu banyak mengonsumsi sayuran berserat," ujar dr Dante.
dr Dante menjelaskan hal ini karena sayuran berserat sulit dicerna oleh usus, sedangkan pada saat orang terkena tifus maka ususnya sedang luka akibat infeksi sehingga pasien harus mengurangi makanan yang sulit dicerna.
Pria Bisa Jadi Tak Subur Akibat Sakit Gigi
Kualitas sperma yang buruk dan ketidaksuburan pria bisa disebabkan oleh banyak hal. Yang mengejutkan, salah satu penyebab ketidaksuburan tersebut adalah sakit gigi dan infeksi mulut. Mengapa demikian?
Bakteri dalam air mani yang dikenal sebagai bacteriospermia, dapat hadir dalam air mani tanpa menyebabkan gejala apapun. Bakteri ini dapat membunuh sperma dan memberikan kontribusi lebih pada masalah motilitas (kemampuan untuk berenang) dan morfologi sperma (bentuk).
Infeksi pada gigi dan rongga mulut dapat menjadi salah satu penyebab bacteriospermia. Pada jurnal Andrologia, ditemukan bahwa pada 36 pasien yang mengalami bacteriospermia resisten terhadap antibiotik, semuanya disebabkan karena adanya bakteri di gigi dan rongga mulut di dalam air mani, seperti dilansir ncbi.nlm, Rabu (23/3/2011).
Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Andrologia, spesialis kesuburan telah menemukan bahwa 109 orang yang mengunjungi klinik infertilitas mengalami sperma tidak steril dan 107 dari kelompok ini memiliki dua atau lebih sampel sperma yang mengandung mikroorganisme.
"Organisme anaerobik ditemukan pada 63,3 persen dari spesimen. Kami mengisolasi organisme spermisidal, karena kehadiran mikroorganisme dalam air mani dikaitkan dengan ketidaksuburan. Kehadiran organisme dalam air mani mungkin berkaitan dengan infeksi gynaecologic," jelas spesialis kesuburan dalam jurnal Andrologia.
Sperma diklasifikasikan sebagai benda asing pada sistem kekebalan tubuh manusia, sehingga testis adalah situs kekebalan tubuh untuk memungkinkan sperma untuk hidup.
Karena penekanan ini, testis mungkin lebih rentan terhadap infeksi bakteri dan hanya pria dengan fungsi kekebalan tubuh yang baik yang akan tetap dapat menghasilkan kualitas sperma yang baik.
Tak hanya pada pria, menurut American Academy of Periodontology, wanita dengan penyakit gusi lebih cenderung memiliki bayi dengan berat badan lahir rendah dan prematur.
Ibu hamil yang memiliki penyakit periodontal tujuh kali lebih mungkin untuk memiliki bayi yang lahir terlalu dini dan terlalu kecil. Hal ini karena penyakit periodontal memicu peningkatan kadar cairan biologis yang menginduksi persalinan.
Bakteri gigi bisa ditemukan dalam cairan ketuban. Bakteri ini mungkin memiliki kemampuan untuk menyebabkan infeksi pada bayi yang belum lahir dan telah ditunjukkan memicu persalinan lebih awal.
Dari 26 wanita hamil dengan ancaman persalinan prematur, 8 diantaranya mengalami gingivitis dan 12 memiliki penyakit periodontal kronis. 8 dari pasien memiliki bakteri P. gingivalis yang telah menyerang rongga ketuban.
Bakteri dalam air mani yang dikenal sebagai bacteriospermia, dapat hadir dalam air mani tanpa menyebabkan gejala apapun. Bakteri ini dapat membunuh sperma dan memberikan kontribusi lebih pada masalah motilitas (kemampuan untuk berenang) dan morfologi sperma (bentuk).
Infeksi pada gigi dan rongga mulut dapat menjadi salah satu penyebab bacteriospermia. Pada jurnal Andrologia, ditemukan bahwa pada 36 pasien yang mengalami bacteriospermia resisten terhadap antibiotik, semuanya disebabkan karena adanya bakteri di gigi dan rongga mulut di dalam air mani, seperti dilansir ncbi.nlm, Rabu (23/3/2011).
Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Andrologia, spesialis kesuburan telah menemukan bahwa 109 orang yang mengunjungi klinik infertilitas mengalami sperma tidak steril dan 107 dari kelompok ini memiliki dua atau lebih sampel sperma yang mengandung mikroorganisme.
"Organisme anaerobik ditemukan pada 63,3 persen dari spesimen. Kami mengisolasi organisme spermisidal, karena kehadiran mikroorganisme dalam air mani dikaitkan dengan ketidaksuburan. Kehadiran organisme dalam air mani mungkin berkaitan dengan infeksi gynaecologic," jelas spesialis kesuburan dalam jurnal Andrologia.
Sperma diklasifikasikan sebagai benda asing pada sistem kekebalan tubuh manusia, sehingga testis adalah situs kekebalan tubuh untuk memungkinkan sperma untuk hidup.
Karena penekanan ini, testis mungkin lebih rentan terhadap infeksi bakteri dan hanya pria dengan fungsi kekebalan tubuh yang baik yang akan tetap dapat menghasilkan kualitas sperma yang baik.
Tak hanya pada pria, menurut American Academy of Periodontology, wanita dengan penyakit gusi lebih cenderung memiliki bayi dengan berat badan lahir rendah dan prematur.
Ibu hamil yang memiliki penyakit periodontal tujuh kali lebih mungkin untuk memiliki bayi yang lahir terlalu dini dan terlalu kecil. Hal ini karena penyakit periodontal memicu peningkatan kadar cairan biologis yang menginduksi persalinan.
Bakteri gigi bisa ditemukan dalam cairan ketuban. Bakteri ini mungkin memiliki kemampuan untuk menyebabkan infeksi pada bayi yang belum lahir dan telah ditunjukkan memicu persalinan lebih awal.
Dari 26 wanita hamil dengan ancaman persalinan prematur, 8 diantaranya mengalami gingivitis dan 12 memiliki penyakit periodontal kronis. 8 dari pasien memiliki bakteri P. gingivalis yang telah menyerang rongga ketuban.
Si 'Pembunuh' Gairah Seks Manusia
Gairah seks alias libido dapat dipengaruhi berbagai hal, baik faktor fisik maupun psikis. Setidaknya ada 9 hal yang bisa membunuh gairah seks, baik pada pria maupun wanita. Apa saja?
Rendahnya gairah seksual bisa menjadi faktor renggangnya hubungan rumah tangga. Kebanyakan faktor pembunuh libido adalah gaya hidup yang tidak sehat.
Berikut beberapa pembunuh libido yang paling sering dialami pria dan wanita, seperti dilansir Lifemojo, Minggu (29/5/2011):
1. Obesitas
Pada pria kelebihan berat badan, sel lemak memproduksi estrogen (hormon wanita) yang mengurangi gairah seksual. Dan seks menjadi salah satu faktor paling ampuh untuk menurunkan berat badan. Orang yang berolahraga secara teratur memiliki dorongan seks yang lebih tinggi.
2. Stres
Stres di tempat kerja, rumah tangga, masalah keuangan atau hanya sibuk dengan kebiasaan makan yang buruk bisa mempengaruhi kehidupan seks Anda.
3. Kurang tidur
Kurang tidur adalah salah satu pembunuh terbesar gairah seks. Hal ini dapat terjadi karena rutinitas kerja yang tidak teratur, kelelahan ekstrem, insomnia dan tidur terlalu sedikit membuat Anda lelah dan kurang berstamina.
4. Alkohol
Alkohol dapat mempengaruhi libido dalam jangka panjang. Masalah ini dapat diatasi dengan mengurangi konsumsi alkohol meskipun yang terbaik adalah tidak minum alkohol sama sekali.
5. Obat-obatan
Antidepresan contoh obat-obatan yang dapat menyebabkan libido rendah dan memberi efek yang merugikan pada orgasme. Bahan kimia tertentu yang ada dalam obat menghasilkan dampak negatif pada otak dan mempengaruhi libido Anda.
6. Depresi
Salah satu dampak dari depresi adalah kurangnya minat dalam seks. Depresi adalah punya dua efek buruk karena mengurangi gairah seks dan obat-obatan untuk mengobati depresi juga menghasilkan efek yang sama.
7. Diet yang salah
Diet memainkan peran utama dalam keseluruhan kebahagiaan dan kesejahteraan. Bagaimanapun, Anda adalah apa yang Anda makan. Jika Anda mencerna makanan olahan dan bahan kimia berbahaya, maka akibatnya bisa menurunkan gairah seksual.
8. Testosteron rendah
Gairah seks dipengaruhi oleh tingkat testosteron. Hal ini juga berlaku untuk wanita. Jika kadar testosteron Anda terlalu rendah, libido cenderung menurun. Ini bisa diperbaiki dengan terapi testosteron dan nutrisi tertentu yang bisa menaikkan testosteron secara alami.
9. Baru melahirkan
Jika Anda baru memiliki bayi di rumah, Anda harus memberikan perhatian yang penuh selama 24 jam 7 hari seminggu. Sebagai hasilnya, Anda tidak mendapatkan waktu untuk melakukan hal lain, termasuk melakukan hubungan intim. Selain itu, stamina Anda juga akan terkuras banyak dengan mengurus bayi.
Rendahnya gairah seksual bisa menjadi faktor renggangnya hubungan rumah tangga. Kebanyakan faktor pembunuh libido adalah gaya hidup yang tidak sehat.
Berikut beberapa pembunuh libido yang paling sering dialami pria dan wanita, seperti dilansir Lifemojo, Minggu (29/5/2011):
1. Obesitas
Pada pria kelebihan berat badan, sel lemak memproduksi estrogen (hormon wanita) yang mengurangi gairah seksual. Dan seks menjadi salah satu faktor paling ampuh untuk menurunkan berat badan. Orang yang berolahraga secara teratur memiliki dorongan seks yang lebih tinggi.
2. Stres
Stres di tempat kerja, rumah tangga, masalah keuangan atau hanya sibuk dengan kebiasaan makan yang buruk bisa mempengaruhi kehidupan seks Anda.
3. Kurang tidur
Kurang tidur adalah salah satu pembunuh terbesar gairah seks. Hal ini dapat terjadi karena rutinitas kerja yang tidak teratur, kelelahan ekstrem, insomnia dan tidur terlalu sedikit membuat Anda lelah dan kurang berstamina.
4. Alkohol
Alkohol dapat mempengaruhi libido dalam jangka panjang. Masalah ini dapat diatasi dengan mengurangi konsumsi alkohol meskipun yang terbaik adalah tidak minum alkohol sama sekali.
5. Obat-obatan
Antidepresan contoh obat-obatan yang dapat menyebabkan libido rendah dan memberi efek yang merugikan pada orgasme. Bahan kimia tertentu yang ada dalam obat menghasilkan dampak negatif pada otak dan mempengaruhi libido Anda.
6. Depresi
Salah satu dampak dari depresi adalah kurangnya minat dalam seks. Depresi adalah punya dua efek buruk karena mengurangi gairah seks dan obat-obatan untuk mengobati depresi juga menghasilkan efek yang sama.
7. Diet yang salah
Diet memainkan peran utama dalam keseluruhan kebahagiaan dan kesejahteraan. Bagaimanapun, Anda adalah apa yang Anda makan. Jika Anda mencerna makanan olahan dan bahan kimia berbahaya, maka akibatnya bisa menurunkan gairah seksual.
8. Testosteron rendah
Gairah seks dipengaruhi oleh tingkat testosteron. Hal ini juga berlaku untuk wanita. Jika kadar testosteron Anda terlalu rendah, libido cenderung menurun. Ini bisa diperbaiki dengan terapi testosteron dan nutrisi tertentu yang bisa menaikkan testosteron secara alami.
9. Baru melahirkan
Jika Anda baru memiliki bayi di rumah, Anda harus memberikan perhatian yang penuh selama 24 jam 7 hari seminggu. Sebagai hasilnya, Anda tidak mendapatkan waktu untuk melakukan hal lain, termasuk melakukan hubungan intim. Selain itu, stamina Anda juga akan terkuras banyak dengan mengurus bayi.
Agar Bangun Tidur Selalu Segar
Segar dan berenergi sangat bangun tidur di pagi hari sangat penting untuk dapat menjalankan kegiatan rutin seharian. Tapi kebanyakan orang tidak merasakan hal tersebut. Cobalah trik berikut ini yang membuat bangun tidur Anda jadi segar.
Tidak sedikit orang yang bangun di pagi hari terburu-buru, panik dan masih mengantuk. Hal ini disebabkan karena orang-orang tersebut tidak mendapatkan tidur nyenyak di malam hari.
Salah satunya adalah tidak langsung tidur usai makan malam. Langsung tidur setelah makan malam bisa jadi salah satu penyebab tidur kurang nyenyak.
Bila ingin bangun segar di pagi hari, sebaiknya jangan langsung tidur usai makan malam, seperti dilansir Lifemojo, Selasa (12/4/2011).
Sebaiknya beri jeda waktu beberapa jam setelah makan malam sebelum beranjak ke tempat tidur. Selain itu, hindari mengonsumsi kafein, gula, coklat dan alkohol terlalu banyak sebelum tidur.
Makan sebelum tidur dan mengonsumsi minuman-minuman tersebut dapat membuat sistem pencernaan bekerja ekstra di waktu tidur sehingga menyebabkan orang tidur lebih ringan atau tidak nyenyak hingga tidak memberikan kesegaran dan tenaga penuh saat bangun di pagi hari.
Selain tidak langsung tidur usai makan malam, ada beberapa faktor yang membuat Anda bangun tidur segar di pagi hari, yaitu:
1. Bangun dengan tersenyum
Tersenyumlah segera setelah bangun tidur. Hal ini akan membantu Anda merasa segar saat beranjak dari tempat tidur dan juga memberi tenaga tambahan.
2. Biarkan sinar matahari masuk kamar
Membuka tirai dan membiarkan sinar matahari masuk adalah cara yang bagus untuk membuat Anda merasa lebih terjaga. Pikiran akan merespons terhadap cahaya dan membawa Anda keluar dari tidur.
3. Minum air putih setelah bangun tidur
Tubuh kehilangan cairan semalaman yang dapat membuat Anda merasa sedikit lelah ketika bangun. Minum segelas air pada waktu perut kosong akan memulai metabolisme, dengan demikian Anda akan bangun lebih cepat dan merasa lebih waspada.
4. Peregangan dan olahraga
Peregangan saat bangun tidur dapat memberi udara segar dan membantu Anda segar di pagi hari. Juga, melakukan aktivitas fisik dapat melepaskan endorfin yang membuat Anda merasa lebih baik. Semakin banyak berolahraga makin banyak energi yang akan digunakan untuk membuat Anda menjadi bugar dan sehat.
5. Bangun di waktu yang sama setiap hari
Usahakan beranjak dari tempat tidur pada waktu yang sama setiap hari, meski pada akhir pekan. Jika Anda mengubah waktu bangun pagi sehari-hari, hal tersebut akan mengganggu jam tubuh dan membuat Anda sangat sulit untuk beranjak dari tempat tidur.
6. Makan sarapan energi tinggi
Melewatkan makan pertama di pagi hari dapat mempengaruhi tingkat energi. Anda perlu makan sarapan untuk mendapatkan metabolisme dan membuat energi untuk tubuh. Makanlah sarapan sehat dengan karbohidrat kompleks untuk mendapatkan energi sepanjang hari.
Tidak sedikit orang yang bangun di pagi hari terburu-buru, panik dan masih mengantuk. Hal ini disebabkan karena orang-orang tersebut tidak mendapatkan tidur nyenyak di malam hari.
Salah satunya adalah tidak langsung tidur usai makan malam. Langsung tidur setelah makan malam bisa jadi salah satu penyebab tidur kurang nyenyak.
Bila ingin bangun segar di pagi hari, sebaiknya jangan langsung tidur usai makan malam, seperti dilansir Lifemojo, Selasa (12/4/2011).
Sebaiknya beri jeda waktu beberapa jam setelah makan malam sebelum beranjak ke tempat tidur. Selain itu, hindari mengonsumsi kafein, gula, coklat dan alkohol terlalu banyak sebelum tidur.
Makan sebelum tidur dan mengonsumsi minuman-minuman tersebut dapat membuat sistem pencernaan bekerja ekstra di waktu tidur sehingga menyebabkan orang tidur lebih ringan atau tidak nyenyak hingga tidak memberikan kesegaran dan tenaga penuh saat bangun di pagi hari.
Selain tidak langsung tidur usai makan malam, ada beberapa faktor yang membuat Anda bangun tidur segar di pagi hari, yaitu:
1. Bangun dengan tersenyum
Tersenyumlah segera setelah bangun tidur. Hal ini akan membantu Anda merasa segar saat beranjak dari tempat tidur dan juga memberi tenaga tambahan.
2. Biarkan sinar matahari masuk kamar
Membuka tirai dan membiarkan sinar matahari masuk adalah cara yang bagus untuk membuat Anda merasa lebih terjaga. Pikiran akan merespons terhadap cahaya dan membawa Anda keluar dari tidur.
3. Minum air putih setelah bangun tidur
Tubuh kehilangan cairan semalaman yang dapat membuat Anda merasa sedikit lelah ketika bangun. Minum segelas air pada waktu perut kosong akan memulai metabolisme, dengan demikian Anda akan bangun lebih cepat dan merasa lebih waspada.
4. Peregangan dan olahraga
Peregangan saat bangun tidur dapat memberi udara segar dan membantu Anda segar di pagi hari. Juga, melakukan aktivitas fisik dapat melepaskan endorfin yang membuat Anda merasa lebih baik. Semakin banyak berolahraga makin banyak energi yang akan digunakan untuk membuat Anda menjadi bugar dan sehat.
5. Bangun di waktu yang sama setiap hari
Usahakan beranjak dari tempat tidur pada waktu yang sama setiap hari, meski pada akhir pekan. Jika Anda mengubah waktu bangun pagi sehari-hari, hal tersebut akan mengganggu jam tubuh dan membuat Anda sangat sulit untuk beranjak dari tempat tidur.
6. Makan sarapan energi tinggi
Melewatkan makan pertama di pagi hari dapat mempengaruhi tingkat energi. Anda perlu makan sarapan untuk mendapatkan metabolisme dan membuat energi untuk tubuh. Makanlah sarapan sehat dengan karbohidrat kompleks untuk mendapatkan energi sepanjang hari.
Tidur Sehat Bisa Bantu Turunkan Berat Badan
Menurunkan berat badan saat tidur mungkin terdengar seperti mimpi yang menjadi kenyataan, karena berat badan turun tanpa perlu berjuang keras. Tapi penelitian membuktikan bahwa tidur sehat bisa mempengaruhi nafsu makan yang akhirnya berdampak pada berat badan.
Hasil penelitian yang telah dipublikasikan dalam Annals of Internal Medicine dan Journal of Clinical Endocrinology and Metabolism menunjukkan bahwa lamanya tidur dapat mempengaruhi nafsu makan, yang akibatnya bisa juga bisa berpengaruh pada indeks massa tubuh (BMI).
Ketika orang mendapatkan tidur malam yang baik, setidaknya 8 jam, tubuh akan memproduksi hormon leptin yang mengatur nafsu makan. Dengan hormon leptin yang cukup, orang akan merasa kenyang dan puas setelah makan sehingga tidak perlu makan banyak untuk membuat perut merasa kenyang, seperti dilansir Livestrong, Selasa (12/4/2011).
Istirahat yang memadai juga mengatur hormon ghrelin, yaitu hormon yang meningkatkan nafsu makan. Kurang tidur membalikkan efek positif, dengan membuat produksi leptin berkurang dan ghrelin lebih banyak, sehingga orang merasa kurang puas setelah makan dan akibatnya makan lebih banyak dan lebih sering, yang berimbas dengan kenaikan berat badan.
Kurang tidur bisa membuat orang ingin makan terus dengan porsi yang lebih banyak. Ini disebabkan oleh jam internal tubuh yang tidak normal, sehingga banyak orang yang kurang tidur mengalami kenaikan berat badan secara tiba-tiba.
Selain itu, kurang tidur juga dapat membuat orang tak berenergi, sehingga mempunyai keinginan yang besar untuk makan makanan yang manis dan mengandung zat tepung, atau yang lebih buruk lagi dengan minum minuman sirup jagung fruktosa tinggi.
Makanan-makanan tersebut dapat memberikan energi secara instan tetapi menyebabkan kadar glukosa darah naik dan turun secara drastis, yang akhirnya membuat Anda lebih cepat lapar dan banyak makan.
National Sleep Foundation melaporkan bahwa tidur kurang dari 7 jam setiap malam dikaitkan dengan peningkatan risiko obesitas, diabetes dan masalah kesehatan tambahan dalam banyak studi klinis.
Namun, tidur lebih dari 9 jam tidur per malam juga tidak baik karena bisa meningkatkan risiko stroke.
Oleh karena itu, tidurlah sehat dengan waktu yang cukup, yaitu 7-9 jam untuk orang dewasa. Tak hanya mengistirahatkan otot, tidur juga memberi kesempatan bagi sistem kekebalan tubuh untuk memproduksi hormon-hormon imunitas.
Hasil penelitian yang telah dipublikasikan dalam Annals of Internal Medicine dan Journal of Clinical Endocrinology and Metabolism menunjukkan bahwa lamanya tidur dapat mempengaruhi nafsu makan, yang akibatnya bisa juga bisa berpengaruh pada indeks massa tubuh (BMI).
Ketika orang mendapatkan tidur malam yang baik, setidaknya 8 jam, tubuh akan memproduksi hormon leptin yang mengatur nafsu makan. Dengan hormon leptin yang cukup, orang akan merasa kenyang dan puas setelah makan sehingga tidak perlu makan banyak untuk membuat perut merasa kenyang, seperti dilansir Livestrong, Selasa (12/4/2011).
Istirahat yang memadai juga mengatur hormon ghrelin, yaitu hormon yang meningkatkan nafsu makan. Kurang tidur membalikkan efek positif, dengan membuat produksi leptin berkurang dan ghrelin lebih banyak, sehingga orang merasa kurang puas setelah makan dan akibatnya makan lebih banyak dan lebih sering, yang berimbas dengan kenaikan berat badan.
Kurang tidur bisa membuat orang ingin makan terus dengan porsi yang lebih banyak. Ini disebabkan oleh jam internal tubuh yang tidak normal, sehingga banyak orang yang kurang tidur mengalami kenaikan berat badan secara tiba-tiba.
Selain itu, kurang tidur juga dapat membuat orang tak berenergi, sehingga mempunyai keinginan yang besar untuk makan makanan yang manis dan mengandung zat tepung, atau yang lebih buruk lagi dengan minum minuman sirup jagung fruktosa tinggi.
Makanan-makanan tersebut dapat memberikan energi secara instan tetapi menyebabkan kadar glukosa darah naik dan turun secara drastis, yang akhirnya membuat Anda lebih cepat lapar dan banyak makan.
National Sleep Foundation melaporkan bahwa tidur kurang dari 7 jam setiap malam dikaitkan dengan peningkatan risiko obesitas, diabetes dan masalah kesehatan tambahan dalam banyak studi klinis.
Namun, tidur lebih dari 9 jam tidur per malam juga tidak baik karena bisa meningkatkan risiko stroke.
Oleh karena itu, tidurlah sehat dengan waktu yang cukup, yaitu 7-9 jam untuk orang dewasa. Tak hanya mengistirahatkan otot, tidur juga memberi kesempatan bagi sistem kekebalan tubuh untuk memproduksi hormon-hormon imunitas.
Obat Baru untuk Melupakan Kenangan Pahit
Kabar gembira bagi yang memiliki masa lalu yang kelam, para ilmuwan baru-baru ini menemukan obat untuk melupakan semua itu. Kenangan pahit akan hilang dari ingatan dan efeknya mampu bertahan beberapa hari sejak pemberian obat dihentikan.
Obat yang dinamakan Metyrapone ini bekerja dengan menghambat produksi hormon kortisol. Selain memicu stres, hormon kortisol juga memegang peran penting dalam membangkitkan kembali kenangan-kenangan negatif yang tersimpan di dalam memori otak.
"Hasil penelitian menunjukkan jika hormon stres berkurang maka otak lebih sulit mengingat kengangan-kenangan negatif di masa lalu," ungkap Dr Sonia Lupien, peneliti dari University of Montreal seperti dikutip dari ScienceDaily, Minggu (29/5/2011).
Dr Lupien menyimpulkan hal itu setelah melakukan eksperimen pada 33 pria dewasa yang diminta untuk membaca atau mempelajari beberapa cerita. Ada 2 jenis cerita yang diberikan, yakni cerita dengan nuansa netral serta nuansa negatif dalam arti menyedihkan.
Setelah mempelajari cerita tersebut, para partisipan dibagi menjadi 3 kelompok. Kelompok pertama mendapat Metyrapone dosis tunggal, kelompok kedua mendapat obat yang sama dengan dosis ganda dan yang terakhir hanya diberi plasebo atau obat kosong.
Setelah minum obat secara rutin selama 3 hari, para partisipan diminta menuturkan kembali cerita sedih yang dibacanya. Partisipan yang minum Metyrapone dengan dosis ganda paling susah menceritakan kembali sedangkan yang minum plasebo paling bagus ingatannya.
Dalam eksperimen berikutnya, Dr Lupien menghentikan pemberian obat pada seluruh partisipan. Saat diamati kembali 4 hari kemudian, efeknya masih sama yakni partisipan yang mendapat Metyrapone tetap sulit mengingat cerita sedih meski sudah tidak minum obat.
Dr Lupien berharap suatu saat nanti hasil penelitiannya bisa bermanfaat untuk mengatasi berbagai masalah kejiwaan yang berhubungan dengan stres. Salah satunya pada orang-orang yang mengalami gangguan stres paska trauma.
Obat yang dinamakan Metyrapone ini bekerja dengan menghambat produksi hormon kortisol. Selain memicu stres, hormon kortisol juga memegang peran penting dalam membangkitkan kembali kenangan-kenangan negatif yang tersimpan di dalam memori otak.
"Hasil penelitian menunjukkan jika hormon stres berkurang maka otak lebih sulit mengingat kengangan-kenangan negatif di masa lalu," ungkap Dr Sonia Lupien, peneliti dari University of Montreal seperti dikutip dari ScienceDaily, Minggu (29/5/2011).
Dr Lupien menyimpulkan hal itu setelah melakukan eksperimen pada 33 pria dewasa yang diminta untuk membaca atau mempelajari beberapa cerita. Ada 2 jenis cerita yang diberikan, yakni cerita dengan nuansa netral serta nuansa negatif dalam arti menyedihkan.
Setelah mempelajari cerita tersebut, para partisipan dibagi menjadi 3 kelompok. Kelompok pertama mendapat Metyrapone dosis tunggal, kelompok kedua mendapat obat yang sama dengan dosis ganda dan yang terakhir hanya diberi plasebo atau obat kosong.
Setelah minum obat secara rutin selama 3 hari, para partisipan diminta menuturkan kembali cerita sedih yang dibacanya. Partisipan yang minum Metyrapone dengan dosis ganda paling susah menceritakan kembali sedangkan yang minum plasebo paling bagus ingatannya.
Dalam eksperimen berikutnya, Dr Lupien menghentikan pemberian obat pada seluruh partisipan. Saat diamati kembali 4 hari kemudian, efeknya masih sama yakni partisipan yang mendapat Metyrapone tetap sulit mengingat cerita sedih meski sudah tidak minum obat.
Dr Lupien berharap suatu saat nanti hasil penelitiannya bisa bermanfaat untuk mengatasi berbagai masalah kejiwaan yang berhubungan dengan stres. Salah satunya pada orang-orang yang mengalami gangguan stres paska trauma.
Bila Perempuan Tidur Pakai Bra
Tidur adalah waktu yang tepat untuk mengistirahatkan payudara dengan tidak mengenakan bra. Lantas apa jadinya bila perempuan tidur dengan mengenakan bra?
Tak hanya mengistirahatkan otot, saat tidur tubuh mengalami perbaikan dan detoksifikasi (mengeluarkan racun). Tidur juga memberi kesempatan bagi sistem kekebalan tubuh untuk memproduksi hormon-hormon imunitas (kekebalan tubuh).
Oleh karena itu, sebaiknya gunakan pakaian yang longgar atau lepaskan pakaian dalam saat tidur, sehingga dapat mempercepat dan memperlancar kinerja tubuh dalam proses perbaikan. Untuk perempuan sebaiknya lepaskan bra saat tidur.
Berikut beberapa hal yang terjadi jika perempuan tidur mengenakan bra, seperti dilansir Livestrong, Sabtu (28/5/2011):
1. Berkeringat
Ada beberapa bra khusus yang dirancang khusus untuk tidur, biasanya terbuat dari bahan nilon atau katun yang dapat membuat kulit Anda 'bernapas'. Namun jika Anda mengenakan bra biasa untuk tidur, maka keringat dan uap air akan tetap berada di dalam bra. Hal ini bisa menyebabkan gatal-gatal dan dalam kasus ekstrem bisa menyebabkan luka.
2. Gelisah saat tidur
Bra biasa (yang dikenakan siang hari) dirancang khusus untuk menopang payudara dan memberikan bentuk yang indah. Bra seperti ini biasanya ketat dan kencang sehingga tidak nyaman bila dikenakan saat berbaring atau tidur. Perempuan yang tetap mengenakan bra yang kencang saat tidur bisa mengalami kegelihan dan tidur tidak nyenyak.
3. Insomnia
Dalam kasus yang ekstrem, memakai bra saat tidur juga bisa menjadi salah satu faktor insomnia karena tubuh tidak bebas bernapas.
4. Berisiko kanker payudara
Ilmuwan Sydney Singer dan istrinya Soma Grismaijer pada tahun 1991 pernah menulis dalam bukunya 'Dressed To Kill: The Link Between Breast Cancer and Bras', yang berisi tentang perempuan yang ingin menghindari kanker payudara harus memakai bra dalam waktu sesingkat mungkin dan sebaiknya kurang dari 12 jam per hari.
"Waktu yang paling tepat untuk mengistirahatkan payudara dengan tanpa memakai bra adalah saat tidur. Jangan tidur dengan bra," kata Sydney Singer, seperti dilansir dari Chetday.
Menurut Sydney Singer, menggunakan bra terlalu lama dapat meningkatkan suhu jaringan payudara dan perempuan yang memakai bra memiliki kadar hormon prolaktin (hormon yang berfungsi merangsang kelenjar air susu) yang lebih tinggi. Kedua hal ini dapat mempengaruhi pembentukan kanker payudara.
Selain itu, terlalu sering menggunakan bra atau menggunakan bra terlalu ketat juga membahayakan kesehatan karena bisa membatasi aliran getah bening di payudara. Normalnya, cairan getah bening mencuci bahan limbah dan racun lain, serta menjauhkannya dari payudara.
Tak hanya mengistirahatkan otot, saat tidur tubuh mengalami perbaikan dan detoksifikasi (mengeluarkan racun). Tidur juga memberi kesempatan bagi sistem kekebalan tubuh untuk memproduksi hormon-hormon imunitas (kekebalan tubuh).
Oleh karena itu, sebaiknya gunakan pakaian yang longgar atau lepaskan pakaian dalam saat tidur, sehingga dapat mempercepat dan memperlancar kinerja tubuh dalam proses perbaikan. Untuk perempuan sebaiknya lepaskan bra saat tidur.
Berikut beberapa hal yang terjadi jika perempuan tidur mengenakan bra, seperti dilansir Livestrong, Sabtu (28/5/2011):
1. Berkeringat
Ada beberapa bra khusus yang dirancang khusus untuk tidur, biasanya terbuat dari bahan nilon atau katun yang dapat membuat kulit Anda 'bernapas'. Namun jika Anda mengenakan bra biasa untuk tidur, maka keringat dan uap air akan tetap berada di dalam bra. Hal ini bisa menyebabkan gatal-gatal dan dalam kasus ekstrem bisa menyebabkan luka.
2. Gelisah saat tidur
Bra biasa (yang dikenakan siang hari) dirancang khusus untuk menopang payudara dan memberikan bentuk yang indah. Bra seperti ini biasanya ketat dan kencang sehingga tidak nyaman bila dikenakan saat berbaring atau tidur. Perempuan yang tetap mengenakan bra yang kencang saat tidur bisa mengalami kegelihan dan tidur tidak nyenyak.
3. Insomnia
Dalam kasus yang ekstrem, memakai bra saat tidur juga bisa menjadi salah satu faktor insomnia karena tubuh tidak bebas bernapas.
4. Berisiko kanker payudara
Ilmuwan Sydney Singer dan istrinya Soma Grismaijer pada tahun 1991 pernah menulis dalam bukunya 'Dressed To Kill: The Link Between Breast Cancer and Bras', yang berisi tentang perempuan yang ingin menghindari kanker payudara harus memakai bra dalam waktu sesingkat mungkin dan sebaiknya kurang dari 12 jam per hari.
"Waktu yang paling tepat untuk mengistirahatkan payudara dengan tanpa memakai bra adalah saat tidur. Jangan tidur dengan bra," kata Sydney Singer, seperti dilansir dari Chetday.
Menurut Sydney Singer, menggunakan bra terlalu lama dapat meningkatkan suhu jaringan payudara dan perempuan yang memakai bra memiliki kadar hormon prolaktin (hormon yang berfungsi merangsang kelenjar air susu) yang lebih tinggi. Kedua hal ini dapat mempengaruhi pembentukan kanker payudara.
Selain itu, terlalu sering menggunakan bra atau menggunakan bra terlalu ketat juga membahayakan kesehatan karena bisa membatasi aliran getah bening di payudara. Normalnya, cairan getah bening mencuci bahan limbah dan racun lain, serta menjauhkannya dari payudara.
Langganan:
Postingan (Atom)